.png?auto=format)
Communication
7 Tips Hebat Public Speaking ala Simon Sinek (TED Talks)
By STUDiLMU Editor
Tahukah Rekan Pembaca, Apa yang Dimaksud dengan “Public Speaking?”
Kebanyakan orang berpendapat bahwa public speaking adalah sebuah seni dalam berkomunikasi yang bisa mengubah pikiran banyak orang, menyampaikan informasi penting kepada banyak orang dalam satu waktu, dan bahkan dapat mencerdaskan banyak orang secara bersamaan. Pengertian public speaking memang beragam, namun tetap memiliki inti yang sama yaitu, berbicara di depan banyak orang.
Manfaat public speaking dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, pemberitahuan suatu informasi penting tidak perlu dilakukan secara berulang-ulang agar bisa didengar oleh orang-orang yang bersangkutan. Akan tetapi, kita bisa menyampaikannya melalui public speaking. Beberapa bentuk public speaking adalah orator, khotbah, presentasi, dan lain sebagainya.
Apa Saja Tips Hebat Public Speaking yang Bisa Kita Dapatkan dari Simon Sinek (Pembicara TED Talks)?
Pentingnya public speaking dalam menyampaikan informasi kepada banyak orang, membuat para pelaku public speaking harus memikirkan strategi-strategi yang tepat dalam berkomunikasi melalui public speaking. Menurut website entrepreneur dot com, ada 7 tips public speaking yang sangat inspiratif dari seorang pembicara TED Talks yang dapat kita terapkan dalam berbicara di hadapan orang banyak.
Jika rekan pembaca pernah menonton TED Talks baik secara langsung atau melalui aplikasi Youtube, mungkin rekan pembaca mengenal seorang pembicara yang bernama Simon Sinek.
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Simon Sinek adalah seorang yang sangat pemalu dan tidak suka berbicara di depan orang banyak. Bahkan, Simon mengatakan bahwa dirinya suka bersembunyi di pojokan tiap kali datang ke pesta-pesta. Wah, adakah rekan pembaca yang memiliki sifat pemalu seperti Simon Sinek ini?
Akan tetapi, dibalik sifat pemalunya ini, Simon Sinek malah dikategorikan sebagai pembicara TED Talks yang paling sering dan paling banyak ditonton oleh audiens sepanjang masa. Wow, keren juga ya?! Meskipun, Simon Sinek adalah seorang yang sangat pemalu di hadapan banyak orang, namun kesuksesan yang dirinya dapatkan sebagai seorang penulis dengan buku-buku yang laris dan pembicara yang inspirasional, bukanlah sebuah keberuntungan biasa.
Lantas, darimana keberhasilan Simon Sinek berasal? Yap! Tentu saja ini berasal dari rasa takut yang berhasil dilawan dan dihadapi oleh Simon. Nah, bagi rekan-rekan Career Advice yang ingin tahu bagaimana Simon Sinek melakukan public speaking sampai bisa menjadi seorang pembicara TED Talks yang terkenal hingga saat ini, maka itu artinya rekan pembaca perlu membaca artikel ini sampai habis dan menerapkannya ke dalam strategi public speaking Anda. Yuk, langsung saja kita simak public speaking tips ala Simon Sinek berikut ini.
1. Saat Naik ke atas Panggung, Jangan Langsung Berbicara.
Simon Sinek sangat tidak menganjurkan kita untuk langsung berbicara dihadapan banyak orang ketika kita sudah naik ke atas panggung atau podium. Sayangnya, ada banyak sekali orang yang melakukan public speaking seperti itu. Ketika mereka naik ke atas panggung, mereka langsung “melahap Mic” dengan langsung berkata-kata, kalau menurut Simon Sinek cara public speaking seperti itu sangat gak banget deh!
Lalu, apa yang direkomendasikan oleh Simon? Dia menyarankan bahwa kita perlu membuat diri kita dan audiens merasa aman dan nyaman terlebih dahulu, jadi pastikan kita mengambil waktu sebentar di atas panggung sebelum mulai berbicara.
Ambil napas dalam-dalam, cari tempat atau posisi yang nyaman bagi Anda, tunggu beberapa detik dan mulailah berbicara. Jadi, jangan langsung memulai public speaking Anda ya, rekan-rekan.
2. Lakukan Kontak Mata dengan Setiap Audiens.
Tips kedua ini mungkin cukup berbeda dengan tips public speaking lain yang pernah kita temukan. Simon Sinek ingin para pembicara atau presenter melakukan kontak mata dengan setiap audiens yang ada, bukan sekedar dengan para audiens saja.
Maknanya, kita harus melakukan kontak mata dengan “audiens”, bukan dengan “mereka”. Mungkin ini akan terdengar sangat mustahil ya, karena coba deh bayangin jika audiens kita berjumlah 1000-an di dalam gedung, bagaimana caranya agar kita bisa melakukan kontak mata dengan mereka semua.
Yap, maksud Simon Sinek adalah kita melakukan kontak mata dengan setiap audiens sebisanya, misalnya, dengan beberapa orang di depan panggung, di tengah-tengah panggung dan lain sebagainya. Namun, usahakan untuk benar-benar menatap mata mereka, bukan menatap mata secara acak dengan alasan “yang penting sudah melakukan kontak mata”. Jangan sampai kita seperti melakukan kontak mata, namun sebenarnya koneksi kita sedang terputus dengan mereka, Oke?
3. Berbicara secara Perlahan-lahan, namun Dapat Dimengerti dengan Baik.
Ketika kita merasa gugup, deg-degan atau nervous, tanpa disadari kita akan berbicara dengan sangat cepat. Ini memang hal yang sangat wajar. Namun, bagi Simon Sinek berbicara dengan cepat adalah hal yang sangat fatal. Tidak mungkin dong para audiens sudah bayar mahal-mahal dan datang dari tempat yang jauh, lalu mereka tidak mengerti apapun yang disampaikan oleh para pembicara.
Apa yang Simon Sinek sarankan kepada kita? Ketika merasa gugup, jangan lanjutkan pembicaraan yang ingin kita sampaikan. Tenangkan diri, ambil nafas panjang, dan biarkan para audiens menunggu kata-kata kita selanjutnya.
Bukankah itu terlihat menyenangkan ketika kita melihat tatapan para audiens yang tidak sabar untuk menunggu kita berbicara? Tenang saja, para audiens pasti akan sabar menunggu ucapan kita kok. Daripada kita terburu-buru dalam berbicara namun akhirnya mereka tidak paham sama sekali, public speaking seperti itu tidak terlihat efektif, bukan?
4. Hindari Pandangan Kita dari Audiens yang Memperlihatkan Aura Negatif.
Ketika secara tidak sengaja kita melihat audiens yang menaikkan alisnya, menyilangkan tangannya atau terlihat cemberut, maka alihkanlah pandangan kita dari mereka. Bagi Simon, daripada kita memfokuskan perhatian kita kepada audiens yang memperlihatkan aura negatif, lebih baik kita melihat para audiens yang terlihat enjoy dengan pembicaraan kita. Mengapa demikian? Karena aura semangat yang mereka berikan akan tertular juga kepada kita.
Bagaimana cara mendeteksi audiens yang memiliki aura positif dan terikat dengan public speaking kita? Coba deh fokuskan perhatian kita pada audiens yang suka mengangguk-anggukkan kepala mereka terhadap kata-kata yang kita sampaikan. Nah, mereka itulah audiens yang akan membangkitkan semangat kita dan membuat kita lebih termotivasi.
5. Ketika Merasa Gugup Katakan “Saya Tidak Gugup, Saya Sangat Bersemangat!”
Simon Sinek mendapatkan inspirasi tips public speaking ini dari para atlet Olimpiade. Banyak para wartawan yang mewawancarai para atlet sebelum dan sesudah Olimpiade berlangsung, mereka diajukan pertanyaan “Apakah Anda merasa gugup?” Hebatnya, para atlet ini dengan tenang menjawab “Tidak, saya tidak merasa gugup, namun saya merasa sangat bersemangat”.
Tahu tidak rahasianya apa? Para atlet ini mengetahui dengan baik tanda-tanda yang mereka alami ketika gugup. Misalnya, tangan berkeringat, sakit perut, jantung berdebar-debar, bahkan saraf terasa tegang. Nah ketika para atlet merasakan hal ini, mereka tidak akan mengakui bahwa dirinya sedang merasa gugup, namun mereka akan membuat sugesti bahwa mereka sedang bersemangat.
Nah, hal ini telah menginspirasi Simon Sinek setiap kali dirinya melakukan public speaking. Dia tidak akan menganggap bahwa dirinya gugup, namun itu adalah rasa semangat yang sangat menggelora.
6. Ingat, Public Speaking Itu untuk “Memberi” bukan untuk “Menerima”.
Kita tahu bahwa dewasa ini ada banyak sekali pembicara atau presenter yang melakukan public speaking namun hanya untuk “menerima sesuatu” dari para audiens nya. Misalnya, para presenter menyampaikan informasi kepada para audiens tapi dengan pesan tersirat agar mereka follow akun media sosial sang presenter. Ada juga beberapa pembicara yang berkoar-koar dalam menyampaikan pesan ke audiens, namun dengan tujuan agar para audiens membeli produk mereka. Nah, para pembicara atau presenter yang seperti ini dikategorikan sebagai tipe “penerima”.
Sedangkan menurut Simon Sinek, seseorang yang melakukan public speaking harus bersikap seperti sang “pemberi”. Memberikan informasi, wawasan, dan cerita pengalaman yang bermanfaat bagi para audiensnya, tanpa mengharapkan timbal balik apapun.
7. Jangan Lupa Katakan “Terima Kasih” setelah Public Speaking Selesai.
Para audiens akan bertepuk tangan sebagai tanda apresiasi dari mereka kepada kita. Ketika kita menerima sebuah apresiasi dari orang lain, ini saat yang tepat bagi kita untuk mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam. Pesan Simon Sinek, jangan lupa untuk ucapkan “Terima Kasih” ya, rekan-rekan. Ini mungkin terlihat simpel, namun sebenarnya sangat berarti bagi para audiens.
Setelah membaca artikel di atas, apakah rekan pembaca sudah siap untuk menerapkan 7 tips hebat public speaking ala Simon Sinek? Jika Ya, selamat mencoba ya rekan-rekan. Semoga Anda juga bisa menjadi pembicara hebat seperti Simon Sinek.
Featured Career Advice
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?