
Leadership
7 Tips Dalam Membuat Program Pelatihan. Tips ke-6 Penting.
By STUDiLMU Editor
Dalam dunia bisnis, pelatihan adalah salah satu investasi yang harus dilakukan oleh setiap pemimpin perusahaan atau pemilik bisnis. Mengapa? Karena untuk mencapai kesuksesan di dalam dunia bisnis tidak hanya memerlukan inovasi yang berkelanjutan dari produk yang dihasilkan, namun juga kualitas kinerja karyawan pada sebuah perusahaan. Agar karyawan Anda tidak ketinggalan tentang perubahan produk dan kebijakan perusahaan yang baru, maka perlu bagi perusahaan untuk mengadakan pelatihan yang dijadwalkan secara berkelanjutan.
Sebagai pemilik bisnis kita juga harus memikirkan kualitas pelatihan yang perusahaan adakan. Jangan hanya “yang penting judulnya ada pelatihan, agar karyawan dapat berkembang”, namun kita juga harus memikirkan beberapa aturan yang dapat menjadikan program pelatihan kita berhasil di dalam bisnis karena pelatihan yang sukses adalah yang memberi karyawan Anda pengetahuan yang mereka butuhkan dalam format yang mudah dipahami dengan cara yang membantu produktivitas.
Nah, agar pelatihan yang akan dibuat menjadi lebih efektif, saya sangat menyarankan para pemimpin dan pemilik bisnis untuk mengikuti tujuh aturan program pelatihan yang sukses dalam bisnis, yaitu sebagai berikut:
1. Jauhi sikap bertele-tele
Sikap bertele-tele adalah sikap yang sangat menyebalkan. Cobalah untuk merencanakan program pelatihan dengan menyajikan semua informasi penting yang dibungkus secara ringkas, padat dan jelas. Tidak semua karyawan dapat menyukai pelatihan, namun faktanya pelatihan sangatlah penting untuk perkembangan mereka. Pelatihan dapat menjadi sesuatu yang diterima karyawan, jadi bantu mereka menyerap materi dalam kelas pelatihan Anda dengan membuatnya ringkas dan langsung pada intinya. Hindari bentuk pelatihan yang bertele-tele dan membosankan. Hal ini tidak hanya membuang waktu namun juga uang yang diinvestasikan untuk pembuatan pelatihan tersebut.
2. Membuat pelatihan yang berfokus
Tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan memiliki lebih dari satu topik penting yang harus dibahas di dalam pelatihan. Misalnya, perusahaan Anda memiliki dua topik penting untuk dibahas, maka coba pertimbangkan untuk membuat dua kelas pelatihan secara terpisah.
Tujuannya adalah agar kelas pelatihan menjadi lebih efektif karena peserta cenderung untuk fokus pada satu poin utama per sesi pelatihan daripada mencoba membuat beberapa poin penting yang mungkin tidak dipertahankan oleh para peserta pelatihan.
Menurut Sistem Pembelajaran Silverchair, “karyawan hanya akan mempertahankan poin dasar dari kelas pelatihan”.
3. Jadwal pelatihan yang tetap
Jadwal pelatihan juga perlu dipertimbangkan karena pelatihan yang diadakan secara regular akan lebih efektif daripada pelatihan yang diadakan dengan waktu yang tidak teratur. Jadwal pelatihan reguler memungkinkan karyawan untuk mempersiapkan pelatihan dan peserta dapat menyiapkan diri untuk menyerap materi yang akan diberikan oleh pengajar.
Hal ini juga memungkinkan karyawan untuk memasukkan kelas pelatihan yang dijadwalkan secara rutin ke dalam jadwal rutinitas mereka. Secara tidak langsung, kita juga membantu peserta untuk memiliki agenda yang teratur, yang mana mengajarkan mereka tentang manajemen waktu yang baik.
4. Pengajar yang ahli dibidangnya
Di kelas pelatihan apapun, saat kita ingin mengadakan suatu pelatihan, kita harus menggunakan orang-orang yang dapat diidentifikasi sebagai pakar untuk menambah kredibilitas informasi yang diberikan. Sebagai contoh, jika perusahaan memiliki pelatihan tentang peluncuran produk baru, maka departemen teknik yang mengerjakan produk akan dianggap sebagai pemberi materi ahli dalam pelatihan tersebut.
5. Menggunakan visual? Ini cara yang bagus!
Tawarkan kepada karyawan kesempatan untuk melihat apa yang dibicarakan, daripada hanya mendengarnya. Jika pemberi materi mendiskusikan rencana pemasaran baru, maka tawarkan visual tentang seperti apa materi baru itu nantinya. Informasi lebih mungkin untuk tetap dengan karyawan jika mereka dapat mengaitkannya dengan visual.
6. Dorong peserta untuk bertanya
Sepertinya akan tidak lengkap jika pelatihan yang diberikan berlangsung tanpa adanya pertanyaan dari para peserta. Pelatihan yang baik harus interaktif. Di akhir setiap segmen pelatihan, dorong karyawan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan topik pelatihan yang diberikan. Tawarkan jawaban yang informatif, dan berbicaralah secara profesional dan penuh hormat kepada setiap karyawan yang bertanya. Sisakan waktu yang cukup di akhir presentasi untuk pertanyaan akhir tentang topik tersebut. Bagi karyawan yang ragu-ragu untuk mengajukan pertanyaan dengan kelompok yang hadir, tawarkan sesi khusus untuk menjawab pertanyaan setelah presentasi.
Mengapa begitu? Karena tidak semua peserta akan berani untuk bertanya langsung dengan pelatih atau pemberi materi. Mungkin beberapa dari karyawan perlu waktu khusus untuk pertanyaan-pertanyaan yang mereka anggap sulit.
7. Membuat materi singkat
Ya, lanjut ke peraturan yang terakhir yaitu membuat materi singkat yang pelatih berikan kepada karyawan di sesi pelatihan. Ringkasan materi tersebut dapat diberikan kepada karyawan saat mereka memasuki ruang pelatihan.
Kertas materi ini bukan hanya membantu mereka untuk lebih memahami materi pelatihan yang diberikan, namun juga memungkinkan mereka untuk membuat catatan saat mereka mengikuti sesi pelatihan, dan memiliki referensi dari para pelatih.
Nah, itu dia tujuh aturan program pelatihan yang dapat membantu sesi pelatihan menjadi berhasil. Saat manajemen mengadakan pelatihan untuk karyawan mereka, ada banyak hal yang diinvestasikan terutama waktu dan luang. Jangan sampai pemilik bisnis merugi karena tidak mempersiapkan pelatihan dengan maksimal, sehingga pelatihan yang diberikan hanya sia-sia.
Jika ingin menyelenggarakan Program Pelatihan, silakan menghubungi kami di:
021 29578599 (Hunting)
021 29578602 (Hunting)
0821 1199 7750 (Mobile)
0813 8337 7577 (Mobile)
info@studilmu.com
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi