Self Improvement
7 Kiat Praktis Berkarier di Usia 50-an
By STUDiLMU Editor
Tiga tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang bapak yang kira-kira berumur 50 tahun di sebuah kedai kopi di dekat Setiabudi, Jakarta Selatan. Obrolan singkat kita dimulai dengan beliau yang tertarik dengan buku yang sedang saya baca sambil minum secangkir kopi. Singkat cerita, kami berkenalan dan beliau mengungkapkan keinginannya untuk mengubah jalur karier di umurnya 51 tahun saat itu.
Kalau pembaca Career Advice menjadi saya pada saat itu, kira-kira tanggapan apa yang akan diberikan oleh rekan pembaca? Apakah rekan-rekan akan berkata “Waw, itu ide yang bagus sekali, Pak” atau “Hah? Serius pak? Memangnya masih bisa, ya?”
Cukup dilema bukan? Disaat Anda memberikan komen positif, namun sebenarnya di dalam pikiran kita, bertanya-tanya apakah hal tersebut memungkinkan atau tidak. Selain itu, kita pasti bertanya-tanya di dalam hati, apa faktor yang membuat bapak itu ingin mengubah kariernya di umur yang sudah 51 tahun?
Faktanya, seringkali ketika kita memulai usia 20-an, kita memilih jalur karier berdasarkan faktor-faktor yang tidak lagi relevan bagi kita untuk di usia 50-an nanti. Hal-hal seperti harapan orang tua kita, gaya hidup yang serba cepat dan iming-iming menghasilkan banyak uang, semuanya bisa menjadi faktor pendorong bagi kita di usia 20-an dalam memilih karier saat itu.
Apa Tujuan dari Mengubah Karier?
Ok, mari kita bahas tentang cerita singkat dari Bapak berumur 51 tahun di atas. Jika hal ini terjadi pada rekan pembaca atau kepada orang-orang di sekitar Anda, hal yang paling utama kita pikirkan adalah “Apa tujuan yang kita inginkan dalam mengubah karier yang ada sekarang?”
Dalam kehidupan, jika kita memiliki tujuan yang tepat dan jelas, maka ini akan membantu kita untuk menentukan jalur karier terbaik yang harus diambil.
Apa yang kita cari dalam karier baru? Apakah kita mencari karier yang tidak memakan waktu banyak untuk bekerja agar memiliki keseimbangan kehidupan kerja? Atau karier yang lebih memuaskan dengan kesibukan yang lebih padat dari karier yang sekarang?
Jadi sebelum kita menentukan tujuan karier yang baru, pastikan kita punya alasan yang jelas dan tepat terhadap keputusan yang ingin kita ambil.
Tidak ada keputusan yang salah atau buruk, kita hanya perlu menyadari konsekuensi dari setiap keputusan yang dibuat.
Apa saja Jenis Perubahan Karier di 50+?
Ada empat jenis perubahan karier utama yang dilakukan banyak orang di usia 50-an. Setiap jenis memiliki serangkaian tantangan unik dan memerlukan tingkat persiapan yang matang untuk melakukan sebuah perubahan. Yuk, kita simak penjelasan dari empat perubahan karier tersebut.
- Perubahan Karier Industri
Dalam perubahan karier ini, seseorang tetap berada di bidang yang sama tetapi beralih industri. Dengan kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki, mereka mencoba untuk menerapkan kemampuan tersebut pada industri yang belum pernah dicoba sebelumnya.
Sebagai contoh, saya memiliki keahlian dalam bidang penjualan. Sebelumnya, saya bekerja di bidang penjualan industri minyak dan gas selama lima tahun. Lalu, tahun ini saya pindah bekerja sebagai tim penjualan di perusahaan media (periklanan). Yap, saya bekerja di industri yang berbeda, namun tetap dengan keahlian yang sama.
- Perubahan Karier Fungsional
Berbeda dengan perubahan karier industri, pada perubahan karier fungsional ini, karyawan akan tetap bekerja pada industri yang sama. Namun, mereka meninggalkan keterampilan sebelumnya untuk mengembangkan keterampilan lain di dalam industri yang sama tersebut. Perubahan karier fungsional ini bisa di dalam perusahaan yang sama atau berbeda, namun ingat ya, tetap pada industri yang sama.
Jika rekan pembaca mempertimbangkan perubahan karier ini, rekan-rekan dapat mulai bergabung dengan pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi yang diperlukan untuk posisi selanjutnya.
- Perubahan Karier Ganda
Nah, ini adalah perubahan karier yang paling menantang dari semuanya. Seseorang yang melakukan perubahan karier ganda benar-benar beralih karier dan industri. Semuanya serba dimulai dari nol.
Contohnya, seorang pilot maskapai berhenti untuk mengejar impian mereka untuk memproduksi musik rock. Dalam hal ini, mereka meninggalkan industri penerbangan dan beralih ke industri musik. Keterampilan yang mereka miliki untuk menjadi seorang pilot, sama sekali tidak berkaitan dengan karier sebagai musisi.
Dengan perubahan karier ganda, tidak jarang kita harus memulai karier yang baru dari bawah karena pemimpin perusahaan memiliki risiko tinggi dalam mempekerjakan kita yang belum memiliki pengalaman apapun dalam bidang tersebut.
- Perubahan Karier Wirausaha
Perubahan karier wirausaha adalah perubahan karier yang paling umum dilakukan oleh orang-orang di usia 50-an. Setelah mengarungi dunia karier di satu atau beberapa perusahaan selama 20 hingga 30 tahun, banyak dari kita bermimpi untuk memiliki bisnis sendiri dan menjadi bos dari usaha yang kita bangun dari awal.
Perubahan karier ini bisa terjadi dalam industri yang sama dengan mengandalkan keterampilan dan keahlian yang sudah didapatkan dari pekerjaan sebelumnya, atau bisa juga beralih ke industri yang benar-benar berbeda. Mungkin saja kita ingin beralih ke dalam industri yang berdasarkan pada hobi atau bakat terpendam yang kita miliki. Perubahan karier ini cukup menarik, bukan?
Lantas, apakah masih memungkinkan untuk mengubah karier di usia 50-an? Yuk, kita simak beberapa kiat praktis di bawah ini dalam membuat perubahan karier di usia 50-an.
1. Jangan Merasa Takut
Hidup selalu berputar dan menawarkan banyak perubahan. Setiap perubahan besar dalam hidup datang dengan rasa takut dan kecemasan. Ditambah lagi, segala rencana yang kita buat belum tentu dapat berjalan dengan mulus. Pasti akan ada saja hambatan dan rintangan yang datang.
Perubahan karier apapun yang rekan pembaca pilih, entah itu industri, fungsional, ganda atau wirausaha. Apapun perubahannya, kontrol ketakutan yang ada di dalam diri rekan pembaca, dan mulailah melangkah maju.
2. Miliki Alasan yang Tepat
Setelah berhasil mengontrol rasa takut, kita akan memiliki emosi yang lebih tenang dalam berpikir, “mengapa ya kok saya ingin mengubah karier?” Ini adalah landasan yang sangat perlu diperhatikan. Jika kita belum memiliki alasan yang tepat tentang perubahan karier yang diinginkan, jangan mengubah karier. Alasan yang tepat, akan mengarahkan kita kepada jalur karier yang benar-benar sesuai untuk kita.
3. Coba untuk Bersikap realistis
Pada kiat yang ketiga ini, kita sangat memerlukan umpan balik atau input dari orang-orang di sekitar kita. Ini akan sangat membantu, karena mereka adalah orang-orang yang sangat mengerti kita. Apakah mereka rasa kita benar-benar dapat mengubah karier kita atau tidak? Terlebih lagi jika kita mengubah karier di umur 50-an. Keluarga biasanya akan memberikan pendapat yang jujur dan tulus tentang perubahan karier yang kita inginkan.
4. Mencari Kerja Sampingan
Jika kita benar-benar ingin mengubah jalur karier, memiliki kerja sampingan yang berkaitan dengan karier yang diinginkan adalah ide yang cemerlang. Selain itu, secara tidak langsung kita sedang mempersiapkan diri untuk menjadi seorang yang handal sebelum beralih ke jalur karier selanjutnya.
5. Perbarui Keterampilan Anda
Ini adalah salah satu kiat yang sangat penting saat kita memutuskan untuk melakukan perubahan karier. Kita mungkin perlu memperoleh sertifikasi baru atau pelatihan baru yang menunjang perubahan karier kita, karena dengan memiliki pelatihan yang tepat, ini akan menjadi dasar untuk perubahan karier yang sukses.
6. Re-Branding Diri Melalui Perangkat Digital
Di era digital seperti saat ini, rekan-rekan Career Advice dapat menggunakan internet dan media sosial untuk membuat tampilan diri secara online.
Ikuti grup-grup di media sosial yang berkaitan dengan perubahan karier yang rekan pembaca inginkan. Ini akan membantu rekan pembaca untuk menambah wawasan dan juga memperluas koneksi dengan mereka yang sudah ahli dalam bidang tersebut.
7. Harus Sabar dan Tetap Semangat
Saat rekan-rekan Career Advice sudah melalui kiat-kiat untuk mengubah jalur karier, jangan mudah putus asa, ya. Perubahan karier tidak akan semudah yang kita bayangkan. Apalagi jika ini dilakukan oleh pada usia 50-an. Namun, tidak ada kata terlambat. Lebih baik terlambat, daripada tidak sama sekali, bukan?
Jadi, rekan-rekan Career Advice yang melakukan perubahan karier di usia 50-an, harus tetap bersabar dan semangat dalam mengejar impian di karier yang baru. Selamat mencoba rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling