
Productivity
7 Elemen Etos Kerja yang Sangat Penting
By STUDiLMU Editor
Seperti yang sudah dibahas pada artikel kami sebelumnya, etos kerja merupakan salah satu kekuatan yang perlu dimiliki oleh setiap karyawan atau tenaga kerja, dimanapun mereka bekerja. Entah itu bekerja di dalam perusahaan, di lapangan atau berwirausaha, semua orang perlu memiliki etos kerja yang kuat agar mereka bisa mencapai tujuan karier yang diinginkan.
Dengan menumbuhkan dan mempertahankan etos kerja yang kuat dalam budaya perusahaan, etos kerja akan memberikan ‘tenaga yang kuat’ bagi setiap karyawan dalam menghadapi setiap tantangan yang hadir di dalam dunia kerja. Etos kerja yang kuat akan mendorong para karyawan untuk selalu memberikan upaya yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang mereka miliki.
Teruntuk rekan-rekan Career Advice yang baru terjun ke dalam dunia kerja atau sudah lama berkecimpung di dalamnya, pernahkah rekan-rekan pembaca berpikir suatu hal, “kira-kira elemen penting apa saja ya yang harus kita miliki untuk mendapatkan etos kerja yang kuat?”.
Jika rekan pembaca pernah memikirkan hal tersebut, selamat! Karena pada artikel kali ini, kami akan membahas 7 elemen etos kerja yang sangat penting untuk dimiliki setiap karyawan dimanapun mereka bekerja.
1. Bekerja secara Profesional.
Dalam dunia kerja, sikap profesionalisme benar-benar sangat dibutuhkan. Profesionalisme ini memiliki arti yang cukup luas, bukan hanya cara kerja kita yang harus dikerjakan secara profesional, namun cara berpakaian kita juga harus dipenuhi dengan profesionalisme yang tinggi.
Karyawan yang profesional harus memerhatikan cara berpakaian mereka, sehingga memiliki penampilan diri yang menarik, rapi dan enak dipandang oleh rekan-rekan kerja, klien, mitra bisnis dan manajernya. Berpakaian secara profesional mengidentifikasikan kita sebagai seorang yang berpendidikan dan tahu sopan santun. Walaupun, bukan berarti mereka yang berpakaian tidak beraturan tidak memiliki sopan santun yang baik, namun setidaknya orang-orang yang berpakaian rapi dan profesional akan memiliki kesan yang lebih baik di lingkungan kerja.
Selain cara berpakaian yang baik, menjadi profesional juga mencakup cara kerja kita seperti, bertanggung jawab terhadap pekerjaan, dapat diandalkan oleh manajer, datang kerja dengan tepat waktu, dan lain sebagainya. Profesionalisme adalah kategori yang begitu luas, sehingga pada dasarnya mencakup semua elemen lain dari etos kerja yang kuat.
2. Bekerja dengan Rasa Hormat.
Elemen kedua yang sangat penting untuk memiliki etos kerja yang kuat adalah bekerja dengan rasa hormat. Rasa hormat disini maksudnya adalah menghormati rekan-rekan kerja kita, klien, mitra bisnis dan tentunya pemimpin atau manajer kita.
Tidak peduli sesulit apapun masalah pekerjaan yang datang, mengontrol emosi, bersikap selalu tenang dan diplomatis adalah hal yang sangat diperlukan dalam bekerja. Sikap yang terpuji seperti itu akan menciptakan rasa hormat dari orang lain kepada kita.
Seperti nasihat yang diberikan oleh para guru-guru kita dahulu, “sebelum kita ingin dihormati, kita harus menghormati orang lain terlebih dahulu”. Tanamkan sikap menghormati orang lain, baik ketika melayani pelanggan, bertemu dengan klien, atau bekerjasama dengan rekan-rekan kerja di kantor, lakukan semua itu dengan rasa hormat. Hargai semua pendapat yang diberikan oleh orang lain, dan kita akan mendapatkan kesan yang baik dengan rasa hormat dari mereka.
3. Bekerja dengan Keteguhan yang Kuat.
Dalam hal ini, rekan pembaca menjadi seorang karyawan yang memiliki keteguhan yang sangat kuat, disitulah etos kerja Anda mulai terbentuk. Orang-orang yang memiliki keteguhan dalam bekerja, mereka tidak akan mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif, sehingga mereka memiliki satu sikap yang sangat dicari-cari oleh semua pimpinan perusahaan di dunia. Apakah itu? Sikap bisa diandalkan. Yap! para perekrut menerima kita menjadi karyawan mereka pastinya karena mereka yakin kita adalah orang-orang yang bisa diandalkan dalam setiap pekerjaan yang diberikan.
Rekan pembaca bisa diandalkan untuk menepati janji, datang kerja selalu tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan sesuai dengan tenggat waktu, serta dapat diandalkan untuk menjaga kerahasiaan perusahaan dan menjaga nama baik perusahaan. Semuanya berawal dari sikap yang dapat diandalkan. Hasilnya bukan hanya para pimpinan yang menyukai kinerja kita, namun rekan-rekan kerja, mitra bisnis dan klien akan suka untuk bekerjasama dengan kita.
4. Bekerja dengan Dedikasi yang Tinggi.
Bagaimana bekerja dengan dedikasi yang tinggi? Ini artinya rekan pembaca tidak puas dengan penilaian dari bos yang mengatakan “pekerjaan kamu cukup bagus”. Tidak! Rekan pembaca bukanlah seorang yang mudah puas dengan penilaian seperti itu, Anda dan tim selalu ingin memberikan sesuatu yang lebih, bahkan “luar biasa” dalam setiap pekerjaan yang rekan pembaca selesaikan.
Selain itu, rekan pembaca juga rela menggunakan waktu ekstra untuk memperbaiki pekerjaan, memberikan perhatian lebih pada tugas-tugas kerja sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang unggul. Dengan kata lain, bagi rekan pembaca “bekerja bukanlah sekedar bekerja, namun bagaimana caranya bekerja dengan memberikan sesuatu yang lebih”.
5. Bekerja dengan Sikap Pantang Menyerah.
Tantangan? Kegagalan? Oh, itu semua hanya peluang baru bagi orang-orang yang memiliki etos kerja yang kuat. Sebesar apapun tantangannya dan seberapa banyak pun kita menghadapi kegagalan, kita tidak pernah menyerah dengan segala kesulitan yang datang menerpa. Ada tujuan karier yang harus dikejar dan diraih, tidak ada waktu untuk mengeluh, menyesal, dan putar arah sehingga berhenti melakukan pengejaran impian yang kita harapkan. Tidak ada sikap-sikap seperti itu di dalam kamus orang-orang dengan etos kerja yang tinggi. Mereka akan terus maju, tidak peduli seberapa jauh mereka harus melangkah untuk menggapai segala impian hidup.
6. Bekerja dengan Memiliki Akuntabilitas
Memiliki sikap akuntabilitas atau tanggung jawab terhadap pekerjaan sangatlah diperlukan untuk membangun etos kerja yang kuat. Apa saja contohnya? Tidak menghindari kesalahan yang diperbuat dengan memberikan alasan-alasan sebagai tameng, mengakui kesalahan dan bertanggung jawab untuk memperbaiki segala kesalahan yang diperbuat, menjadikan kesalahan yang diperbuat sebagai sebuah pengalaman belajar yang berharga, tidak menjadikan orang lain sebagai ‘kambing hitam’ atas kesalahan yang kita perbuat.
Kita semua memiliki tanggung jawab atas apa yang kita lakukan, orang-orang dengan etos kerja yang kuat akan sangat memelihara tanggung jawab mereka.
7. Bekerja dengan Kerendahan Hati.
Memiliki kerendahan hati dalam bekerja maksudnya menghargai kontribusi yang diberikan oleh semua orang dan tidak lupa memberikan kredit atas hasil kerja dan pencapaian kinerja seseorang. Kita juga tidak pernah lupa untuk berterima kasih kepada rekan-rekan kerja kita yang telah berjasa dalam membantu pekerjaan kita. Jangan lupa bahwa setiap pencapaian yang kita dapatkan, ada kontribusi orang lain di dalamnya.
Setelah membaca 7 elemen etos kerja di atas, apakah rekan pembaca sudah memiliki 7 elemen penting di atas? Jika ya, Keren! Namun, jika belum jangan khawatir ya karena kita semua masih memiliki waktu untuk melatih diri dalam memiliki elemen-elemen penting di atas. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya