
Teamwork & Collaboration
5 Nilai Positif yang Membentuk Kerjasama Tim
By STUDiLMU Editor
Sebelum membaca artikel ini lebih jauh, saya ingin bertanya pada Anda, “Apakah Anda pernah melihat sekelompok anak kecil yang bermain pasir dengan harmonis?” Mereka bekerja sama membangun istana pasir. Ada yang mengambil pasir, membentuk beberapa bagian istana pasir dan yang lainnya mungkin mencari hiasan lain untuk mempercantik istana pasir mereka. Jika Anda pernah melihat hal yang demikian, cobalah berpikir sejenak tentang hal yang membuat anak kecil dapat melakukan hal tersebut dengan harmonis, sedangkan cukup rumit bagi orang dewasa untuk dapat bermain dan bekerja sama dengan baik dan tetap mencapai hasil yang diinginkan.
Saat menjadi orang dewasa, keinginan serta kebutuhan pribadi yang kita miliki dengan orang lain tentunya berbeda-beda. Itulah sebabnya kolaborasi antara anak-anak dan orang dewasa menjadi sangat berbeda. Meskipun begitu, segala permasalahan pastinya memiliki jalan keluar, bukan? Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas nilai-nilai yang dapat kita pelajari dari anak kecil untuk membentuk kerja sama tim yang baik dengan rekan-rekan kerja Anda.
1. ADIL
Berbuat curang hanya dilakukan oleh orang-orang yang merasa bahwa keadilan tidak akan berpihak pada mereka. Jika seseorang melakukan sebuah kecurangan, hanya perlu satu kali melakukan hal tersebut, lalu kesan penipu akan melekat pada orang tersebut. Tidak hanya itu, Anda juga akan kehilangan kepercayaan dari tim Anda.
“Jadi, untuk menciptakan kerjasama yang baik, Anda benar-benar harus bersikap adil dan memerangi segala kecurangan yang ada”
2. INTEGRITAS
“Kejujuran adalah salah satu kunci dari kesuksesan”.
Ya, kejujuran tidak hanya penting untuk diajarkan dan diterapkan oleh anak-anak kecil, namun juga pada orang dewasa. Mirisnya, masih banyak orang yang tidak siap dengan kejujuran yang diberikan oleh rekan kerjanya, atau yang buruknya, saat seorang manajer atau pemimpin tidak dapat menerima kejujuran dari para karyawannya untuk evaluasi dirinya menjadi pemimpin yang lebih baik. Kejujuran yang diucapkan secara tulus dan langsung dapat menyelesaikan masalah dengan lebih cepat dan dapat membuat Anda menghormati orang lain di tim. Jangan takut untuk berkata jujur, jika itu memang diperlukan untuk membangun kerjasama yang baik antara Anda dan tim. Memuji mereka dengan jujur saat mereka berprestasi, dan berikan umpan balik yang jujur dan tulus untuk membantu anggota tim lain menjadi versi terbaik mereka.
3. AKTIF BERTANYA
Pasti Anda tahu kan sikap anak kecil saat bertanya tentang sesuatu yang tidak dimengerti oleh mereka? Mereka tidak akan menyerah untuk bertanya sampai mendapatkan jawaban yang jelas. Sayangnya, tidak semua orang dewasa memiliki keberanian seperti anak kecil. Mereka cenderung untuk diam dan bersikap seakan mengetahui segala hal, tanpa bertanya pada anggota tim lainnya. Tentunya ini agak sedikit merepotkan, karena salah satu ciri kerjasama yang baik adalah anggota yang secara terbuka meminta bantuan rekan kerjanya jika ada sesuatu hal yang tidak dipahami.
Jika semua orang hanya diam dan mengasumsikan diri mereka mengetahui segala hal, lalu kapan interaksi antara tim akan terjalin?
4. TOLERANSI
Anda tidak dapat selalu memilih orang yang akan bergabung dengan tim Anda. Sama seperti anak-anak yang tidak dapat memilih anak-anak sebayanya yang akan ikut bergabung dan bermain bersama di lapangan.
Nah, sudah dapat dipastikan Anda juga akan memiliki pemikiran yang berbeda dengan anggota tim lainnya. Berbagai kepribadian dan tipe dapat menambah perspektif yang berbeda untuk membantu tim lebih produktif. Walaupun, pertengkaran kecil atau kesalahpahaman sering kali terjadi saat proses menyatukan pendapat, toleransi adalah solusi bagi permasalahan ini.
Sadarilah bahwa tidak ada orang yang sempurna. Anda harus melibatkan rasa toleransi sehingga Anda dapat menunjukkan rasa hormat, memberi ruang lebih untuk bekerja sama dengan baik. Lakukan hal ini dengan baik dan orang lain juga akan menunjukkan toleransi mereka terhadap kekurangan Anda.
5. MINTA MAAF
Oh ya, saya sangat setuju bahwa meminta maaf memang sangat sulit untuk dilakukan oleh sebagian orang. Sama halnya seperti anak-anak, ketika Anda berusia lima tahun dan merusak barang kesukaan ibu atau ayah Anda, kata maaf akan sangat sulit untuk diucapkan.
Namun permintaan maaf yang tulus sering kali berhasil untuk memperbaiki keadaan. Jika Anda telah melakukan kesalahan, miliki kerendahan hati dan kemurahan hati untuk mengakuinya dan segera meminta maaf.
Itulah nilai-nilai positif yang dapat kita pelajari dan contoh dari perilaku anak-anak kecil saat bermain, dan semoga kita juga dapat menerapkannya di setiap aktifitas karier kita.
Featured Career Advice
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja