
Leadership
4 Cara Membangun Kepercayaan Tim
By STUDiLMU Editor
Kita telah membicarakan tentang Employee Engagement, dimana salah satu statement sebuah survey tentang engagement kurang lebih menyatakan bahwa “Employees don’t leave company, but they leave bad bosses.”. Tapi tunggu dulu. Bad boss yang seperti apa? Ga mungkin semuanya mutlak salah atasan dong? Pernyataan tersebut memang tidak sepenuhnya keliru. Namun ternyata salah satu alasan utama penyebab hal itu terjadi adalah rendahnya rasa percaya karyawan terhadap atasannya.
Carolyn O’Hara dalam Harvard Business Review menuliskan, ada beberapa cara untuk meraih rasa percaya dari para karyawannya, antara lain :
1. Transparan
Seorang pemimpin diharapkan dapat bersikap setransparan mungkin kepada para pekerjanya. Misalnya pemimpin harus jujur mengenai tujuan perusahaan, performa kerja dan evaluasi kinerja para karyawan. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan anggota tim terhadap Anda sebagai pemimpin mereka. Sebab hal-hal berkaitan dengan kinerja karyawan – termasuk di dalamnya feedback, merupakan informasi penting bagi karyawan. Ketika hal tersebut dikomunikasikan secara transparan dan tepat, bukan hanya kepercayaan yang meningkat. Tetapi juga membuat karyawan tahu mana yang harus diperbaiki dari kinerjanya. Akan lebih baik lagi bila seorang atasan membagi informasi tersebut bahkan sebelum bawahannya bertanya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai atasan, Anda mempercayai anggota tim, membuat mereka merasa “dianggap” dan diperhitungkan.
Anda tentu masih ingat bagaimana di awal kemunculan Presiden Jokowi saat menjabat sebagai walikota dan gubernur mencuri perhatian dengan sikap transparannya, untuk segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Siapa saja yang tidak menunjukkan performa baik, harus siap memperbaiki diri, atau mundur dan digantikan sosok yang dinilai lebih mampu dan kompeten. Pun mereka yang menunjukkan kinerja baik, tidak akan luput dari pengakuan dan penghargaan. Walau banyak pihak yang mencibir sinis langkah yang beliau ambil sebagai “pencitraan”, tetapi terbukti hal ini menjadi contoh luar biasa yang akhirnya diikuti oleh banyak pemimpin dalam berbagai skala.
2. Mendorong, bukan Menyuruh
Seorang pemimpin memang merupakan pihak yang bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi dalam tim mereka. Namun ada kalanya seorang pemimpin tidak dapat membedakan bagaimana caranya mendorong dan menyuruh. Salah satu fungsi pemimpin adalah mengarahkan. Akan lebih baik bila seorang pemimpin membiarkan bawahannya untuk bebas menyelesaikan suatu tugas / masalah dengan cara mereka sendiri daripada harus menuntun meraka dan mengarahkan bagaimana harus menyelesaikan tugas. Sebagai pemimpin juga ingatlah untuk selalu menyamakan persepsi terlebih dahulu sehingga hasilnya tidak diluar ekspektasi.
Jangan lupakan komunikasi yang efektif lewat bahasa asertif, dan penerapan prinsip coaching saat memberi dorongan atau semangat bagi team member. Karena kita telah sama-sama belajar, bahwa hal yang baik jika disampaikan dengan cara yang salah akan memberikan hasil yang salah.
3. Mengaku jika salah
Terkadang seorang pemimpin tidak mengakui dirinya jika salah, malah melimpahkannya pada anggota timnya. Padahal seorang pemimpin harus dapat bertanggung jawab dan salah satu caranya adalah dengan mengakui kesalahan yang dilakukannya. Bahkan, apabila seorang pemimpin melakukan hal ini, maka anggota timnya pun akan mempercayainya. Selain itu hal ini juga akan mendorong anggota tim lainnya untuk tidak melakukan kesalahan yang sama seperti pemimpinnya.
Toh pemimpin juga manusia, dan manusia tidak ada yang luput dari kesalahan. Mengakui kesalahan justru membuat team member akan lebih menghargai Anda, karena melihat bahwa Anda adalah seorang fair player. Bukan seorang bos yang maunya selalu benar. Ingat joke tentang rules about your boss? “Rule #1, boss is always right. Rule #2, when the boss is wrong, refer to Rule #1.”. Now you get where the joke came from?
4. Tidak Membicarakan Orang Lain
Ini mungkin salah satu cara yang agak sulit untuk dilakukan. Bagaimanapun juga, jangan sampai seorang pemimpin membicarakan, terutama, keburukan anak bawahannya pada orang lain. Hal ini sangat sering dilakukan tanpa disadari oleh seorang pemimpin. Dampaknya sangat signifikan apabila yang dibicarakan mungkin didengar dari pihak ke tiga, apalagi dengan kronologis yang bisa jadi tidak sama lagi dengan aslinya.
Jika sampai terdengar oleh team member tentang penilaian buruk yang Anda beberkan pada orang lain, apa yang menurut Anda akan ia pikirkan? Hal yang sama yang akan Anda pikirkan, jika si objek penderita adalah Anda.
Terlepas dari keempat cara tersebut, untuk meningkatkan kepercayaan, setiap pemimpin harus memiliki kredibilitas dari sisi karakter maupun kompetensi. Sebuah penelitian menyebutkan, tingkat turn over karyawan organisasi yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi adalah 3 kali lebih rendah dari organisasi yang memiliki tingkat kepercayaan rendah. Jadi, maukah Anda mempertahankan tim yang solid dengan membangun kepercayaan yang positif?
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi