
Happiness
Toxic adalah Penghambat Kebahagiaan di Kantor
By STUDiLMU Editor
Definisi Toxic
Toxic dalam bahasa Indonesia adalah racun, yang mana istilah ini bisa digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang beracun atau membawa pengaruh negatif terhadap orang-orang di sekitarnya. Orang-orang ini biasanya dikenal dengan sebutan toxic people. Toxic people alias orang-orang yang “beracun” adalah jenis pribadi yang suka menyusahkan dan merugikan orang lain, baik secara fisik maupun emosional. Berikut ciri-ciri orang toxic: senang menyebarkan gosip-gosip negatif, merendahkan atau meremehkan orang lain, tidak mau mengakui kesalahan atau minta maaf, hanya mau senangnya saja, tidak berempati atau bersimpati pada orang lain, suka memanipulasi orang lain, dan lain-lain.
Kata “toxic” telah meninggalkan kesan yang cukup buruk untuk seseorang, namun istilah ini juga menjadi peringatan bagi orang-orang di sekitarnya agar dapat menjauhkan diri dari mereka. Dikarenakan toxic dan orang-orang yang ada di dalamnya akan memberikan pengaruh yang buruk, maka toxic artinya hal yang sering dikategorikan sebagai penghambat kebahagiaan.
Orang-orang toxic adalah orang-orang memang sangat merugikan bagi kehidupan kita. Mereka bukan hanya menghambat kesuksesan kita, namun kehadiran mereka dapat memberikan pengaruh negatif dan kerisauan bagi orang-orang di dekatnya. Itulah mengapa, untuk menjadi bahagia kita perlu menghindari segala sesuatu yang berkaitan dengan toxic, baik berkaitan dengan lingkungan, orang-orang di dalamnya, dan lain-lain.
Toxic Relationship atau Hubungan Toxic
Toxic relationship atau hubungan toxic adalah hubungan yang ditandai oleh perilaku pasangan atau rekan kerja toxic yang secara emosional dan, tidak jarang, merusak secara fisik pasangannya. Sementara hubungan yang sehat berkontribusi pada harga diri dan energi emosional, hubungan yang toxic merusak harga diri dan menghabiskan energi. Hubungan yang sehat melibatkan saling peduli, menghormati, dan kasih sayang, minat pada kesejahteraan dan perkembangan positif pasangan atau rekan kerja, kemampuan untuk berbagi kendali dan pengambilan keputusan, singkatnya, keinginan bersama untuk kebahagiaan satu sama lain. Hubungan yang sehat adalah hubungan yang aman, hubungan di mana kita bisa menjadi diri kita sendiri tanpa rasa takut, tempat di mana kita merasa nyaman dan aman. Hubungan toxic, di sisi lain, bukan tempat yang aman. Hubungan beracun ditandai oleh rasa tidak aman, egois, dominasi, kontrol. Kita mengambil risiko keberadaan kita dengan tetap dalam hubungan seperti itu. Mengatakan hubungan toksik itu disfungsional, paling tidak, meremehkan.
Bagaimana agar Hidup Bahagia tanpa Orang-orang Toxic?
Pengaruh negatif yang dibawa oleh orang-orang toxic membuat kehidupan kita menjadi tidak tenang, bahkan kita akan merasa resah ketika harus berinteraksi dengan mereka. Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara-cara untuk tetap merasa bahagia dengan cara meninggalkan orang-orang toxic di dalam kehidupan kita. Menurut website marc and angel, ada 6 cara yang bisa kita terapkan agar tetap bisa hidup bahagia tanpa orang-orang toxic.
1. Terus Melangkah tanpa Orang-orang Toxic.
Apabila rekan-rekan pembaca memiliki teman atau rekan kerja yang selalu memerintah kita dengan emosi, selalu ingin kehendak mereka dipenuhi dan selalu melakukan hal-hal yang membuat kita risih, maka mereka bisa dikategorikan sebagai toxic people.
Menghindari mereka bukan berarti kita telah bersikap jahat atau tidak peduli dengan mereka. Namun, semua itu kita lakukan demi kenyamanan dan kebahagiaan diri kita sendiri. Apalagi jika kita selama ini kita sudah berusaha untuk berbaik hati dan membantu mereka berubah dari sikap dan perilaku negatifnya. Jika usaha kita dipandang sebelah mata oleh orang-orang toxic ini, maka tidak ada yang bisa kita lakukan lagi, selain menjauhi mereka.
Jangan takut untuk melangkah keluar dan menjauh dari mereka, karena ini memang satu-satunya solusi terbaik yang kita miliki. Hidup kita tidak akan berakhir dan berantakan tanpa kehadiran mereka. Malah kehidupan kita akan semakin baik tanpa pengaruh apapun dari orang-orang seperti ini.
2. Mencoba untuk Mengubah Sikap dan Perilaku Negatif Mereka.
Ada kalanya kita sebagai manusia ingin mengajak kebaikan kepada orang-orang di sekitar kita. Menemukan orang-orang toxic tidak membuat kita langsung menyerah, ilfil atau menghindari mereka, namun kita semua pasti memiliki kecenderungan untuk mengajak mereka ke arah yang lebih baik.
Misalnya, mencoba memberitahu mereka bahwa sikap menjelek-jelekkan rekan kerja di kantor adalah hal yang tidak baik atau mengajak mereka untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang ada, tanpa pergi menghindari permasalahan yang datang.
Apabila rekan-rekan Career Advice yakin bahwa cara ini bisa berhasil, maka tidak ada salahnya untuk mencoba. Jika berhasil, maka ini akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi rekan pembaca karena telah berhasil membuat orang-orang negatif menjadi lebih baik dari sebelumnya.
3. Apapun yang Mereka Lakukan, Jangan Diambil Hati!
Salah satu hal yang perlu diingat adalah sikap negatif apapun yang orang-orang toxic ini lakukan, kita tidak perlu mengambil hati atau memikirkannya sampai terlalu dalam. Hal-hal negatif yang mereka lakukan dan sebarkan cukup menjadi perwakilan atas diri mereka sendiri. Apabila kita melawan atau menanggapi sikap negatif mereka dengan cara-cara yang kurang baik, maka tidak ada perbedaan antara kita dan mereka. Dengan kata lain, kita akan sama-sama menjadi orang yang negatif.
4. Tidak Menganggap Remeh terhadap Perilaku Negatif yang Mereka Lakukan.
Jika usaha kita untuk membantu mereka menjadi lebih baik akan menjadi hal yang sia-sia, maka langkah berikutnya yang harus kita lakukan adalah berhenti berpura-pura bahwa perilaku beracun mereka merupakan sikap yang baik-baik saja. Ketika kita menganggap bahwa perilaku mereka adalah sesuatu yang baik-baik saja, maka orang-orang toxic akan berpikir orang-orang disekitarnya merasa OK dengan perilaku mereka.
Sikap yang terlalu mentolerir kebiasaan-kebiasaan buruk mereka hanya akan membuat kondisi menjadi semakin buruk dan merugikan. Orang-orang toxic bukan hanya semakin merugikan kita, namun mereka juga akan semakin menjadi-jadi dengan merugikan orang lain di sekitarnya.
Tidak ada untungnya untuk tetap mentolerir sikap dan perilaku negatif mereka, apalagi berusaha menganggap bahwa itu adalah hal yang baik-baik saja.
5. Samakan Posisi dengan Mereka dan Bicaralah!
Seringkali orang-orang toxic menganggap bahwa orang-orang disekitarnya akan merasa baik-baik saja dengan perilaku mereka. Selain itu, tidak sedikit dari mereka yang akan berpikir bahwa kita akan takut untuk melawan mereka dan berbicara secara langsung dengan lantang. Apabila rekan-rekan Career Advice ada dalam posisi ini, maka hanya satu kata yang cocok menjadi solusi yaitu, LAWAN!
Kata lawan disini bukan berarti melawan mereka dengan kekerasan. Namun, kita perlu angkat suara dan berbicara pada mereka dengan tegas dan lantang. Sebagai contoh:
- “Saya perhatikan sepertinya Anda terlihat marah. Apakah ada sesuatu yang mengganggu?” Sampaikan hal ini jika rekan kerja toxic Anda merasa bete atau kesal karena rekan pembaca telah mengabaikan mereka.
- “Anda terlihat kesal dan bosan, apakah Anda pikir apa yang saya katakan tadi tidak penting?” kalimat ini cocok untuk rekan pembaca sampaikan ketika mereka tidak memperdulikan apapun yang rekan pembaca sampaikan. Buat mereka takut dengan kalimat ini agar mereka menyadari bahwa rekan pembaca memiliki pertahanan yang kuat.
- “Sikap Anda telah membuat saya kesal sekarang. Apakah ini memang tujuan Anda?” Kalimat ini sangat cocok untuk disampaikan kepada orang-orang toxic. Ini juga akan mempertegas bahwa kita berani untuk melawan sikap negatif yang telah mereka sebarkan selama ini.
6. Luangkan waktu untuk diri sendiri.
Apabila rekan pembaca sudah berusaha untuk menghindari para toxic people sebaik mungkin, dan mereka tetap ada di dalam kehidupan Anda. Tetap bertenang, tarik napas dan yakini diri bahwa segalanya akan baik-baik saja. Satu-satunya solusi pada kondisi ini adalah meluangkan waktu untuk diri sendiri. Pastikan rekan pembaca memiliki “me time” untuk bersantai, beristirahat dan memulihkan diri dari segala kondisi buruk yang rekan pembaca alami selama ini.
Semuanya kembali lagi pada diri kita sendiri, apakah kita tetap ingin bersama orang-orang toxic? Melawan mereka? atau menjauhi mereka dan membuat kehidupan baru yang lebih damai? Apapun keputusan rekan pembaca, pastikan bahwa tindakan tersebut adalah keputusan terbaik yang pernah Anda buat, karena kehidupan kita adalah milik kita sendiri. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice!
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi