
Self Improvement
10 Sikap Negatif yang Dapat Mengganggu Kenyamanan Lingkungan Kerja
By STUDiLMU Editor
Lingkungan kerja yang harmonis dapat membuat setiap orang merasa nyaman untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Tidak ada orang yang dapat bekerja dengan baik jika berada dalam lingkungan kerja yang negatif.
Lingkungan kerja yang positif tercipta dari sikap positif yang ditunjukkan oleh setiap orang dalam organisasi. Apa yang terjadi jika kita menunjukkan sikap negatif? Tentu saja itu dapat merusak kenyamanan lingkungan kerja, sehingga setiap orang merasa terganggu dan mungkin saja membenci kita.
Kita perlu mengetahui sikap negatif apa saja yang dapat merusak kenyamanan lingkungan kerja, bahkan membuat kita menjadi seseorang yang tidak disukai. Dengan begitu, kita dapat selalu menjaga dan menampilkan sikap yang positif. Nah, sikap negatif apa sajakah yang dapat mengganggu kenyamanan lingkungan kerja? Berikut adalah 10 sikap negatif yang dapat mengganggu kenyamanan lingkungan kerja.
1. Berbicara di telepon dengan suara yang kencang.
Percayalah bahwa rekan kerja tidak memiliki ketertarikan untuk mendengarkan pembicaraan telepon yang kita lakukan. Pembicaraan tersebut bukanlah hal yang menarik bagi rekan kerja. Apalagi, jika kita melakukan percakapan telepon dengan suara yang kencang. Sikap tersebut hanya akan mengganggu ketenangan dan kenyamanan lingkungan kerja. Rekan kerja juga dapat membenci kita jika terus-menerus melakukan hal ini. Nah, bagaimana dengan kita? Apakah kita selalu berbicara kencang di saat menelpon seseorang? Yuk, kita mulai ubah sikap negatif ini. Pastikan bahwa kita menggunakan volume suara yang pelan dan tidak mengganggu kenyamanan orang lain. Dengan begitu, setiap orang tetap dapat fokus pada pekerjaan yang sedang dilakukan.
2. Menyebutkan bantuan yang diberikan rekan kerja.
Ketika bos mengucapkan selamat atas pekerjaan hebat yang dihasilkan, kita tidak perlu menyebutkan bahwa ada banyak bantuan yang didapatkan dari rekan lain. Ini bukanlah hal yang penting untuk disampaikan. Biarkanlah bos mengetahui bahwa itu adalah hasil kerja kita sendiri. Mengapa? Karena, jika menyebutkan bantuan yang diberikan oleh rekan kerja, rekan kerja akan merasa keberatan untuk memberikan kita bantuan di lain waktu.
3. Ke kantor dalam keadaan sakit.
Jika sedang mengalami flu atau penyakit bervirus lainnya, rekan kerja tidak akan merasa nyaman dengan situasi ini. Tidak ada rekan kerja yang ingin tertular penyakit tersebut. Jadi, jika sakit, beristirahatlah sampai kita benar-benar sembuh. Dengan begitu, setiap orang akan merasa nyaman dan tidak perlu merasa takut tertular penyakit.
4. Bercerita tentang segala hal.
Bercerita memang baik karena dapat saling berbagi pikiran dengan orang lain, tetapi kita tidak harus menceritakan semua hal kepada rekan kerja. Mereka mungkin tidak merasa tertarik dan malas untuk menanggapi cerita tersebut. Jadi, pikirkan ulang hal yang ingin dibagikan dengan rekan kerja. Bicarakanlah hal-hal yang dapat meningkatkan kinerja dan memberikan dampak besar bagi karier bersama. Selebihnya, saya rasa itu bukanlah hal yang perlu dibicarakan.
5. Membicarakan hal yang berkaitan dengan agama dan politik.
Agama dan politik adalah dua topik yang sensitif. Setiap orang memiliki pemahaman dan keyakinannya masing-masing. Pastikan bahwa kita tidak membahas kedua hal ini di tempat kerja ya, rekan pembaca.
Nantinya, kita hanya menciptakan perdebatan yang tak kunjung henti dan merusak hubungan baik yang dimiliki. Sungguh ini hanya akan merugikan kedua belah pihak. Kita maupun rekan kerja tidak lagi akan merasa nyaman untuk saling berinteraksi.
6. Menyampaikan lelucon yang kotor.
Setiap orang pasti suka dengan lelucon. Ini dapat mencairkan suasana yang menegangkan, tetapi kita harus berhati-hati dalam menyampaikan lelucon tersebut. Jangan sampai kita mengatakan lelucon yang kotor yang menyinggung ke arah seksualitas.
7. Mengirimkan spam kepada rekan kerja.
Meneruskan ribuan email yang berisi spam kepada rekan kerja, bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan. Mereka akan menganggap email tersebut sebagai hal yang tidak penting. Mereka bisa saja dengan cepat menghapus spam tersebut, tetapi kita meninggalkan rasa kesal di hati mereka. Jadi, jika memiliki keinginan untuk meneruskan email, lelucon, puisi, berita atau informasi apapun, sebaiknya kita menahan diri untuk tidak melakukannya.
8. Mengunyah permen karet dengan volume yang kencang.
Mengunyah permen karet dengan volume yang kencang tidak akan pernah membuat rekan kerja berpikir bahwa itu adalah sesuatu yang nikmat. Malahan, mereka akan merasa jijik lho, rekan pembaca. Jadi, pastikan bahwa kita tidak melakukan itu ya.
9. Tidak menyelesaikan beban pekerjaan sendiri.
Setiap kita memiliki beban pekerjaan masing-masing, dengan porsi yang sama. Jika tidak mampu menyelesaikan beban pribadi, ini akan dapat menyusahkan rekan kerja, terutama rekan kerja yang berada dalam satu tim dengan kita. Rekan kerja juga memiliki bebannya sendiri, sehingga dapat dipastikan tidak akan ada yang bersedia menyelesaikan beban kerja tersebut dengan senang hati. Kita harus memastikan bahwa kita bertanggung jawab penuh dengan beban yang dimiliki.
10. Merendahkan rekan kerja.
Kita mungkin berpikir bahwa dengan merendahkan rekan kerja dapat terlihat sebagai orang yang hebat, tetapi dengan sikap negatif inilah tidak akan pernah membuat kita terlihat sebagai orang yang hebat. Ini malah membuat rekan kerja lainnya membenci dan tidak ingin bergaul dengan kita.
Nah, itulah 10 sikap negatif yang dapat mengganggu kenyamanan lingkungan kerja. Pastikan bahwa kita tidak melakukan 10 sikap negatif ini agar mampu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan yang dapat menunjang kesuksesan setiap orang di dalamnya, termasuk kita.
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi