
Self Improvement
Sukses adalah Berani Mengambil Risiko
By STUDiLMU Editor
Sukses, Bagaimana Pengertian dari Kata “SUKSES”?
Sukses adalah suatu keberhasilan atau keberuntungan yang didapatkan oleh seseorang di dalam hidupnya. Keberhasilan dan keberuntungan ini bisa dilihat dari berbagai pandangan. Itulah mengapa setiap orang bisa mendefinisikan kata “sukses” dengan arti yang berbeda-beda. Definisi sukses bagi saya mungkin akan berbeda dengan definisi sukses yang rekan pembaca berikan.
Bagaimana cara agar kita bisa meraih kesuksesan? Banyak orang berpendapat bahwa sukses hanya bisa didapatkan ketika kita berani mengambil satu atau beberapa risiko di dalam hidup. Logikanya, orang-orang yang tidak berani mengambil risiko, mereka tidak akan pernah mencoba hal-hal baru yang bisa membawa mereka pada tangga kesuksesan. Sayangnya, sampai saat ini masih banyak orang yang merasa takut untuk mengambil risiko, karena mereka menganggap risiko adalah hal yang membahayakan ketenangan hidup mereka.
Saya selalu ingat salah satu tagline produk makanan ringan kesukaan saya yaitu, “Life is never flat!” ini menandakan bahwa kehidupan adalah suatu perjalanan yang tidak memiliki jalan yang mulus. Selain itu ada kutipan lainnya, “apabila kamu tidak sering merasa takut, tandanya tidak banyak yang kamu lakukan” yap! ini adalah kutipan yang disampaikan oleh seorang pembicara inspirasional, Robin Sharma. Hidup ini memang hanya sekali. Itulah mengapa, setiap tantangan dan peluang yang berdatangan harus membuat kita berani untuk menghadapinya. Ambil risiko, entah itu risiko kecil maupun besar. Karena setiap risiko akan membawa kita kepada pencapaian yang lebih berarti, jadi akankah sangat disayangkan jika kita melewatinya begitu saja.
Lantas, apakah ada kesuksesan yang diraih tanpa risiko apapun yang diambil? Faktanya, untuk benar-benar bisa meraih kesuksesan, entah itu di dalam bisnis, pekerjaan, atau apapun, kita perlu memberanikan diri untuk keluar dari zona aman dan nyaman kita. Zona tersebut bukan hanya aman, namun juga nyaman bagi kita. Itulah yang membuat kebanyakan orang enggan untuk melangkah keluar dari zona tersebut. Zona aman dan nyaman seperti sebuah lingkaran besar yang kita singgahi, apabila sedikit saja kaki kita melangkah keluar dari garis lingkaran tersebut, maka akan ada banyak gangguan, masalah dan tantangan yang datang menghampiri kita. Inilah mengapa penting bagi kita untuk meningkatkan toleransi risiko di dalam diri, sehingga kita menjadi lebih berani untuk mengambil risiko apapun. Berikut adalah beberapa cara untuk bisa meraih kesuksesan dengan berani mengambil risiko.
1. Menetapkan Tujuan yang Pasti.
Langkah utama yang perlu kita lakukan sebelum mengambil risiko adalah menetapkan tujuan secara pasti. Entah itu tujuan karier atau tujuan hidup, semuanya harus dipikirkan secara matang. Bagaimana bisa kita dapat meraih kesuksesan, sedangkan kita saja tidak tahu apa tujuan yang kita inginkan? Menetapkan tujuan ini sangat penting, karena kesuksesan setiap orang pastinya berbeda-beda. Apabila seseorang bertujuan untuk meraih kesuksesan karier dengan menjabat sebagai seorang Direktur, maka saat dia berhasil meraih posisi Direktur, itu adalah titik kesuksesan bagi dirinya. Dan tentunya, dengan menetapkan tujuan yang pasti sedari awal, ini juga akan membantu kita dalam memperhitungkan risiko yang akan diambil.
2. Kenali Kemampuan Diri untuk Mengambil Risiko.
Jauh sebelum kita melangkah keluar dari zona aman untuk mengambil risiko, langkah kedua yang perlu kita lakukan adalah mengenal kemampuan diri, sudah sampai mana persiapan kita untuk mengambil risiko? Apakah kita sudah siap mengambil risiko yang lebih besar atau kita perlu memperkuat terlebih dahulu kemampuan yang ada sekarang untuk mempersiapkan diri kepada risiko yang lebih besar?
Dengan memahami kemampuan diri dalam menghadapi risiko, ini akan meningkatkan keberanian kita dalam berhadapan dengan risiko kehidupan secara bertahap. Semakin tinggi tujuan kesuksesan yang kita targetkan, maka akan semakin tinggi juga risiko yang akan kita hadapi. Selain itu, daripada panik atau kewalahan dalam menghadapi risiko kehidupan, lebih baik kita sibuk mempersiapkan mental dalam mengejar impian yang sudah kita tetapkan.
Apabila rekan-rekan Career Advice ingin mempersiapkan diri dalam mengambil risiko, coba luangkan waktu (bisa beberapa menit saja) untuk mempertimbangkan “apa sih tujuan karier saya?” atau “apa yang menjadi tujuan hidup saya?” cukup pertimbangkan satu tujuan saja terlebih dahulu, yang mana itu adalah tujuan yang benar-benar kita inginkan. Coba bayangkan, pada bagian mana tujuan tersebut terasa menakutkan. Contohnya, salah satu tujuan yang kita inginkan adalah memiliki restoran terkenal. Namun, hal yang paling menakutkan adalah kita tidak siap untuk mengeluarkan modal besar-besaran untuk usaha kita tersebut. Masalahnya adalah saat kita mendirikan sebuah bisnis, kita tidak bisa langsung sukses. Akan ada beberapa kegagalan atau kerugian modal yang mungkin akan kita alami. Intinya, kita belum berani untuk mengalami kerugian usaha.
Nah, apabila rekan pembaca sudah tahu titik pusat dari ketakutan yang dirasakan, ini merupakan titik awal yang sangat bagus untuk dapat meningkatkan kemampuan mental dan fisik kita dalam mengambil segala risiko yang ada.
3. Mendidik Diri Sendiri.
Apabila kita ingin menjadi individu yang lebih pintar dalam mengambil segala risiko yang ada, satu hal yang perlu kita usahakan adalah berusaha untuk menjadi seseorang yang lebih pintar, titik. Hanya itu solusinya, tidak ada yang lain. Sebagai contoh, rekan pembaca sangat ingin meraih kesuksesan dengan menjadi seorang investor real estate. Dalam hal ini, rekan pembaca ingin mengembangkan sebidang tanah menjadi pusat perbelanjaan multipleks. Pastinya, tujuan Anda tersebut akan menawarkan banyak risiko yang perlu diambil dengan berani.
Nah sebelum kita berupaya menjadikan risiko sebagai seorang ‘teman’, kita perlu mempersiapkan senjata yang ampuh untuk ‘melunakkan’ sebuah risiko. Dari skenario di atas, apabila kita ingin menjadi investor real estate, kita perlu mempelajari semua hal yang bisa kita pelajari seperti, belajar tentang pengembangan lahan ritel, undang-undang zonasi kota, dan lain sebagainya. Dengan begitu, kita dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dan tepat. Tidak hanya itu, ini juga berguna agar kita bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat kepada pihak-pihak yang berkaitan, sebelum kita benar-benar menjadi investor di bisnis tersebut.
Dengan mendidik diri sendiri sebelum mengambil risiko, kita dapat mengambil lebih banyak risiko yang diperhitungkan. Nantinya, ini akan menjadi perbedaan besar dalam setiap pendekatan yang kita ambil, sehingga kita juga bisa lebih cepat sukses.
4. Berani Keluar dari Zona Aman.
Setelah kita menetapkan tujuan, mengenali kemampuan diri lebih dalam dan mendidik diri sendiri, kini saatnya kita keluar dari zona aman. Setelah semua persiapan yang kita lakukan untuk menghadapi risiko, cara paling terampuh lainnya adalah langsung terjun menghampiri risiko-risiko tersebut. Dalam kata lain, kita perlu mulai mengambil risiko sebagai bentuk praktik yang kita miliki. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mencobanya. Jangan takut, risiko tercipta untuk diambil dan dihadapi, bukan untuk dihindari.
5. Simpan Buku Catatan.
Kehidupan kita akan menawarkan begitu banyak peristiwa dan kejadian, sehingga otak kita tidak bisa merekam segala hal yang telah terjadi dengan sangat baik. Inilah mengapa, kita perlu mencatat segala risiko yang pernah kita ambil dan bagaimana segala sesuatunya berjalan ketika kita mengambil risiko. Catat apa saja kemajuan dan kegagalan yang pernah kita hadapi sebelumnya, sehingga ini bisa menjadi catatan penting bagi usaha-usaha kita kedepannya.
Mempelajari kejadian-kejadian di masa lalu dapat membantu kita dalam menghindari kesalahan di masa lalu, sehingga kita bisa lebih dekat dengan kesuksesan.
Mengambil risiko memang hal yang menakutkan. Tetapi, tidak akan ada kesuksesan yang bisa didapat tanpa menaklukkan risiko. Jadi, apakah rekan-rekan Career Advice sudah siap mengambil risiko demi meraih tujuan hidup? Jika ya, yuk kita bersama-sama menerapkan langkah-langkah di atas. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya
-
Communication
Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia Kerja
-
Communication
Mengenal Fungsi Komunikasi dan 4 Contohnya dalam Bisnis
-
Leadership
Pengertian Kepemimpinan secara Umum dan 6 Jenis Kepemimpinan
-
Leadership
Mengenal Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi dan 5 Keutamaannya
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Keterampilan Sosial dalam Kerjasama Tim?
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Kerjasama Tim? dan Bagaimana Perusahaan Mendorongnya?
-
Leadership
Apa itu Etika Bisnis? dan 6 Cara Menulis Kode Etik untuk Bisnis