
Self Improvement
Perfeksionis Adalah Sifat yang Perlu Dihindari
By STUDiLMU Editor
Perfeksionis adalah sebuah sifat yang selalu menuntut diri menjadi seorang yang sempurna. Kita merasa bahwa perfeksionis dapat membuat kita menjadi seseorang yang lebih baik. Namun, kenyataannya, perfeksionis hanya mendatangkan bahaya. Semakin mencoba untuk menjadi seorang yang sempurna, semakin kita merasa buruk.
Perfeksionis tidak akan membuat kita menjadi seorang yang sempurna. Berdasarkan ilmu psikologi, perfeksionisme memiliki dua efek yaitu efek positif dan efek negative. Sikap perfeksionis menuntut untuk menghasilkan kinerja yang sempurna tanpa ada kekurangan dan membuat kita tidak pernah merasa puas sehingga selalu ingin mencapai hasil yang tertinggi. Pada akhirnya, jika tidak dapat mewujudkan hal tersebut, kita mengalami frustasi.
Seorang psikolog ternama mengatakan, “Jika kita lebih fokus dengan cara mengerjakan sesuatu dibandingkan pekerjaan itu sendiri, maka kita akan menghadapi masalah”. Perfeksionis menjadikan seseorang memiliki standar tinggi, sehingga membuat kita takut berhadapan dengan kegagalan. Kita selalu berusaha untuk melarikan diri dari kegagalan, padahal kegagalan adalah peluang untuk terus memperbaiki diri.
Menurut WHA (World Health Association), ada banyak orang yang menderita depresi berat dan mengalami gangguan kecemasan. Ini dikarenakan mereka tidak dapat memenuhi standar tinggi yang dibuat. Tentu saja, saya yakin bahwa rekan pembaca tidak ingin mengalami hal ini. Jika stres, kita tidak akan pernah bisa mencapai tujuan yang dimiliki, bukan?
Apakah perfeksionis menghasilkan kinerja yang bagus?
Seringkali merasa bangga ketika kita menjadi seorang yang perfeksionis, padahal tidak ada hal yang patut dibanggakan. “Apa yang menjadi kekurangan Anda?” adalah sebuah pertanyaan yang seringkali dijumpai di wawancara kerja. Lalu, kita akan menjawab, “Saya adalah orang yang perfeksionis.” Kita berusaha menunjukkan bahwa kelemahan yang dimiliki merupakan hal yang sangat baik.
Budaya sekitar menerima sikap perfeksionis sebagai hal yang positif, tetapi apakah sifat ini dapat menghasilkan kinerja yang bagus? Tidak selalu. Sifat perfeksionis hanya membuat kita berada pada standar yang tidak realistis dan hanya diperhadapkan dengan pilihan ‘hitam atau putih.’ Nyatanya, dunia ini memiliki banyak warna.
Berhenti menjadi seorang yang perfeksionis.
Memberikan usaha terbaik secara maksimal merupakan hal yang berbeda dengan sifat perfeksionis. Apakah kita selalu mengoreksi perkataan orang lain? Apakah kita suka mencari kesalahan orang lain? Ini adalah ciri bahwa kita memiliki sifat perfeksionis.
Perfeksionis dapat menjadi perilaku beracun. Jika mengukur segala sesuatunya dengan sebuah kesempurnaan, kita akan mengalami frustasi, keraguan diri dan kelelahan. Kita juga akan menghasilkan hal yang sia-sia. Perfeksionis bukanlah memberikan usaha terbaik secara maksimal. Perfeksionis hanya menempatkan kita dalam permasalahan karena tidak ada hal yang dapat membuat kita merasa puas. Kita selalu ingin menghasilkan kesempurnaan dalam segala hal. Kita menuntut diri untuk terus tampil sempurna dan mengabaikan kelemahan yang dimiliki.
Perfeksionis adalah sebuah ilusi. Kita ingin segalanya menjadi sempurna. Perfeksionis hanya akan merusak kebahagiaan, hubungan dan kesejahteraan yang kita miliki. Mengapa? Ketika kita fokus untuk menjadi orang yang sempurna, kita mengabaikan kebutuhan-kebutuhan dasar dalam hidup, seperti makan dan tidur. Kita hanya ingin bekerja dan bekerja terus-menerus. Perfeksionis juga membuat orang lain menghadirkan tuntutan atas diri kita. Setiap orang menununtut kita menjadi orang yang sempurna, sehingga harga diri ditentukan oleh pencapaian-pencapaian yang dimiliki. Ketika tidak melakukan pencapaian, kita merasa bahwa diri menjadi tidak berharga. Wah, tentu saja ini adalah hal yang justru dapat menghalangi kita. Jika merasa bahwa diri menjadi tidak berharga, bagaimana kita dapat memiliki keyakinan dan kekuatan untuk mencapai setiap impian dalam hidup?
Lalu apa yang harus dilakukan?
- Meningkatkan kesadaran diri. Kita harus mengakui bahwa sifat perfeksionis memiliki keuntungan positif dan keuntungan negatif.
- Merangkul kesalahan. Kita harus menerima bahwa tidak dapat menjadi seseorang yang sempurna. Menjadi diri sendiri adalah hal jauh lebih baik. Kehidupan adalah tentang bagaimana membuat kemajuan. So, rangkul setiap kesalahan yang kita buat.
- Berusaha untuk menghentikan sifat perfeksionis yang dimiliki. Kita harus mengubah sifat perfeksionis. Berhenti menganalisis terlalu banyak hal.
- Berfokus pada kesejahteraan diri. Obsesi untuk menghasilkan kesempurnaan hanya akan membuat kita tertekan, bukan bahagia. Berfokuslah pada kesejahteraan diri.
- Menerima ketidaksempurnaan. Cobalah untuk melakukan kesalahan dan tidak perlu memperbaikinya. Ini merupakan terapi yang dapat membuat kita menerima ketidaksempurnaan.
- Berhenti membandingkan diri. Kita harus menjadi diri sendiri dan tidak membandingkan diri dengan orang lain. Membandingkan diri hanya membuat kita melihat kelebihan orang lain dan kekurangan yang ada di dalam diri.
- Miliki rasa ingin tahu. Ketika melakukan kesalahan, kita harus berusaha untuk tidak menyerang diri sendiri. Ada baiknya jika kita mencari tahu pelajaran berharga yang didapat dari kesalahan tersebut.
- Bersikap fleksibel. Kita harus bisa memahami hal yang realistis dan mudah dicapai dengan yang tidak. Bersikap fleksibel memungkinkan kita untuk melakukan perbaikan.
- Tentukan waktu yang dibutuhkan. Tentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.
- Berjuang untuk memberikan yang terbaik, bukan yang sempurna. Merayakan pencapaian-pencapaian kecil yang berhasil dibuat merupakan cara untuk mengapresiasi kemajuan yang dibuat. Ini menandakan bahwa kita menghargai usaha terbaik yang diberikan.
Berusaha menjadi orang yang sempurna merupakan suatu hal yang melelahkan. Ingatlah, kehidupan kita adalah tentang membuat kemajuan. Jadi, nikmati setiap kesalahan yang dibuat dan rayakan setiap pencapaian yang berhasil dilakukan. Kita harus fokus untuk membuat kemajuan, bukan menghasilkan kesempurnaan. Dengan begitu, kita dapat selalu menikmati proses yang dilalui, selalu terbuka terhadap perbaikan dan peningkatan diri. Tentu saja ini merupakan hal yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. Oleh karena itu, berhenti menjadi orang yang perfeksionis dan mulailah menikmati setiap pencapaian yang berhasil dilakukan ya, rekan pembaca.
Featured Career Advice
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya
-
Communication
Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia Kerja
-
Communication
Mengenal Fungsi Komunikasi dan 4 Contohnya dalam Bisnis
-
Leadership
Pengertian Kepemimpinan secara Umum dan 6 Jenis Kepemimpinan
-
Leadership
Mengenal Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi dan 5 Keutamaannya
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Keterampilan Sosial dalam Kerjasama Tim?
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Kerjasama Tim? dan Bagaimana Perusahaan Mendorongnya?