
Leadership
Mengembangkan Executive Presence
By STUDiLMU Editor
Halo rekan pembaca Career Advice, masihkah Anda bersemangat pada hari ini? Seberapa besar peningkatan yang telah Anda lakukan dalam karier Anda? Pada artikel kali ini, kita akan mengambil sebuah cerita pengembangan karier dari kisah Ani yang memperbaiki dan mengembangkan executive presence.
“Jadikan ia lebih tinggi 2 inchi lagi!” Ini adalah perintah Burhan, seorang eksekutif yang menginginkan Ani bekerja untuknya. Ani adalah seorang gadis pintar yang memiliki potensi tinggi. Burhan sangat berharap bahwa Ani dapat membuatnya sukses, tetapi Burhan memiliki kekurangan, yaitu executive presence, dia tidak memiliki kelebihan dalam hal ini.
Ani adalah seorang gadis yang pendek dan nyaris tak terlihat. Ia memiliki tubuh yang kecil dan berjalan dengan sangat cepat. Dia selalu terlihat ragu dan menutup mulutnya dengan tangan setiap kali ia berbicara dengan orang lain. Dia juga menatap langit-langit dan tidak berani menatap lawan bicaranya.
Bagi seorang Ani, executive presence pastinya merupakan hal yang sangat menantang. Tetapi, executive presence bukanlah bakat bawaan yang dimiliki seseorang sejak lahir. Ini adalah serangkaian perilaku yang membuat seseorang dapat mengerahkan perhatian orang lain pada dirinya. Dan ketika orang tersebut benar-benar melakukannya, orang lain akan menjadi terinspirasi.
Pada dasarnya Ani memahami hal ini dengan jelas. Dia hanya tidak tahu cara untuk memulainya. Sampai pada akhirnya Ani menemukan sebuah mentor dalam pusat pelatihan yang membantunya memperbaiki executive presence dalam dirinya. Berikut adalah beberapa prinsip umum untuk memperbaiki executive presence yang dilakukan Ani. Dan tentunya, ini juga dapat menjadi tuntunan bagi rekan pembaca Career Advice dalam menumbuhkan executive presence.
Fokus.
Perhatian yang dimiliki seseorang sama seperti cahaya lampu senter yang bergerak bebas di sebuah ruangan gelap. Tetapi ada suatu kebutuhan untuk memusatkan perhatian itu dengan sengaja dan penuh kesadaran. Untuk melatih fokusnya, Ani belajar untuk berlatih pernapasan. Pernapasan merupakan jangkar yang ia perlukan untuk memasukkan kesadaran diri secara penuh dalam tubuhnya dan juga lingkungan disekitarnya. Ketika ia mulai menyatu dengan tubuhnya, dia mulai bisa merasa rileks.
Menggunakan bahasa tubuh.
Dalam latihan pernapasan yang dilakukan, Ani juga harus meningkatkan kesadaran akan pesan yang ingin disampaikan tubuhnya. Ia memiliki strategi bahwa ia membuat dirinya seperti seorang ratu. Ia melatih dirinya berjalan tegap. Berjalan tegap membuatnya merasa lebih tenang dan bermartabat. Dan ia mulai menunjukkan otoritas yang lebih.
Merenungkan kebiasaan yang dimiliki.
Seiring bertambahnya rasa percaya dan kenyamanan yang dimiliki Ani, kebiasaannya menutup wajah dengan tangan mulai ditinggalkan. Dia menyadari bahwa ia terbiasa dengan budaya yang tidak mengharuskannya untuk tampil menonjol. Ia juga merasa bahwa ia telah kehilangan sisi feminimnya sebagai wanita karena ia hidup di lingkungan yang terdiri dari banyak pria. Ia mulai menata ulang identitasnya dan mencoba untuk mengekspresikan dirinya melalui penampilannya. Percakapan introspektif juga membuat Ani dapat menghadapi ketakutan dan berbicara dengan lebih berani. Ani memulai hidupnya dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang tidak lagi membuatnya terbelakang.
Berlatih dengan dorongan dari orang lain.
Memiliki seorang rekan kerja ataupun mentor yang mengetahui bahwa Anda sedang memperbaiki executive presence dapat meningkatkan keahlian dan kepercayaan diri Anda. Burhan menyadari sikap Ani yang mulai lebih terbuka dan umpan balik yang ia berikan menjadi sebuah masukan positif bagi Ani. Lau, Burhan mulai mengajak Ani untuk berbicara di depan banyak orang dalam perusahaan.
Membangun hubungan.
Mempertahankan executive presence di depan penonton data menjadi hal yang menakutkan dan berbicara di depan umum menjadi sebuah hal yang sangat tidak nyaman bagi Ani. Dia merekam penampilannya dalam sebuah video, dia berusaha sebisa mungkin untuk mengatur pernapasan dalam menghasilkan nada suara yang berat dan membuat jeda diantara kata-kata yang disampaikannya. Dia terhubung dengan para penonton. Ia melakukannya dengan mempelajari cara menyampaikan cerita yang menarik dan dapat memikat setiap pendengar. Kehati-hatian yang ia miliki juga membantunya untuk berpikir jernih sehingga ia dapat menghasilkan ide-ide yang strategis. Ide-ide inilah yang membuatnya lebih dapat memberikan pengaruh secara efektif. Dan dalam waktu singkat, ia mulai menikmati dan menyukai interaksi kelompok yang dilakukannya.
Tetap tenang.
Ketenangan merupakan dasar yang dibutuhkan dalam executive presence. Untuk mempertahankan ketenangan, Ani belajar untuk menggunakan pernapasannya sebagai alat pengukur kecemasan yang dimilikinya. Dia mampu untuk mengatur cepat dan lambat nada bicaranya tanpa mengurangi kejelasan ucapan yang disampaikannya. Ia tidak lagi berbicara dengan tiba-tiba dan impulsif. Dia dapat menetapkan batasan, mengendalikan intrupsi dan memastikan bahwa ia tetap dapat berpikir sekalipun ia berada dalam tekanan.
Setelah beberapa bulan, Burhan mengundang Ani untuk melakukan coaching. Coaching ini dilakukan untuk mengevaluasi perkembangan dan kemajuan yang Ani lakukan dalam kariernya. Burhan menyampaikan rasa bangganya dan mengatakan bahwa ia hanya meminta Ani untuk menambah 2 inchi, tetapi Ani mampu memberikannya 2 meter.
Di masa lalu, umpan balik seperti ini akan terdengar sangat buruk bagi Ani. Ia akan merasa sangat malu dan tidak memiliki keberanian untuk menampakkan wajahnya lagi. Tetapi sekarang, Ani mampu memberikan senyum di wajahnya dan mengatakan ‘terimakasih’ kepada Burhan. Suatu perubahan drastis yang tentunya sangat berguna sekali bagi Ani.
Lalu, bagaimana dengan rekan pembaca Career Advice, apakah Anda juga merasa bahwa Anda perlu memperbaiki dan meningkatkan executive presence? Jika ya, temukan caranya. Dapatkan seorang mentor atau bergabunglah dalam pelatihan yang dapat membantu Anda meningkatkan executive presence. Nantinya, Anda akan melihat kemajuan yang signifikan yang dapat membawa Anda tampil melegit dalam karier yang Anda tekuni.
Featured Career Advice
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?