
Entrepreneurship
6 Pertanyaan Mendasar Untuk Sukses Mendirikan Perusahaan Start-up
By STUDiLMU Editor
Sebagai seorang pelatih bisnis, saya sering mendapati klien yang bertanya tentang rencana mereka untuk berhenti dari pekerjaan tetap di kantor dan beralih untuk mendirikan perusahaan startup.
Selama beberapa dekade ini, saya bersama dengan beberapa rekan pelatih bisnis lainnya telah mengembangkan daftar tujuh pertanyaan yang harus ditanyakan oleh orang-orang yang ingin berhenti dari pekerjaan tetap mereka dan beralih untuk mendirikan perusahaan startup.
Jika Anda menjawab “Ya” pada keenam pertanyaan di bawah ini, itu menandakan bahwa ide startup yang dimiliki sangat bagus. Namun jika jawabannya “tidak”, maka ada beberapa pekerjaan lain yang mungkin harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum ide startup benar-benar direalisasikan.
1. Dari industri, pelanggan, atau masalah sosial, adakah yang kita minati?
Pertanyaan paling utama yang harus ditanyakan pada diri sendiri adalah, “apakah diri saya tertarik untuk terjun lebih jauh di bidang industri, kepuasan pelanggan atau menyelesaikan masalah sosial yang ada?”.
Jika kita tidak terobsesi atau tertarik pada ketiga hal penting tersebut, hmm, ada baiknya untuk pikirkan ide startup ini matang-matang. Kebanyakan para pendiri yang sukses sangat menyukai apa yang mereka lakukan.
Mereka akan belajar tentang industri, kepuasan para pelanggannya atau masalah-masalah yang perlu dicarikan solusi secepatnya. Bahkan jika mereka tidak dibayar sekalipun, mereka akan tetap menyukai hal-hal tersebut.
Untuk menjadi sukses, kita harus menjadi seseorang yang obsesif tentang peluang startup yang diinginkan.
Dalam hal ini, “sikap perhatian” saja tidak akan cukup. Sebagai contoh, saya sangat perhatian dengan dunia pelayanan pelanggan, dan saya berusaha semaksimal mungkin agar pelanggan selalu puas dengan jasa dan produk yang bisnis saya hasilkan. Apakah itu sudah cukup? Belum.
Startup perlu pendiri yang obsesif, dan untuk menjadi seorang yang obsesif, kita perlu memikirkan sesuatu berkali-kali lipat dalam sehari. Misalnya, “produk apa yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan selain produk yang sudah diberikan?” “bagian produk mana yang harus saya berikan sebuah inovasi baru?” dan pertanyaan lainnya yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan.
2. Adakah solusi yang dapat saya berikan?
Setelah mengetahui, apakah kita benar-benar terobsesi dan yakin untuk mendirikan startup, bukan hanya sebatas “keinginan” semata, mari lanjut ke pertanyaan kedua yaitu, “adakah solusi yang dapat saya berikan?”.
Ide-ide yang sebelumnya sudah kita rancang, tidak akan berharga tanpa dikombinasikan dengan eksekusi yang berkelanjutan.
Ingat, “jangan sampai ide Anda dilakukan oleh orang lain yang mencuri ide Anda. Tidak ada orang yang lebih hebat untuk menjalankan ide yang kita miliki, selain diri kita sendiri”.
Paling tidak, kita dapat membuat produk minimum yang layak untuk digunakan, sesuatu yang bisa didapatkan di tangan pengguna awal dan menghasilkan bukti awal dari konsep yang telah dibuat.
3. Elastisitas Permintaan
Pertanyaan ketiga, kita perlu tahu “seberapa elastis permintaan dari produk atau jasa startup yang kita miliki?”.
Apapun itu, entah produk atau jasa dari startup yang didirikan, harus memuaskan suatu kebutuhan, bukan sekedar keinginan. Kebutuhan adalah sesuatu yang manusia tidak bisa hidup tanpanya, seperti, udara, air, dan makanan. Sedangkan, keinginan adalah sesuatu yang kita dapat hidup tanpanya, seperti sepatu mewah, mobil mahal atau rumah yang besar.
Coba kita ingat-ingat kembali tentang ilmu ekonomi, ketika harga permintaan naik, maka permintaan untuk barang atau jasa tersebut akan turun.
Nah, startup yang memenuhi kebutuhan akan memiliki peluang yang lebih mudah untuk menarik konsumen awal dan menghasilkan pendapatan. Jadi, pastikan barang atau jasa yang startup Anda berikan memiliki nilai elastisitas yang rendah.
4. Apakah startup yang dibuat akan berkembang?
Pastinya kita tidak ingin jika usaha startup yang didirikan hanya bertahan beberapa tahun saja, lalu berhenti karena tidak adanya permintaan pasar. Maka dari itu penting untuk mempertimbangkan, “apakah startup yang Anda dirikan akan berkembang terus menerus di pasar atau tidak?” apalagi kita telah menginvestasikan uang, darah, keringat, dan air mata untuk mengembangkan startup yang kita miliki. Pastikan bahwa perjuangan Anda sangat berarti dan tidak sia-sia.
5. Apakah produk yang diberikan secara eksponensial lebih baik?
Pertimbangan selanjutnya adalah memikirkan apakah jasa atau produk yang startup Anda berikan memiliki eksponensial yang lebih baik dari pesaing lainnya. Jika kita menciptakan produk atau jasa yang memiliki banyak pesaing, yang mana mereka sudah lebih dulu memiliki “nama”, secara otomatis kita berada pada posisi yang kurang menguntungkan dengan pengakuan merek yang lebih sedikit daripada para pesaing.
Untuk mengunggulinya, kita harus sepuluh kali lebih cepat, lebih murah, lebih kuat, dan lebih ringan daripada setiap perusahaan lain di industri yang sama. Tentunya, dengan tujuan untuk membuat orang-orang datang ke produk kita dan beralih dari produk pesaing.
Sebagai contoh, Netflix mengalahkan Blockbuster dengan menawarkan sepuluh kali jumlah konten dengan harga sepersepuluh dari biaya, menarik bukan?
6. Apakah kita benar-benar siap untuk melakukan semua hal?
Seperti yang kita ketahui, tidak ada bisnis yang mudah. Apalagi untuk membuat startup, kita harus memulai segalanya dari awal, dari nol. Coba tanyakan kembali hal ini pada diri Anda, apakah kita sudah siap untuk menjalani segala hal yang diperlukan untuk membuat startup? Dan jika ya, apakah kita sudah siap untuk menghadapi segala tantangan yang ada di depan? Karena yang ingin membuat startup bukan hanya kita saja. Ada ratusan bahkan mungkin ribuan orang di dunia yang memiliki keinginan seperti kita.
Yap! Itu dia keenam pertanyaan yang harus ditanyakan kepada diri kita sendiri, saat berkeinginan untuk berhenti dari pekerjaan yang sekarang dan beralih mendirikan sebuah startup. Kita dapat meningkatkan probabilitas kesuksesan startup dengan terlebih dahulu menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tersebut. Selamat mencoba rekan-rekan!
Featured Career Advice
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Mengenal Tipe Orang yang Sulit, Si Tank.
-
Emotional Intelligence
Tips Menghadapi Tipe Orang yang Sulit