×
STUDILMU Career Advice - 6 Mitos Disiplin Kerja yang Tidak Perlu Dipercaya Lagi
Productivity

6 Mitos Disiplin Kerja yang Tidak Perlu Dipercaya Lagi

STUDILMU Users By STUDiLMU Editor

 
Disiplin kerja adalah satu-satunya cara yang perlu ditempuh oleh banyak orang demi mendapatkan kesuksesan karier mereka, tidak ada cara lain untuk menggapainya selain melalui disiplin kerja yang ditanamkan dalam diri setiap harinya. 
 
Pernah tidak sebelumnya rekan pembaca dinasihati oleh orang lain bahwa jika kita tidak memiliki disiplin kerja yang baik, maka karier kita akan mandek, tidak akan pernah menjadi orang sukses sampai kapanpun, kita akan bla bla bla…yang intinya segala hal buruk dalam karier akan datang menerpa kita. Tahu tidak, ternyata beberapa hal yang dikemukakan oleh orang banyak terkait disiplin kerja, beberapa hanyalah mitos belaka loh!
 
Memang benar bahwa untuk mencapai kesuksesan, salah satunya kita perlu memiliki disiplin kerja yang baik. Namun, apakah indikator sukses hanya dengan disiplin kerja saja? tentu saja tidak dong. Nah, berikut ini adalah 6 mitos terkait disiplin kerja yang harus berhenti dipercayai dari sekarang. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini. 
 

Mitos 1: Kurang Disiplin Kerja akan Membuat Kita Malas dan Kehilangan Arah.

Ini adalah mitos pertama yang mungkin sering kita dengar di kalangan masyarakat umum. Nyatanya, disiplin kerja memang dapat mendorong kita untuk segera menyelesaikan tugas-tugas yang sedang kita hadapi, namun jika kita terus-menerus memaksakan diri untuk melakukan tugas-tugas yang kita benci, ini hanya akan membuat kita ‘menyelesaikannya’ begitu saja, bukan melakukannya dengan hasil yang terbaik. 
 
Jadi, disiplin kerja itu perlu diarahkan kepada tugas yang tepat, yang mana tugas tersebut memang benar-benar masuk ke dalam keterampilan dan passion yang kita miliki, bukan sebaliknya. Jadi, saat kita melihat individu yang disiplin kerjanya kurang, bukan berarti mereka adalah orang yang pemalas atau sedang kehilangan arah. 
 
Bisa saja sikap yang mereka miliki sekarang karena mereka sedang dipaksa untuk melakukan sesuatu yang bukan dalam minat mereka, sehingga mereka tidak bisa memberikan komitmen dan disiplin kerja secara penuh. Untuk menyikapi hal ini, kita tidak boleh mudah menghakimi orang lain. Selain itu, kita juga perlu memfokuskan diri kepada hal-hal yang memang kita sukai, sehingga kita dapat memberikan disiplin kerja 100% untuk hal tersebut. 
 

Mitos 2: Disiplin Kerja adalah Satu-satunya Cara untuk Mencapai Kesuksesan.

Seperti yang sudah kami bahas sebelumnya bahwa ada begitu banyak orang yang percaya “disiplin kerja adalah satu-satunya kunci untuk mencapai kesuksesan”. Ini benar, namun ini juga keliru. Itulah mengapa kami mengatakan ini hanyalah mitos belaka. Alasannya? Disiplin kerja memang bisa membawa kita kepada kesuksesan karier dan kehidupan. Namun, disiplin kerja bukanlah satu-satunya kunci untuk mencapai kesuksesan. Ada banyak kriteria lain yang perlu dimiliki seseorang dalam usahanya meraih kesuksesan. Misalnya, kejujuran. 
 
Coba deh rekan-rekan Career Advice bayangkan, bagaimana bisa seorang yang memiliki disiplin kerja yang tinggi, namun disisi lain adalah seorang pembohong dan suka mengambil kesuksesan pekerjaan orang lain dapat mencapai kesuksesan?  Bisa saja sih, namun kesuksesannya tidak akan bertahan lama. Bahkan, mungkin akan sangat sulit untuk mencapai impian mereka. 
Jadi jelas ya, disiplin kerja bukanlah satu-satunya cara untuk mencapai kesuksesan.
 

Mitos 3: Disiplin Kerja itu Hal yang Sangat Sulit.

Sebenarnya ada betulnya juga bahwa disiplin kerja adalah salah satu hal yang sulit untuk diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ini tidak sepenuhnya benar. Inilah mengapa kami menyebut hal ini sebagai sebuah mitos, karena kebenarannya tidak bisa dipukul secara rata. 
 
Disiplin kerja memang sulit, tapi akan lebih sulit lagi jika kita bekerja tanpa disiplin kerja yang baik. Tanpa disiplin kerja, kita akan kelabakan dalam menyelesaikan segala tugas yang ada. Kita cenderung akan mengundur-undur penyelesaian tugas, sampai akhirnya kita kewalahan di kejar-kejar oleh tenggat waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. 
 
Coba deh pikirkan kembali, rekan kerja akan pilih untuk mendorong diri agar memiliki disiplin kerja atau membiarkan diri dikejar-kejar dengan tenggat waktu yang semakin dekat?

Mitos 4: Kemauan sama dengan Disiplin Kerja.

Mitos keempat yang sudah berkembang di kalangan masyarakat adalah ‘kemauan sama saja dengan disiplin kerja’. Jadi, dengan memiliki kemauan yang kuat, itu sama saja kita sudah memiliki disiplin kerja yang tinggi. Duh, ini salah loh. Nyatanya disiplin kerja tidak semudah memiliki kemauan saja. 
 
Disiplin kerja melibatkan pembentukan kebiasaan kerja yang mendukung tindakan yang ingin kita lakukan untuk meningkatkan diri dalam menjadi lebih profesional. Setelah melakukannya secara bertahap dan rutin, kebiasaan ini berubah menjadi cara kerja yang sudah tertanam di dalam diri, sehingga akan menjadi perilaku yang otomatis dan mudah untuk dipertahankan. 
 
Sedangkan, kemauan berarti melibatkan kesadaran akan perilaku kita dan menyadari pilihan yang kita buat. Selain itu, kemauan dapat mengambil banyak energi dan tekad yang berkelanjutan.
 
Jadi, disiplin kerja dan kemauan bukanlah dua hal yang dapat disamaratakan. Keduanya sangat berbeda. Sebagai contoh, rekan pembaca sedang memiliki tugas yang bertumpuk-tumpuk. Perlu kemauan yang keras untuk dapat menyelesaikan semua tugas-tugas tersebut. Namun, seseorang yang memiliki disiplin kerja yang tinggi akan mengerjakan tugas-tugas yang dia miliki tanpa harus mendorong dirinya sekuat tenaga. Baginya, semua tugas kerja yang ada adalah bentuk tanggung jawab yang perlu dipenuhi dan diselesaikan dengan baik. Sudah semakin jelas kan perbedaan antara keduanya? 
 

Mitos 5: Disiplin Kerja berarti Selalu Mengendalikan Kontrol.

Mitos lain tentang disiplin kerja adalah apabila kita memiliki disiplin kerja yang baik, maka kita dapat mengendalikan segala hal, terutama kita dapat mengatur dominasi atas lingkungan kita. 
 
Faktanya, memiliki disiplin kerja berarti belajar untuk mengendalikan diri dan tindakan kita dalam bekerja, namun disiplin kerja dalam bentuk apapun tidak akan pernah memberi kita kendali penuh atas lingkungan di sekitar kita.
 

Mitos 6: Disiplin Kerja berarti Tidak Memiliki Keseimbangan Hidup.

Ini juga merupakan mitos yang sangat banyak beredar di masyarakat. Mereka selalu berpikir bahwa orang-orang yang memiliki disiplin kerja tinggi pasti tidak memiliki keseimbangan hidup yang baik. 
 
Mitos ini malah menunjukkan kebalikannya loh rekan-rekan Career Advice, karena mereka yang memiliki disiplin kerja yang baik pasti bisa menyelesaikan pekerjaan mereka tepat waktu. Sehingga sesibuk apapun mereka, pekerjaan akan tetap bisa diselesaikan dengan baik tanpa harus menunggu tenggat waktu berakhir. Hasilnya? mereka memiliki waktu senggang yang cukup banyak untuk dihabiskan bersama keluarga, pasangan dan orang-orang tersayang lainnya. 
 
Jadi bagaimana nih rekan-rekan? Ternyata 6 mitos yang selama ini kita dengar belum tentu benar ya. Jadi, mulai sekarang kita perlu membiasakan diri untuk berhenti mempercayai mitos-mitos terkait disiplin kerja tersebut, agar kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang keliru. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice.

Featured Career Advice