
Productivity
6 Kebiasaan Buruk di Tempat Kerja yang Harus Dihilangkan
By STUDiLMU Editor
Kebiasaan adalah hal yang membentuk kita. Kebiasaan baik akan membentuk pola hidup yang baik, sedangkan kebiasaan buruk akan membentuk pola hidup yang buruk. Tentunya, ini terhubung dengan seluruh aspek kehidupan kita, baik kehidupan sehari-hari, hubungan pribadi dan pertemanan, kesehatan, energi, tabungan dan karier yang kita miliki.
Memang tidak ada satu orang pun yang dapat menjadi produktif 100% setiap saat. Tetapi, jika kita lebih konsisten melakukan kebiasaan buruk daripada kebiasaan baik, kehidupan kita akan sampai pada hasil yang buruk dan mengecewakan. Wah, saya yakin bahwa di antara rekan pembaca tidak ada ada yang menginginkan hasil yang buruk, bukan? Untuk itu, kita harus benar-benar memahami kebiasaan buruk apa saja yang dapat memberikan hasil buruk dalam kehidupan kita, terutama karier kita.
1. Tidak membuat perencanaan untuk hari Senin.
Kebiasaan buruk pertama yang harus dihilangkan adalah tidak membuat perencanaan untuk hari Senin. Beberapa orang mungkin memiliki ketakutan atau kekhawatiran sendiri dalam menghadapi hari Senin. Tetapi, sebagai seorang profesional, kita harus membuat perencanaan yang pasti tentang apa yang akan kita lakukan di awal minggu.
Hari Senin mungkin merupakan hari kerja yang paling sibuk. Kita memiliki banyak panggilan, banyak tenggat waktu, dan banyak laporan yang harus diselesaikan. Merencanakan hari Senin dengan strategi dan membuat daftar prioritas pekerjaan merupakan hal yang sangat penting karena hal itu menentukan ritme kerja kita dalam satu minggu.
Perencanaan yang jelas juga dapat membuat kita tetap berada dalam jalur yang tepat.
2. Tidak menyusun hari berdasarkan waktu produktif.
Setiap orang memiliki puncak produktivitas yang berbeda. Jika kita bekerja dalam waktu 8-5, kemungkinan besar, waktu paling produktif berada di pagi hari. Inilah waktu saat kita memiliki fokus dan kreativitas terbesar. Jadi, jangan membuang-buang waktu. Fokuslah pada hal yang paling sulit dan penting terlebih dahulu. Ini memunginkan kita tetap memberikan usaha yang terbaik pada pekerjaan selanjutnya. Jika kita menyelesaikan pekerjaan yang tersulit terlebih dahulu, kita tidak akan kehabisan energi. Dan berusahalah untuk menahan diri dari hal-hal yang merusak produktivitas tersebut, misalnya memeriksa email atau media sosial.
3. Tidak beristirahat dan menghabiskan makan siang di meja kerja.
Banyak profesional yang memilih untuk makan siang di meja kerja mereka karena merasa perlu menyelesaikan pekerjaan mereka. Tetapi ini adalah kebiasaan buruk yang harus segera dihentikan. Ini bukanlah kebiasaan yang dapat membuat kita semakin produktif. Ini justru akan membuat kita kelelahan dan kehabisan energi.
Kita tidak harus menggunakan jam makan siang untuk makan di restoran. Cobalah untuk berjalan-jalan. Keluarlah dari meja bahkan dari kantor. Dengan begitu, kita dapat menjaga pikiran yang jernih dan mengurangi kecemasan kita. Sehingga, kita akan merasa lebih segar dan memiliki energi yang cukup untuk melanjutkan jam kerja selanjutnya.
4. Tidak mengambil cuti.
Di era sekarang ini, era dimana para kaum milenial menguasai dunia kerja, keseimbangan hidup antara pekerjaan dan kehidupan pribadi merupakan hal yang menjadi prioritas. Kita membutuhkan waktu di luar jam kerja. Dengan kata lain, kita membutuhkan liburan. Ambilah cuti dan lakukan perjalanan. Pergilah ke pantai, kota baru atau tempat menarik lainnya.
Setidaknya, dalam tiga bulan, jadwalkan waktu untuk berlibur dari tugas dan pekerjaan. Beristirahatlah dari email atau pekerjaan lain yang mengganggu saat berlibur. Beritahu rekan kerja lain ketika sedang mengambil hari untuk beristirahat. Ini akan membuat mereka dapat menghargai waktu yang kita miliki. Dan ketika mereka mengambil hari untuk beristirahat, hargai juga waktu mereka.
5. Terlalu banyak berinteraksi dengan ponsel.
Memeriksa ponsel merupakan hal yang menggoda dan membuat kita ketagihan. Kebiasan buruk ini sulit untuk dihilangkan karena kita selalu terhubung dengan ponsel, entah itu hanya sekedar melihat notifikasi media sosial atau memeriksa email. Jika kita dapat menghindari diri dari gangguan ini, kita akan mampu menyelesaikan lebih banyak pekerjaan.
Saat mengerjakan sesuatu, tutup email Anda dan letakkan ponsel Anda jauh dari jangkauan. Ini akan lebih meningkatkan fokus dan konsentrasi Anda pada hal yang sedang dikerjakan. Menahan diri dari gangguan dan tetap fokus pada pekerjaan membutuhkan disiplin dan upaya mental yang kuat. Semakin banyak kita menghindari diri dari gangguan, semakin banyak hal yang dapat kita selesaikan.
6. Bergosip.
Ini mungkin merupakan kebiasaan buruk yang paling lazim dan dapat menimbulkan banyak masalah. Gosip bisa saja mendekatkan kita dengan rekan kerja, tetapi, itu juga dapat membuat kita menjadi orang yang tidak disukai. Membagikan informasi rahasia tentang rekan kerja kepada rekan kerja lainya menghancurkan salah satu sumber daya terbesar yang dapat dimiliki setiap orang, yaitu kepercayaan.
Terkadang, kita menghabiskan lebih banyak waktu di tempat kerja daripada di rumah. Ini memungkinkan kita memiliki hubungan yang kuat dengan rekan kerja. Tetapi, berusahalah untuk menghindari gosip. Pastikan bahwa Anda selalu menjaga hal-hal yang bersifat rahasia. Jagalah kepercayaan yang diberikan oleh rekan kerja. Jangan sampai Anda menghilangkan kepercayaan itu.
Inilah 6 kebiasaan buruk di tempat kerja yang harus dihilangkan. Ingatlah, jika kita menginginkan hal yang baik, kita harus membangun kebiasaan yang baik, dan menghilangkan kebiasaan buruk. Menghilangkan kebiasaan buruk memang bukanlah hal yang mudah. Tetapi, dengan kerja keras dan konsistensi, kita akan mampu menghilangkan kebiasaan buruk yang menjadi penghalang dalam perjalanan karier kita.
Featured Career Advice
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya
-
Communication
Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia Kerja
-
Communication
Mengenal Fungsi Komunikasi dan 4 Contohnya dalam Bisnis