×
STUDILMU Career Advice - 6 Cara Menyelesaikan Konflik dengan Efektif
Leadership

6 Cara Menyelesaikan Konflik dengan Efektif

STUDILMU Users By STUDiLMU Editor

 
Halo pembaca Career Advice, kita semua pasti memiliki konflik, baik itu dalam keluarga, pekerjaan, dan juga kehidupan sosial. Konflik adalah sesuatu yang tak dapat dihindari, terutama jika Anda merupakan seorang pemimpin. Anda harus mengambil keputusan terbaik sehingga tidak memunculkan masalah baru. Dalam pekerjaan, biasanya konflik terjadi saat sebagian besar anggota ingin menghasilkan kualitas kinerja yang lebih baik, namun sebagian lainnya lebih memilih untuk beristirahat dari pekerjaan. 
 
Dalam kehidupan bernegara, konflik muncul saat kita, warga Negara, menginginkan lebih banyak fasilitas untuk rekreasi namun pemerintah harus melihat keseimbangan dalam mempertahankan pertumbuhan pariwisata. Konflik terjadi di berbagai sektor.

Menghindari dan menyelesaikan konflik

Menghindari konflik terlihat sebagai pilihan yang tepat. Kenyataannya, itu tidak sama sekali menyelesaikan konflik yang kita miliki. Ini justru akan semakin menghantui kita dan membuat situasi semakin sulit. Selain itu, menghindari konflik juga meningkatkan kesalahpahaman antara pihak-pihak yang terkait. Ini justru akan menghambat komunikasi terbuka dan para pihak terkait lebih cenderung merahasiakannya. Tentu saja, ini akan merugikan tim.
 
Banyak juga yang menganggap konflik adalah sebuah tahapan akhir sebelum terjadinya pertengkaran, dan mereka mengesampingkannya seolah-olah konflik tersebut tidak pernah terjadi sebelumnya. Sebenarnya, konflik adalah perpotongan antara individu dan pendapat, ini tidak langsung mengarah pada pertengkaran.
 
Penanganan konflik yang tepat dapat menghasilkan situasi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Untuk itu, pada artikel ini, rekan pembaca akan diperkenalkan dengan pendekatan IBR (Interest Based Relational. Ini adalah pendekatan konflik yang dikembangkan oleh Roger Fisher dan William Ury). Pendekatan ini berfokus terhadap cara untuk membangun pengertian akan satu dengan yang lain dan juga membangun rasa hormat yang dapat memperkuat ikatan kedua belah pihak. Pada akhirnya, pendekatan ini dapat membantu menyelesaikan konflik dengan cara yang harmonis. Berikut adalah 6 cara yang dapat dilakukan oleh rekan pembaca.
 

1. Prioritaskan hubungan baik. 

Bagaimana caranya?
Sebelum membahas atau mendiskusikan langsung masalah yang ada, apakah rekan pembaca mengetahui bahwa konflik dapat memberikan masalah timbal baik dan dapat diselesaikan dengan damai melalui negosiasi yang tepat? Dan kerja sama yang terjalin dengan baik  akan memberikan hasil terbaik bagi keseluruhan tim.
 
Mengapa ini diperlukan?
Sangatlah mudah untuk kita mengabaikan penyebab konflik dan menunjuk anggota tim yang memiliki pandangan berbeda. Ini adalah pola pikir yang salah. Anda lebih cenderung menyalahkan orang lain, tidak mendengarkannya. Anda akan gagal untuk mengakui masalah yang sebenarnya. Cara ini akan merusak hubungan baik diantara anggota tim dan akan memperparah masalah. 
 
Sebelum mendiskusikan masalah, pastikanlah bahwa permasalahan itu tidak sepenuhnya terjadi karena kesalahan seseorang. Setiap orang bertanggung jawab akan hal ini. Lalu, sangatlah penting untuk memberikan keterlibatan kita dalam masalah dan menyatakan dengan jelas bahwa kita mendengarkan pendapat semua orang, bukan menuduh.

2. Penyebab masalah yang terjadi bukanlah karena orang-orang.

Bagaimana caranya?
Katakan dengan jelas bahwa masalah tidak pernah terjadi sepihak. Masalah memerlukan kolaborasi. Dan yang lebih penting, masalah tidak perlu diambil secara pribadi. Kita tidak sedang menuduh seseorang, tetapi mencari cara untuk menanganinya. 
 
Mengapa ini diperlukan?
Jika hal-hal diambil secara pribadi, segalanya akan menjadi diluar kendali. Setiap orang akan bersikap tidak rasional dan mengabaikan pendapat orang lain. Lalu, kita akan sulit untuk mencari tahu masalah yang sebenarnya karena kita tidak mendapatkan gambaran yang jelas akan masalah tersebut. Ini disebabkan oleh asumsi masing-masing.
 
Terlepas dari perbedaan pendapat yang dimiliki, kita harus menekankan bahwa masalah bukanlah hasil yang dibuat oleh orang lain, ini hanya perbedaan perspektif. Jadi, jika kita mencoba untuk melihat masalah dari sudut pandang orang lain, kita dapat memahami perbedaan pendapat yang ada.
 

3. Jangan menyalahkan orang lain. Dengarkan semua pihak.

Bagaimana caranya?
Hal penting yang harus rekan pembaca ingat adalah jangan menyalahkan orang lain. Mintalah pendapat semua orang. Sangatlah penting untuk membuat setiap orang berkontribusi dalam diskusi. Keterlibatan setiap orang sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah agar setiap orang dapat merasa dihargai. 
 
Mengapa ini diperlukan?
Tak ada seorangpun yang ingin diabaikan. Jika seseorang merasa diabaikan, maka ia akan menjadi agresif. Tentunya ini bukanlah yang diharapkan dalam sebuah diskusi. Mengakui dan diakui sama-sama penting. Jadi, pastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam mengutarakan pemikirannya. Jika pendapat seseorang didengarkan, maka ia juga akan mudah untuk mendengarkan pendapat lainnya.
 
Cara mudah untuk membuat orang merasa terlibat adalah mengundangnya untuk berbicara terlebih dahulu. Dengan begini, ia menyadari bahwa pendapatnya juga didengar. Tunjukkan juga bahwa Anda benar-benar mendengarkan mereka dengan memberikan kontak mata langsung dan anggukan. Yang terpenting adalah, jangan memotong pembicaraan jika seseorang belum menyelesaikannya.
 

4. Dengarkan, lalu ikuti.

Bagaimana caranya?
Pastikan semua orang saling mendengarkan satu dengan yang lainnya. Ini dapat dilakukan dengan memberi kesempatan berbicara secara bergiliran terlebih dahulu sebelum berlanjut ke diskusi. Sekali lagi, tekankan bahwa masalah itu bukanlah masalah seseorang dan tidak perlu membuat alasan. 
 
Mengapa ini diperlukan?
Dengan berbicara secara bergantian, setiap orang memiliki kesempatan yang sama dan dapat saling mendengarkan satu dengan yang lainnya. Ini juga membangun kemauan seseorang untuk mendengarkan pendapat orang lain, sekalipun itu berlawanan dengan pendapat yang dimilikinya.
 

5. Pahami fakta yang ada dan nyatakan masalahnya.

Bagaimana caranya?
Tuliskan semua faktanya terlebih dahulu. Lalu tanyakan semua orang tentang informasi-informasi yang diketahuinya.
 
Mengapa ini diperlukan?
Terkadang, orang lain tidak mengetahui fakta yang kita ketahui. Melewatkan beberapa fakta penting membuat penangkapan masalah menjadi tidak akurat. Ini juga membawa setiap orang mengerti perbedaan pendapat yang dimiliki dan pada akhirnya ini dapat membantu proses penyelesaian masalah. 
 
Saat setiap orang sedang menyatakan pemikirannya, mintalah mereka untuk menuliskan fakta-fakta yang mereka ketahui. Setelah semuanya selesai, semua fakta tersebut dapat dibagikan sehingga setiap orang memiliki pengertian yang sama akan masalah yang terjadi.
 

6. Selesaikan masalahnya bersama. 

Bagaimana caranya? 
Ketahuilah apa yang dipikirkan oleh setiap orang dan inilah waktunya untuk menyelesaikan konflik yang ada. Pada tahapan ini, setiap orang harus mengerti permasalahannya dengan baik. Jadi, setiap orang dapat memberikan solusi terbaik. Ini jauh lebih baik dibandingkan hanya meminta pendapat solusi dari satu orang saja.
 
Mengapa ini diperlukan?
Mendapatkan solusi dari setiap orang merupakan hal yang penting karena setiap orang akan merasa dilibatkan dan opini mereka dipertimbangkan. Ini juga akan menghasilkan lebih banyak pilihan solusi sehingga dapat ditemukan solusi terbaik untuk permasalahan yang ada. Setiap orang nantinya akan puas dengan keputusan yang diambil.
 
Setelah berdiskusi, mintalah setiap orang untuk memberikan solusi. Kemudian evaluasi setiap solusi yang masuk dan pilihlah solusi terbaik yang mendukung semua pihak.
 
Inilah pendekatan yang dapat rekan pembaca lakukan saat menghadapi konflik di dalam tim, dan khususnya jika Anda adalah pemimpin dari tim tersebut. Semoga artikel ini berguna bagi para pembaca dan konflik yang dimiliki oleh rekan pembaca dapat terselesaikan dengan tepat. 

Featured Career Advice