
Communication
5 Komunikasi Organisasi yang Mematikan Semangat Kerja Tim
By STUDiLMU Editor
Semangat kerja tim bisa saja memudar ketika anggota tim memiliki tugas yang sama secara menerus. Ini akan menimbulkan konflik dan munculnya ketidakpercayaan. Lalu, apa akibatnya? Tim akan sulit berkolaborasi dan semakin jauh dari tujuan yang diharapkan. Apa yang menjadi faktor penyebabnya? Tentu saja, komunikasi organisasi yang buruk.
Komunikasi organisasi yang buruk dalam sebuah tim adalah kesalahan yang harus diperbaiki. Setiap kita menginginkan hal yang rasional, relevan dan nyata. Maka, ketika kita tidak mendapatkan semuanya, akan muncul konflik yang justru dapat mematikan semangat kerja tim. Apa saja komunikasi organisasi yang mematikan semangat kerja tim? Berikut adalah 5 komunikasi organisasi yang mematikan semangat kerja tim. Sehingga, setiap rekan pembaca Career Advice dapat menjauhi komunikasi yang salah ini, baik sebagai pemimpin atau anggota sebuah tim.
1. Diam.
Ada saat dimana pengawas, manajer, dan bahkan para eksekutif berdiam diri. Mereka mungkin saja menahan informasi karena beberapa alasan berikut ini:
- Kelalaian.
Ketidakmampuan untuk memahami apa yang orang lain inginkan atau perlu ketahui.
Ketidakmampuan untuk mengikuti apa yang terjadi karena kewalahan.
- Politik.
Kontrol, keinginan untuk membuat keputusan atau mengambil tindakan sebelum orang lain terlibat.
- Perasaan berkuasa dan ingin menjadi satu-satunya "yang tahu"
Apa yang akan terjadi? Tentu saja bisa sangat menghancurkan: Keputusan yang buruk, orang yang beroperasi dalam kejahatan, moral yang rendah, dan tentunya anggota tim akan mengundurkan diri dan mencari pekerjaan yang lebih mengutamakan komunikasi terbuka.
2. Pilih kasih.
Ini biasanya dirasakan oleh anak kecil terhadap perlakuan orang tuanya. Dalam sebuah tim, pilih kasih merupakan bentuk komunikasi yang mematikan semangat kerja tim. Mari kita mengambil contoh, di sebuah organisasi, Brandon meminta cuti panjang karena harus mengurus kepindahan mertuanya dari luar kota dan tinggal di dekatnya. Ia mendapatkannya tanpa ada tugas yang perlu dikerjakan. Lalu, Selvi juga mengajukan cuti karena harus menemani ayahnya untuk menjalani kemo setiap hari selama 3 minggu. Ia mendapatkannya tetapi ia harus tetap mengerjakan tugasnya setiap hari. Dia harus memilih antara bekerja hingga larut malam atau meminta orang asing merawat ayahnya selama masa kritis ini.
Bisakah Anda membayangkan bagaimana rasanya menjadi Se;vi? Tentu Anda akan merasa kesal karena mendapatkan ketidakadilan. Setiap anggota tim memiliki hak yang sama. Jadi, pilih kasih bukanlah hal yang tepat untuk diterapkan dalam tim. Itu hanya akan mematikan semangat kerja tim yang justru akan menjauhkan tim dari kesuksesan yang diimpikan. Disinilah dibutuhkan sebuah kebijakan yang tepat agar setiap anggota dalam tim merasakan keadilan yang merata.
3. Kemunafikan.
Komunikasi organisasi yang mematikan semangat kerja tim selanjutnya adalah kemunafikan. Mari kita ambil contoh. Contoh yang pertama adalah ketika tim diminta untuk melakukan penghematan biaya pekerjaan karena terbatasnya dana yang dimiliki. Namun, organisasi secara jelas melakukan renovasi kantor atau bahkan melakukan perjalan mewah dengan beberapa internal tertentu.
Mari kita ambil contoh berikutnya, tim diberikan dukungan untuk terlibat dalam kegiatan sukarela di masyarakat. Tetapi kemudian ketika salah seorang anggota tim meminta cuti untuk berpartisipasi dalam acara amal, mereka mendapatkan pernyataan sarkastik tentang ketidakhadiran mereka.
Tentu saja, berdasarkan dua situasi ini, kemunafikan akan membuat tim kehilangan semangat kerja. Untuk itu, sangatlah penting bersikap konsisten dengan apa yang dikatakan atau ditetapkan. Ingatlah, bahwa kita, sebagai pemain tim tidak dapat seenaknya mengatakan A, lalu mengubahnya menjadi B. Jika itu terjadi, kita menunjukkan kemunafikan dan ketidak profesionalan kita. Jadi jika rekan pembaca perlu memerhatikan dengan baik apa yang Anda katakan dan jangan sampai Anda dinilai oleh tim sebagai seorang yang munafik.
4. Slogan.
Apakah organisasi rekan pembaca memiliki slogan tertentu setiap bulannya? Slogan bisa saja mematikan semangat kerja tim. Tetapi, jangan salah paham ya, rekan pembaca. Saya suka slogan. Slogan membuat kita mengingat hal-hal dengan mudah.
Tetapi, seringkali slogan-slogan hanya melelahkan dan mengecewakan tim karena slogan tersebut hanya sambil lalu. Ide baru. Slogan baru. Dorongan besar. Kegembiraan besar. Usaha besar yang diberikan tim. Lalu, menghilang. Begitu seterusnya ketika harus berhadapan dengan proyek baru lagi. Sehingga setiap kali tim memiliki kampanye atau program baru, mereka tahu bahwa itu pasti akan berlalu.
5. Janji yang tidak ditepati.
Komunikasi organisasi lainnya yang membunuh semangat kerja tim adalah janji yang tidak ditepati. Dalam proses perekrutan dan wawancara kedua belah pihak saling memiliki janji. Pelamar yang menjanjikan potensi besar. Dan organisasi yang menjanjikan pemberian tugas yang menarik, ulasan cepat, kenaikan gaji yang cepat, dan jalur promosi yang cepat. Ketika kedua belah pihak menepati janjinya, itu akan memberikan kesenangan bagi keduanya.
Namun, ketika segala sesuatunya tidak berjalan seperti apa yang dijanjikan, kekecewaan akan timbul. Dan tentunya, ini akan menurunkan produktivitas tim dan berdampak buruk bagi keberlangsungan suatu organisasi. Untuk itu, sangatlah penting menepati janji yang diucapkan.
Itulah 5 komunikasi organisasi yang mematikan semangat kerja tim. Ingatlah bahwa suatu tim terdiri dari orang-orang yang memiliki keunikan dan keahliannya masing-masing. Dan komunikasi adalah hal penting dalam sebuah tim. Maju atau tidaknya sebuah tim ditentukan oleh cara tiap-tiap individu berkomunikasi.
Beri tahu orang lain apa yang Anda ketahui saat Anda mengetahuinya. Komunikasikan dan terapkan kebijakan dengan cara yang sama. Kelilingi diri Anda dengan orang yang tidak takut untuk memberi Anda perspektif lain dan mengajukan pertanyaan. Simpan catatan tertulis tentang tujuan, inisiatif, dan kampanye yang diumumkan. Catat komitmen yang dibuat dan miliki integritas pribadi. Dengan begitu, rekan pembaca akan memiliki tim yang hebat.
Featured Career Advice
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Mengenal Tipe Orang yang Sulit, Si Tank.
-
Emotional Intelligence
Tips Menghadapi Tipe Orang yang Sulit