
Customer Service
3 Tips Mendapatkan Kepercayaan Pelanggan
By STUDiLMU Editor
Di dalam bisnis, kita tidak hanya cukup untuk membuat produk yang menarik perhatian pelanggan. Perkembangan teknologi juga semakin membantu pelanggan dari belahan dunia manapun untuk meng-klik berbagai informasi tentang produk dengan ujung jari mereka. Tanpa kita sadari, perkembangan teknologi ini juga membuat permintaan konsumen semakin beragam.
Kita semua pasti pernah menjadi konsumen dari sebuah produk, bukan? sebelum kita membeli sebuah produk, pastinya kita akan meraih ponsel, mengakses internet dan mencari tahu informasi produk tersebut sebelum membuka dompet dan membelinya.
Faktanya, lebih dari 73% konsumen menganggap transparansi jauh lebih penting daripada harga, dan hampir 40% pelanggan mengatakan mereka akan beralih dari merek pilihan mereka ke merek yang menawarkan transparansi lebih.
Bisa kita bayangkan betapa transparansi sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan antara penjual dan pembeli? Ya, itulah mengapa judul artikel ini kepercayaan konsumen lebih penting dari harga produk itu sendiri.
Namun, itu tidak berarti perusahaan harus membeberkan setiap rahasia dagang demi memberikan transparansi kepada konsumen. Sebaliknya, kunci transparansi adalah kualitas informasi, bukan kuantitas. Untuk menjaga transparansi, perusahaan perlu menguasai seni komunikasi, yang mungkin sedikit lebih menantang di era digital ini.
Pada artikel kali ini kita akan membahas beberapa tips untuk mengatasi tantangan dengan mudah dan memberikan jenis transparansi yang diperlukan oleh para pemilik bisnis agar tetap kompetitif:
1. Ajari Pelanggan, Jangan Hanya Bicara Pada Mereka.
Salah satu kebenaran yang tidak dapat dihindari pada era digital ini adalah sebagian besar konsumen saat ini tidak mempercayai iklan. Mereka tidak ingin melihat aktor atau aktris bayaran yang memuji produk. Para konsumen perlu melihat apa yang benar-benar ada pada produk tersebut sebelum mereka percaya kata-kata yang keluar dari model iklan tersebut.
Saat sebuah produk sudah mendapatkan kepercayaan dari para konsumen, pelanggan mereka akan semakin berkembang. Lalu, bagaimana caranya agar kita mendapat kepercayaan dari konsumen?.
“Jangan hanya mengiklankan produk, tapi cobalah untuk memberikan informasi yang mendidik namun tetap menghibur. Inilah yang diinginkan oleh para konsumen Anda pada zaman ini”.
Sudah ada beberapa perusahaan yang berhasil dalam menciptakan sesi informatif dengan berbagi "edutainment" yang sempurna untuk semua jenis produk yang mereka miliki. Jadi, apakah Anda juga tertarik untuk membuatnya?
Mungkin produk yang kita hasilkan dapat memuaskan para konsumen, namun setiap konten pendidikan produk yang kita berikan kepada konsumen dapat meningkatkan penjualan dengan sangat cepat. Konsumen akan lebih berbahagia untuk mempercayai merek yang dapat membuktikan nilai dan kualitas mereka.
Tidak peduli berapa banyak tayangan iklan yang ditonton oleh konsumen di media sosial mereka, konten pendidikan adalah satu-satunya cara terbaik untuk menarik perhatian para konsumen di zaman sekarang.
2. Dengarkan dan Pelajari Produk dengan Lebih Dalam
Tidak sedikit para pengusaha yang menggunakan bantuan dari duta produk agar penjualan mereka meningkat drastis dari jumlah penjualan sebelumnya. Hal yang baik tentang duta produk adalah ketika mereka memposting produk Anda, audiens dapat mengetahui kehadiran produk Anda dengan sangat cepat, bahkan mereka juga bisa merespon melalui kolom komentar.
Namun, jika produk kita mendapatkan umpan balik yang tidak begitu menyenangkan, jangan khawatir dan jangan mudah menyerah. Komunikasi yang efektif harus terjadi melalui dua arah, jadi hargai umpan balik ini jika kita ingin tetap terhubung dengan konsumen. Jika tidak, pesaing yang akan melakukannya untuk konsumen.
Transparansi lebih dari sekadar membagikan informasi tentang suatu produk. Kita juga harus memberitahu konsumen bahwa kita telah mendengar kekhawatiran mereka dan sedang mengusahakannya, atau informasikan kepada mereka bahwa kita sangat menghargai pujian mereka dan saran dan kritik mereka akan dipertimbangkan untuk produk kita di masa depan. Membangun umpan balik yang lebih spesifik kepada konsumen akan menciptakan hubungan yang lebih baik. Kita bukan hanya sebatas penjual dan pembeli dengan mereka, namun hubungan ini seperti sebuah kemitraan.
Selain itu, kita juga dapat melatih divisi hubungan masyarakat (humas) untuk lebih mendengarkan keluh kesah para konsumen dan terhubung secara emosional dengan konsumen. Hal ini perlu dilakukan karena pelanggan tidak selalu mengungkapkan keinginan mereka dengan sangat jelas, kita perlu membuka telinga dengan lebar dan memiliki intuisi untuk mendapatkan pesan yang mereka coba komunikasikan.
Ketika kita mendapatkan umpan balik yang negatif, yang perlu kita lakukan adalah bersimpati dan mengakui kesalahan yang terjadi. Ini menunjukkan kepada konsumen bahwa kita benar-benar mengambil berat atas keluhan yang diberikan.
3. Mengakui Kesalahan yang Terjadi
Saya tahu bahwa mengakui kesalahan bukanlah hal mudah, tetapi itu adalah salah satu cara terpenting untuk meningkatkan transparansi bisnis.
Namun, nyatanya ada hal yang lebih sulit dari meminta maaf kepada konsumen yaitu, “bagaimana caranya agar kita mengakui kesalahan sambil tetap mempertahankan kepercayaan dari para pelanggan terhadap produk kita? Jawabannya adalah menjadi otentik dan transparan.
Dalam dunia komunikasi yang serba instan ini, mengakui kesalahan secara langsung lebih sulit daripada merespon umpan balik negatif yang menyerukan perusahaan kita saat melakukan sebuah kesalahan. Mengapa begitu? Karena merespon umpan balik secara tidak langsung dapat memberikan kita kesempatan untuk mengatur narasi, menjabarkan solusi yang dapat dilakukan, serta memastikan bahwa konsumen melihat kita telah mengambil inisiatif untuk memperbaikinya.
Yap! Itulah tiga tips utama yang dapat diterapkan oleh para pemilik bisnis dalam mendapatkan transparansi dari para konsumen terhadap produk mereka. Ingatlah bahwa kepercayaan jauh lebih penting dari sebuah harga.
Featured Career Advice
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Mengenal Tipe Orang yang Sulit, Si Tank.
-
Emotional Intelligence
Tips Menghadapi Tipe Orang yang Sulit