.jpg?auto=format)
Service Recovery (1)
By STUDiLMU Editor
Pada dasarnya penanganan keluhan pelanggan – apalagi untuk keluhan yang tidak rumit dan tidak memerlukan waktu panjang dan inovasi mahal untuk menanganinya, secara sederhana terdiri dari enam hal utama:
1. Dengarkan
Setiap orang yang kecewa pasti ingin mengungkapkan kekecewaannya, dan perlu didengarkan dengan baik. Perusahaan perlu tahu dengan jelas masalah yang terjadi. Berikan waktu untuk customer mengeluarkan segala kekesalannya, jangan memotong, apalagi dengan kalimat sangkalan. Biarkan customer menyelesaikan kalimatnya. Dengan mendengarkan dan berempati, customer merasa dihargai. Kadar emosi customer yang mengeluh akan menurun ketika didengarkan dengan baik, sehingga dia dapat berpikir dengan tenang dan menangkap penjelasan yang Anda sampaikan.
Jangan sibuk mencari pembelaan diri, seperti yang dilakukan oleh vendor kami. Itu hanya akan menambah kekesalan customer, dan membuat Anda semakin sulit menawarkan penyelesaian.
2. Meminta maaf
Sekalipun belum jelas siapa yang salah, mintalah maaf terlebih dahulu, minimal untuk keadaan atau ketidaknyamanan yang terjadi. Permintaan maaf yang tulus merupakan senjata yang ampuh untuk meredakan emosi pelanggan, dan merupakan modal penting untuk memasuki pembicaraan berikutnya.
3. Pastikan penyebab permasalahan
Kita tidak akan dapat mengatasi keluhan tanpa mendengarkan dan memahami dengan baik apa yang disampaikan customer. Itulah sebabnya kedua poin di atas sangat penting dilakukan terlebih dahulu, supaya pada fase ini susana panas sudah mereda dan pembicaraan berjalan dengan baik. Kita dapat mengklasifikasikanproblem ke dalam beberapa jenis kategori. Kaitannya dengan bagian atau divisi, misalnya produk, harga, pelayanan, proses pengiriman, cara pembayaran, dan sebagainya. Atau berkaitan dengan besar kecilnya permasalahan, dimana kita dapat mengkategorikannya menjadi: quick kill problem (dapat segera diselesaikan) atau big problem (perlu waktu, eskalasi dan bahkan recovery).
Untuk contoh di atas, vendor ketring sama sekali tidak berusaha mendengarkan, mencari penyebab permasalahan, apalagi memberikan solusi. Seharusnya dia dapat setidaknya menanggapi dengan “Jadi ada salah satu makanan yang seperti basi? Mohon maaf, kami akan mengecek di mana kesalahannya. Karena kami sendiri bingung apa penyebabnya”.
Featured Career Advice
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Mengenal Tipe Orang yang Sulit, Si Tank.
-
Emotional Intelligence
Tips Menghadapi Tipe Orang yang Sulit