
Mindset
Perbedaan Mindset Kecil, Mindset Rata-Rata dan Mindset Luar Biasa
By STUDiLMU Editor
Yuk, Memahami Pengertian “Mindset”.
Apa itu mindset? Mindset artinya serangkaian pemikiran yang membentuk dasar pemikiran seseorang dalam memandang sesuatu. Mindset adalah kata lain dari pola pikir. Beberapa pengertian mindset menurut para ahli adalah suatu set atau rangkaian pemikiran yang membentuk kebiasaan berpikir dari individu. Selain itu, pengertian lain dari mindset adalah doa dan harapan yang dimiliki seseorang akan suatu hal yang ingin dicapai dalam hidup. Sehingga, doa dan harapan ini kemudian membentuk cara berpikir seseorang.
Dalam kehidupan, kita akan melihat pola pikir manusia yang bermacam-macam. Biasanya, orang-orang akan membedakannya antara pola pikir orang sukses dengan pola pikir orang yang biasa-biasa saja. Salah satu contoh mindset orang sukses adalah menganggap kegagalan sebagai pintu peluang kesuksesan yang baru. Nah, pada artikel kali ini kita tidak hanya akan membahas tentang mindset atau pola pikir saja. Namun, kita akan membahas tentang mindset kecil, mindset rata-rata dan mindset luar biasa yang diinginkan banyak orang. Dilansir dari website everyday power dot com, ternyata ada perbedaan yang cukup signifikan antara ketiga jenis mindset tersebut loh, rekan-rekan.
Mungkin suatu pernyataan yang sering kita dengar adalah “Mindset kecil hanya akan menggosipkan tentang orang lain, mindset rata-rata akan mendiskusikan sebuah peristiwa, dan mindset luar biasa akan mendiskusikan ide-ide cemerlang”. Namun, apakah pernyataan ini benar? Yuk, kita cari tahu fakta dan perbedaannya bersama-sama.
Faktanya, Tidak Ada Mindset Kecil.
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang mana dirinya tidak bisa hidup tanpa kehadiran orang lain. Salah satu kekayaan hidup yang kita miliki adalah hubungan kita dengan orang lain. Bagaimana cara kita memperlakukan orang lain adalah citra diri yang kita miliki dalam kehidupan ini.
Namun, seringkali hubungan manusia tidak berjalan seindah yang kita harapkan. Pastinya, kita akan sering menghadapi “gesekan-gesekan” pada hubungan kita dengan orang lain. Bagaimana tidak, setiap orang memiliki akal dan pemikirannya masing-masing. Sehingga, “gesekan” dalam hubungan manusia itu murni pasti terjadi.
Ketika hubungan kita dengan orang lain kurang membaik, hasilnya kita akan mengalami perasaan marah, kecewa, canggung (awkward), sedih dan lain sebagainya. Dari semua perasaan emosional yang kita miliki akan mendorong kita untuk bercerita atau bahasa gaulnya, curhat kepada orang-orang yang kita percaya. Kita akan mulai menceritakan bagaimana kolega kita di kantor telah menyakiti perasaan kita karena tidak mau bekerja sama dalam mengerjakan proyek penting, bagaimana dirinya menumpahkan kopi panas secara tidak sengaja di meja kerja kita, dan lain sebagainya.
Lantas, dengan bercerita seperti itu apakah kita termasuk ke dalam kategori mindset kecil? Tentu saja tidak. Itulah mengapa fakta menunjukkan bahwa tidak ada yang namanya mindset kecil. Setiap manusia perlu bercerita dengan manusia lainnya untuk membuat dirinya merasa tenang dan merasa bahwa ada orang lain yang rela mendengarkan segala keluh kesahnya. Ini adalah hal yang normal, dan tidak menunjukkan bahwa kita memiliki mindset yang kecil dan sempit.
Mindset Rata-Rata Sangat Suka Mendiskusikan Sebuah Peristiwa, Benarkah?
Dalam hal ini, kami menemukan pernyataan “mindset rata-rata akan mendiskusikan sebuah peristiwa” sebagai pernyataan yang cukup sensitif. Pertanyaannya, “Apakah mendiskusikan suatu peristiwa adalah hal yang salah? Bagaimana dengan orang-orang yang bersikap acuh dan tidak pernah membahas tentang beberapa peristiwa yang terjadi di sekitarnya, mindset apa yang cocok untuk mengkategorikan individu seperti itu?”.
Mari kita luruskan permasalahan ini, yang dimaksud bahwa mindset rata-rata hanya membahas suatu peristiwa bukanlah tentang seseorang yang tiba-tiba membahas penurunan harga dollar yang berpengaruh pada nilai rupiah atau seseorang yang membahas tentang peresmian perusahaan baru di dekat kantornya. Bukan, bukan itu yang dimaksud.
Namun, pernyataan “mindset rata-rata akan mendiskusikan sebuah peristiwa” merujuk kepada orang-orang yang hanya mengharapkan suatu kejadian atau peristiwa bisa datang dan terjadi ke dalam kehidupan mereka, tanpa adanya usaha apapun. Mereka akan berkata, “Aku akan merasa bahagia jika…” dan mereka akan menunggu hal tersebut sampai benar-benar terjadi dalam kehidupannya, bahkan tanpa usaha apapun.
Ini merupakan pola pikir umum yang sangat sering terjadi di lingkungan masyarakat kita. Dalam hal ini, kita perlu menyadari suatu realitas bahwa “KITA adalah orang yang bertanggung jawab atas segala peristiwa yang kita alami”. Maknanya, jika saya ingin menjadi seorang manajer, maka saya bertanggung jawab untuk membuatnya menjadi peristiwa yang nyata. Saya adalah pengendali dan pencipta dari suatu peristiwa yang saya inginkan, Meskipun nantinya, kita semua akan kembali mengikuti rencana Tuhan, namun mindset yang benar adalah berani untuk bermimpi, bertindak dan mewujudkannya.
Jika kita ingin keluar dari mindset rata-rata yang seperti ini, maka rumusnya adalah sebagai berikut:
Tujuan> Tindakan> Peristiwa> Hasil
Saya memiliki tujuan untuk bisa menjadi manajer yang efektif, maka saya bertindak dengan belajar dan berusaha menjadi manajer yang efektif dengan menjadi pendengar yang baik, mengikuti training kepemimpinan dan mau menerima feedback dari karyawan saya. Dalam hal ini, saya sedang menciptakan suatu peristiwa melalui tindakan-tindakan saya tersebut. Hasilnya? Saya meraih predikat sebagai manajer yang efektif.
Perlu kita ingat juga bahwa memiliki tujuan hidup versi diri sendiri adalah hal yang sangat PENTING. Seringkali, kita mengambil tujuan hidup yang dimiliki seseorang, lalu memodifikasinya sedikit agar bisa menjadi tujuan hidup versi diri sendiri. Hmm, yang seperti ini masih kurang original, rekan-rekan.
Hal lain yang sering terjadi juga adalah kita secara sengaja membiarkan tujuan perusahaan untuk mengendalikan tujuan hidup kita. Padahal, jika visi misi dari organisasi atau perusahaan memang tidak selaras dengan tujuan hidup kita, kita bisa mencari perusahaan yang “sejiwa” dengan kita, bukan?
Disadari atau tidak, kita seringkali terjebak di tengah-tengah persamaan yang sebenarnya sama sekali bukan hal yang kita inginkan. Sebagai contoh, mungkin sebagian besar dari kita mendapatkan pendidikan dan nasihat dari orang tua kita bahwa kunci menuju kebahagiaan adalah pekerjaan tetap yang kita bekerja di dalamnya selama 30 tahun lebih, lalu kemudian pensiun. Itu ide yang bagus, tidak ada masalah. Namun, jika panggilan jiwa kita ingin menjadi seorang pengusaha yang sukses, maka wujudkanlah mimpi itu. Jangan terjebak dalam suatu persamaan yang sama sekali tidak kita inginkan.
Itulah sebabnya mindset yang seperti ini disebut mindset rata-rata, karena individu cenderung mengikuti arah dan alur yang dimiliki oleh mayoritas atau rata-rata orang di sekitar mereka.
Bagaimana dengan Mindset Luar Biasa?
Katanya “Mindset luar biasa akan mendiskusikan ide-ide cemerlang”, nyatanya kita juga tidak bisa sepenuhnya percaya dengan orang-orang yang memiliki ide-ide besar. Coba kita pikirkan kembali, ada berapa banyak orang yang memiliki ide besar, namun tidak bersungguh-sungguh dalam mewujudkannya? Jadi, ide yang besar tidak akan menjamin apapun, percaya deh!
Oleh karena itu, kami menambahkan sedikit kata-kata bagi mereka yang memiliki mindset luar biasa, yaitu “Mindset luar biasa akan mendiskusikan ide-ide cemerlang dan bersungguh-sungguh untuk mewujudkannya” karena mereka sadar, ide besar saja tidak akan cukup untuk membuat sebuah perubahan.
Dari artikel ini, kita bisa melihat kan bagaimana kekuatan mindset bisa mengubah pola hidup kita? Bahkan, menentukan apa yang kita lakukan dan apa yang akan kita dapatkan.
Kesimpulannya, pernyataan bahwa “Mindset kecil hanya akan menggosipkan tentang orang lain, mindset rata-rata akan mendiskusikan sebuah peristiwa, dan mindset luar biasa akan mendiskusikan ide-ide cemerlang” adalah pernyataan yang keliru. Dengan kekeliruan tersebut, kami menggantinya dengan, “Mindset yang terluka akan mendiskusikan orang lain. Mindset yang tidak memiliki tujuan dan fokus akan membahas tentang berbagai peristiwa, dan Mindset yang bersungguh-sungguh akan menggambarkan ide-ide cemerlang untuk diwujudkan”. Jadi, mulai sekarang jangan pernah berpikir bahwa kita memiliki mindset kecil, mindset rata-rata atau membanggakan diri karena merasa mempunyai mindset luar biasa. Semua itu kembali lagi dengan usaha dan upaya yang kita berikan. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice!
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi