Mindset
Bagaimana Cara Berpikir seperti Seorang Inovator?
By STUDiLMU Editor
Siapakah yang Layak Disebut sebagai “Seorang Inovator”?
Seorang inovator adalah seseorang yang memperkenalkan gagasan, ide, metode atau aspirasinya yang masih terkenal baru dan belum pernah dimiliki atau disampaikan oleh orang lain sebelumnya. Orang-orang yang melakukan hal ini layak dikategorikan sebagai seorang inovator atau penemu.
Para pemimpin inovator adalah orang-orang yang mampu dan berani untuk mewujudkan segala ide-ide cemerlang yang baru menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak. Inovasi biasanya selalu membawa kemudahan bagi kehidupan manusia dengan hal-hal baru yang mereka ciptakan. Menjadi seorang inovator mungkin tidak semudah yang orang-orang bayangkan atau mungkin tidak sesulit apa yang mereka katakan. Ketika berbicara tentang cara menjadi seorang inovator, kita perlu memiliki sikap seorang inovator. Sikap utama yang dimiliki sang inovator adalah sikap pemikir.
Oleh karena itu, artikel ini akan membahas tentang “bagaimana cara berpikir seperti seorang inovator?” Dimana untuk memiliki jalan pikiran seperti mereka, kita harus memiliki ciri-ciri seorang inovator di dalam jiwa kita.
Perlukah Berpikir seperti Seorang Inovator?
Tentu saja ini sangat penting. Terlebih lagi jika kita adalah seorang pengusaha atau pebisnis yang mana kita perlu menciptakan keunggulan-keunggulan baru di dalam produk atau layanan jasa kita. Misalnya, berpikir tentang “bagaimana kita bisa membuat produk dan layanan jasa yang baru dan belum pernah terpikirkan oleh para kompetitor kita sebelumnya?”
Semua orang perlu berpikir seperti seorang inovator, namun yang jauh lebih penting dari hal ini adalah bagaimana seorang penggagas ide tersebut dapat merealisasikan gagasan-gagasan barunya menjadi suatu bentuk nyata yang dapat memberi manfaat bagi banyak orang. Dilansir dari website entrepreneur dot com, kami akan memberikan pencerahan bagi para rekan Career Advice agar dapat berpikir seperti seorang inovator.
Sebuah buku yang berjudul “Stand Out” menjelaskan tentang bagaimana para pengusaha di era modern seperti sekarang ini dapat berpikir inovatif seperti para inovator? Salah satu contoh yang bisa kita ambil dari penjelasan buku ini adalah kisah sukses yang dimiliki oleh Eric Schadt. Eric adalah seorang ilmuwan terkenal karena penelitian-penelitian yang telah dilakukannya, yang mana dirinya telah menulis lebih dari 200 makalah mulai dari pembahasan Alzheimer sampai ke penyakit diabetes.
Hal yang mengejutkannya, Eric tidak pernah belajar tentang biologi sebelumnya. Malahan, Eric hanya belajar matematika dan ilmu komputer sebelumnya, namun Eric terus berpikir dan tidak menyerah untuk mencari-cari hal baru yang mungkin belum pernah dipelajarinya. Dalam hal ini, Eric berhasil melihat kekuatan yang dimiliki Big Data untuk Biologi. Pemikiran Eric tidak langsung dipercaya oleh banyak orang, malah ada banyak orang yang menganggap dirinya gila. Namun, akhirnya Eric berhasil membuat sebuah karya hebat yang menggabungkan pemodelan komputer dan data biologis dalam memahami hubungan antara gen, produk gen, dan fitur molekuler lainnya seperti sel, organ, organisme, serta komunitas dan dampaknya pada sifat-sifat manusia yang kompleks seperti penyakit.
Keberhasilan yang dimiliki oleh Eric Schadt mengajarkan kita bahwa jangan pernah berhenti untuk berpikir inovatif dan jangan pernah menyerah walaupun banyak orang yang meremehkan ide-ide kita.
Ada beberapa pertanyaan penting yang perlu kita tanyakan pada diri sendiri agar bisa berpikir seperti seorang inovator, yaitu sebagai berikut:
- Ilmu, pengalaman atau pelatihan apa saja yang telah kita miliki sebelumnya dan belum pernah dipelajari atau dimiliki oleh orang lain di dalam bidang kerja kita?
- Sudut pandang atau teknik apa yang sedang terkenal di seluruh bidang dan bagaimana caranya kita dapat menerapkan sudut pandang atau teknik tersebut ke dalam bidang industri kita?
- Apa yang dikatakan oleh para praktisi tentang bidang industri kita? dan hal-hal apa saja yang tidak masuk akal bagi mereka? serta, mengapa?
- Apa tren yang paling berbahaya bagi bidang industri kita saat ini? dan peluang apa yang ada pada tren tersebut bagi bidang industri kita?
Beberapa pertanyaan di atas akan membantu kita untuk berpikir lebih kritis dan membimbing kita untuk berpikir seperti seorang inovator. Jika rekan-rekan pembaca benar-benar ingin memiliki kemampuan untuk berpikir seperti seorang inovator, maka rekan pembaca harus berusaha untuk mencari inspirasi di luar bidang industri yang Anda geluti.
Mengapa demikian? Ketika kita hanya mencari inspirasi di dalam bidang kita sendiri, maka kita akan kesulitan untuk melihat berbagai kemungkinan lain yang tidak ada di dalam bidang industri kita. Memadukan wawasan, informasi dan gagasan dari berbagai bidang industri (profesi) atau berbagai aspek lain di dalam kehidupan kita akan memudahkan kita untuk berpikir seperti seorang inovator.
Dari penjelasan ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa para inovator memang tidak akan membiarkan pikiran mereka berjalan di “daratan datar” atau di jalan yang mudah. Mereka akan menantang diri mereka untuk berpikir lebih kompleks, bahkan jika tidak ada orang yang menantangnya sama sekali. Pikiran mereka akan bebas bereksplorasi dan mereka sangat yakin bahwa setiap hal di dalam kehidupan memiliki keterkaitan satu sama lain, sehingga mereka dapat menciptakan hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah terpikirkan oleh orang lain.
Mereka tidak takut dijuluki “orang gila” atau diremehkan karena pikiran-pikiran mereka yang mungkin berada di luar batas atau “tidak normal” bagi kebanyakan orang. Apapun yang terjadi, mereka akan tetap percaya diri dan yakin bahwa apa yang mereka temukan akan bermanfaat bagi banyak orang, setidaknya jika bukan untuk saat ini tapi untuk kehidupan di masa mendatang.
Setelah membaca artikel di atas, apakah rekan pembaca sudah siap berpikir seperti seorang inovator? Selamat menciptakan hal-hal inovatif ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling