
Coaching
Penyebab Bawahan Kurang Mandiri
By Susanti Yahya
Mengapa bawahan menjadi kurang mandiri dan tidak berkembang? Berikut ini penyebab selanjutnya:
Atasan Tidak Berelasi Dengan Bawahannya
Dari riset yang dilakukan oleh CO2 Partner seperti dikutip oleh John H. Zenger dalam The Extraordinary Coach, hanya 1 dari 10 bawahan yang mau berbagi dengan atasan langsungnya saat menjumpai masalah. Secara rinci, karyawan meminta saran dari teman dekat dalam organisasinya (24%), senior lain dalam pekerjaan (15%), teman di luar tempat kerja (14%) – seperti yang dilakukan Siska, mentor atau coach (13%), supervisor (11%), pasangan (7%), dan tidak meminta saran dari siapapun (4%).
Ada sederet alasan mengapa bawahan enggan terbuka pada atasannya, seperti :
- “Ah, dia tidak pernah bisa pegang rahasia orang lain.”
- “Saya tidak pernah melihat ada kesatuan antara kata dan perbuatannya.”
- “Dia tidak pernah bisa memahami permasalahan saya.”
- “Dia hanya sibuk dengan kepentingannya sendiri.”
- “Dia selalu kelihatan sibuk, tidak punya waktu untuk saya.”
Relasi dalam dunia kerja memang memiliki keunikan dibandingkan dengan pola relasi dalam keluarga ataupun pertemanan. Dalam relasi keluarga dan pertemanan, aspek emosi lebih dikedepankan, bahkan hal itu menjadi keharusan. Tapi tentu berbeda dari keluarga dan pertemanan, pola relasi di tempat kerja cenderung bersifat rasional. Pola relasi yang dilahirkan pun terbentuk dalam kerangka pola kekuasaan. Kepentingan yang paling dibela adalah kepentingan mereka yang paling berkuasa dalam organisasi atau orang-orang di sekitarnya.
Dalam pola relasi kekuasaan, peluang lahirnya tindakan manipulatif dan diskriminatif sangat besar. Atasan mendapat prioritas untuk dilayani oleh bawahan. Apapun yang dilakukan oleh atasan selalu dianggap benar. Sopan-santun berbahasa dan kode etik komunikasi di tempat kerja hanya menjadi hak atasan dan koleganya. Tetapi hal itu bukan kewajiban, karena menjadi pengecualian dalam komunikasi atasan pada bawahan. Bawahan bisa diperlakukan sangat rendah oleh atasan saat dianggap melanggar aturan perusahaan atau tidak sesuai kemauan atasan.
Tidak mengherankan bila relasi tempat kerja bisa menimbulkan pengalaman traumatis bagi mereka yang belum siap menghadapinya. Persaingan mendapatkan jabatan, tekanan tenggat pekerjaan, dan sejuta alasan lain bisa jadi alasan membenarkan tindak kekerasan (verbal) di tempat kerja oleh atasan pada bawahannya. Hal ini terlihat dari kasus Siska, dimana bawahan gagal berkembang bukan karena banyaknya nasihat, tetapi karena perkataan atasan yang membunuh harga dirinya.
Verbal abuse ini sangat berbahaya, dan sedihnya sering kali tidak disadari oleh seorang atasan. Tidak hanya membunuh harga diri bawahan, verbal abuse tak jarang berimbas pada performa kerja, penghargaan pada atasan, hingga lemahnya engagement dan menguatnya demotivasi. Kesemuanya itu tentu saja sering berujung pada satu hal, melambaikan tangan pada atasan untuk hengkang ke “keluarga baru” yang dinilai dapat lebih mampu menghargai.
David Sturt dalam “The Easiest Thing You Can Do to Be a Great Boss” yang dimuat di Harvard Business Review menuliskan bahwa ada suatu tindakan sederhana yang dapat meningkatkan kesuksesan manajer secara dramatis dalam mendapatkan dukungan dan ikatan dari para bawahan, yaitu mengakui hasil kerja yang baik. Hal tersebut berarti mengapresiasi pencapaian yang istimewa dari para pekerja anda dengan segera – dan melakukan hal tersebut secara konsisten dan tingkatkan secara teratur sejak awal.
Featured Career Advice
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Mengenal Tipe Orang yang Sulit, Si Tank.
-
Emotional Intelligence
Tips Menghadapi Tipe Orang yang Sulit