.jpg?auto=format)
Leadership
Feedback is a Gift
By STUDiLMU Editor
Pentingnya Feedback
Salah satu hal yang dibutuhkan untuk membantu seorang leader mawas diri dan berkembang adalah menerima feedback. Feedback dari siapa saja, termasuk rekan kerja (yang nota bene adalah pesaing dalam prestasi kerja) dan team member kita. Kita tidak mungkin mengukur tubuh sendiri saat hendak menjahit pakaian. Dengan kata lain, kita adalah penilai yang buruk bila itu mengenai diri kita sendiri. Dalam artikelnya, Joseph Folkman menyarankan bahwa untuk lebih sukses dalam karir kita harus menjadi ahli dalam meminta feedback pada orang lain dan menindaklanjutinya. Feedback is a gift. Feedback penting bagi pengembangan karena tiap orang memiliki blind spot. Mereka tidak dapat melihat karakteristik-karakteristik tertentu dalam dirinya. Walau banyak yang berasumsi bahwa atasan dan rekan kerja hanya melihat kekurangan saja, kenyataannya banyak yang juga dapat menunjukkan kekuatan kita. Feedback adalah perangkat paling edukatif untuk menolong kita memahami persepsi orang lain mengenai diri kita, dan menjadi acuan perbaikan yang harus dilakukan.
Tidak mudah untuk bisa menerima feedback dengan besar hati. Feedback begitu terhubung dengan kritik, terutama dalam perusahaan yang tidak akrab dengan feedback positif alias pujian. Bukan rahasia jika dalam lingkungan kerja, karyawan – apapun jabatannya – kerap berusaha keras tampil tanpa kelemahan. Kelemahan ibarat cacat produk yang dapat mengurangi nilainya di mata atasan dan perusahaan. Karena itu masih sedikit sekali perusahaan yang mengenalkan budaya feedback dalam timnya. Jajaran manajemen sendiri kerap menghindari feedback, karena itu berarti membuka peluang yang sama bagi karyawan untuk memberi mereka feedback (khususnya kritik). Coba tanyakan pada karyawan Anda (atau mungkin Anda sendiri), apakah mereka pernah mendapat pengalaman traumatis dalam mendapat feedback korektif, dalam lingkungan kerja maupun keseharian. Kebanyakan akan menjawab “Ya”. Pengalaman negatif ini yang membuat mereka menjadi gelisah dan anti panti terhadap feedback.
Reaksi Orang Dalam Menerima Feedback
Neuroscientist telah meneliti apa yang terjadi saat orang mendapatkan feedback, yang umumnya negatif atau korektif. Reaksinya mirip dengan manusia gua saat bertemu harimau. Tiga reaksi paling umum adalah Melawan, Kabur, atau Terpaku. Reaksi paling umum dan manusiawi terhadap feedback (negatif atau korektif) adalah Melawan. Misalnya dengan mendebat, dan atau menyangkal. Sangat naluriah, karena insting alami manusia saat merasa terancam adalah mempertahankan atau menyelamatkan diri. Reaksi ke dua adalah Kabur, seperti menghindari pembicaraan lebih lanjut atau mengabaikan. Respon ini bisa jadi adalah bentuk pasif Melawan, karena tidak ingin terlibat perdebatan yang membuat situasi menjadi tidak enak dan canggung. Reaksi ke tiga, yaitu Terpaku, tidak melakukan apapun. Entah sebagai wujud keterkejutan, atau bentuk lain pengabaian.
Bila demikian pula reaksi yang kita berikan, maka kita tidak akan mendapatkan nilai apapun dari feedback itu. Meskipun feedbacknya mungkin amat akurat dan berguna, reaksi negatif ini akan membuat setiap orang tidak bisa mempergunakan feedback untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya. Apalagi Anda sebagai atasan. Mindset “harga diri gue sebagai boss” akan membuat Anda stuck di taraf boss jika terus menerus alergi terhadap feedback korektif.
Feedback adalah Hadiah
Entah sebuah feedback adalah kritik ataupun pujian, seperti ucapan Joseph Folkman, Feedback is a gift. Feedback itu adalah hadiah atau anugerah. Dan umumnya setiap orang senang bila diberi hadiah. Tapi untuk membuat feedback menjadi seperti hadiah yang diharapkan, menjadi efektif dan berharga, terletak pada pendekatan sang penyampai dan penerima. Banyak juga orang yang memiliki pengalaman di mana feedback dari orang lain membantunya mencapai peningkatan efektivitas dan mempengaruhi kesuksesannya. Feedback yang disampaikan dengan cara yang tepat tidak akan terasa mengancam, hingga yang mendengarnya tidak ketakutan dan kabur atau melawan. Agar feedback menjadi efektif, orang yang menyampaikan membutuhkan ketrampilan yang tepat. Dan orang yang menerima membutuhkan sikap yang pantas.
Seperti big boss saya yang meledak di tengah monthly meeting, jika tidak ada orang yang memberinya feedback untuk mengoreksi sikap yang ia tunjukkan, dapat dipastikan bahwa ia tidak akan berubah. Begitu juga dengan persepsi karyawan dan team member terhadap dirinya. Ia perlu diberi tahu lewat feedback korektif. Bukan hanya tentang kebaikan dirinya, tetapi juga demi kebaikan seluruh tim. Jika dibiarkan, tim Anda layaknya tubuh yang kekurangan kalsium: rapuh dan keropos di dalam, tidak solid. Tidak ada perbaikan, maka tidak ada perubahan.
Sebagai leader yang proaktif dan terbuka, mintalah feedback dari lingkungan Anda. Anda harus percaya diri dan terus meminta feedback dari atasan, rekan dan orang lain di sekitar Anda. Dengan meminta feedback, akan meningkatkan kemungkinan penerimaan feedback. Anda tentu ingat pengalaman saat menerima feedback mendadak dari boss dengan cara yang tidak mengenakkan. Umumnya reaksi kita adalah melawan, kabur, atau terpaku. Dengan lebih sering meminta feedback, kita melatih diri untuk menjadi siap mendengarkan.
Feedback Memberitahu Posisi Anda
Amat membantu pula bila kita sering menerima feedback, agar kita tahu kapan harus membenahi diri sebelum terlampau familiar dan menjadi kebiasaan. Keuntungan feedback secara berkala mirip dengan keuntungan upgrade GPS bila dibandingkan dengan peta biasa. GPS menunjukkan posisi Anda saat ini dengan akurat, dengan menggunakan empat satelit untuk menentukan lokasi. Seperti halnya feedback membutuhkan sumber yang beragam untuk bisa akurat.
Cara orang lain melihat diri Anda jauh lebih baik daripada cara Anda melihat diri Anda sendiri. Orang lain telah banyak melewati waktu dengan berinteraksi, melihat, dan menilai diri Anda. Bersikap terbuka terhadap pengamatan orang lain dengan meminta feedback mereka akan memberi Anda senjata rahasia membangun efektivitas dan membuat Anda lebih sukses. Terkadang pengamatan mereka salah, tetapi seringkali mengandung kebijaksanaan dan insight. Buang jauh-jauh pikiran negatif bahwa mereka berkomentar karena ingin menjatuhkan atau mempermalukan Anda. Sebaliknya, kecintaan mereka pada Anda lah yang membuat mereka tidak membiarkan Anda memelihara hal negatif. Mereka bukan silent customer Anda. Mereka adalah keluarga besar yang menginginkan bertumbuh dalam kepositifan bersama.
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi