
Entrepreneurship
7 Cara Mendapatkan Investor untuk Bisnis Startup
By STUDiLMU Editor
Startup, siapa sih yang tidak tahu bisnis startup di zaman sekarang? Saya yakin hampir semua orang sudah sangat mengenal startup. Bahkan, banyak sekali orang yang saling berlomba-lomba untuk mendirikan bisnis startup. Melalui bisnis startup, orang-orang bisa menjual produk-produk yang mereka buat di rumah, menjual sayur dan buah-buahan yang segar, memudahkan transaksi jual beli (fintech), mengakses kursus online, dan lain sebagainya.
Era digital sangat membantu kita dalam berpikir kreatif dan inovatif untuk membuat bisnis baru di startup. Sayangnya, mendirikan bisnis startup juga memerlukan modal. Berdasarkan data yang diberikan oleh website entrepreneur, ada beberapa cara yang kami simpulkan untuk bisa mendapatkan investor pada bisnis startup kita.
Bagi rekan-rekan Career Advice yang benar-benar tertarik untuk membuat bisnis startup, inilah saat yang penting untuk membaca dan menerapkan 7 cara di bawah ini. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Menulis Deskripsi yang Tepat untuk E-mail Para Calon Investor.
Email atau surel menjadi sarana yang tepat untuk dapat berkomunikasi dengan para calon investor atau asisten pribadi mereka. Kita bisa mengirimkan proposal bisnis startup kita dengan profil perusahaan yang sangat lengkap. Dan, jangan lupa untuk menulis deskripsi atau pengantar email dengan kalimat-kalimat yang membuat para investor langsung tertarik dengan sekejap mata. Gunakan kata pengantar yang akan membawa mereka untuk melihat proposal bisnis kita lebih lanjut dan tertarik untuk mengadakan pertemuan penting berikutnya.
2. Persiapan yang Matang Sangatlah Penting.
Jangan sia-siakan kesempatan pertama yang telah kita peroleh. Apabila calon investor atau asisten pribadinya telah membalas email kita dan menyetujui pertemuan selanjutnya, maka jangan menunda-nunda waktu untuk segera melakukan persiapan secara matang.
Segera adakan pertemuan penting dengan para anggota tim, sampaikan bahwa akan ada calon investor yang datang mengunjungi kantor kita atau mendengarkan presentasi produk dan layanan jasa kita.
Berikan briefing kepada semua anggota tim tentang poin-poin apa saja yang akan kita garis bawahi untuk dipresentasikan kepada calon investor, pakaian apa yang akan kita gunakan, apakah memakai pakaian formal atau semi-formal, dan lain sebagainya. Kita juga bisa berlatih dengan mengadakan percobaan tiruan, seakan-akan calon investor sudah ada di depan kita. Padahal semua yang ada di depan kita adalah anggota tim.
3. Jangan Terlalu Lama dalam Berbasa-basi.
Apabila hari dimana pertemuan dengan calon investor sudah tiba, inilah saatnya bagi kita untuk menunjukkan “kualitas terbaik” dari bisnis startup kita. Nah, cara ini sangat penting untuk kita terapkan. Para calon investor tentunya adalah orang-orang sukses yang sangat sibuk, sehingga mereka tidak punya waktu yang banyak untuk bertele-tele dalam menghadiri suatu pertemuan.
Diperlukan penjelasan yang singkat, padat dan jelas agar waktu mereka tidak terbuang begitu saja. Pada pertemuan kita dengan calon investor, mengawali semuanya dengan obrolan ringan atau small talk memang sangat baik. Namun, terlalu banyak basa-basi juga tidak baik. Malahan ini akan terkesan seperti perbualan yang tidak penting dengan para calon investor.
Untuk menghindari hal ini, mulailah untuk membuat persiapan secara matang sebelum pertemuan dengan calon investor diadakan. Sampaikan visi, misi dan tujuan bisnis startup kita dengan jelas dan ringkas. Tunjukkan bahwa produk atau layanan jasa dari bisnis startup kita adalah hal yang sangat inovatif dan diperlukan oleh banyak orang.
4. Selalu Menjadi Otentik.
Cara keempat yang perlu dilakukan adalah menjadi otentik dan bangga akan hal tersebut. Sebelum mengadakan pertemuan penting dengan calon investor, kita perlu memahami dasar-dasar bisnis startup kita dengan sebaik mungkin. Menjadi otentik berarti kita dapat dipercaya atas segala sesuatu yang kita sampaikan atau ucapkan, sehingga apapun yang akan didengar oleh calon investor saat ini, akan sama dengan apa yang mereka dengar di masa depan.
Apabila kita mengalami kesulitan untuk menjawab karena tidak tahu apa jawabannya, maka jangan jawab asal-asalan ya! Cukup katakan, “Untuk sekarang ini saya tidak tahu jawabannya, namun saya akan berusaha untuk mencari tahu apa jawabannya”. Jawaban seperti ini akan meningkatkan kredibilitas kita.
Itulah mengapa penting bagi kita untuk “sangat mengenal” bisnis startup kita, karena jika kita ragu dengan bisnis startup yang kita dirikan, bagaimana para calon investor bisa mempercayai bisnis kita?
5. Tidak Perlu Bersikap Berlebihan.
Mencoba semaksimal mungkin untuk menarik perhatian para calon investor memang baik, namun kita tidak perlu bersikap terlalu berlebihan. Kontrol cara kita dalam berkomunikasi dengan mereka. Jangan sampai kita malah terlihat palsu atau “lebay”, sehingga calon investor akan merasa malas untuk mendengarkan presentasi bisnis startup kita. Selalu ingat untuk menjawab semua pertanyaan dengan otentik dan bersikaplah sewajarnya.
6. Mengetahui dan Memahami Peluang Pasar.
Kami sangat menyarankan rekan-rekan Career Advice untuk mengetahui dan memahami seberapa besar peluang pasar yang dimiliki untuk bisnis startup yang akan didirikan. Ini merupakan kesalahan yang sering dilakukan oleh para pengusaha atau pendiri startup. Banyak dari mereka yang mengabaikan hal ini. Padahal ini merupakan hal yang vital. Semakin besar peluang pasar yang kita miliki, maka akan semakin mudah untuk menarik perhatian para calon investor.
7. Tidak Perlu Berterima Kasih atas Waktu yang Diberikan oleh Calon Investor.
Setelah menyampaikan segala hal yang penting di dalam pertemuan dengan calon investor, ini saatnya bagi kita untuk berterima kasih atas kesempatan yang diberikan para calon investor, karena kita dapat menjelaskan bisnis startup kita di depan mereka.
Namun, kita tidak perlu berterima kasih atas waktu yang telah diberikan para calon investor kepada kita. Mengapa? Karena waktu yang kita miliki dengan waktu yang dimiliki mereka, keduanya sama-sama penting.
Mengatakan bahwa kita sangat berterima kasih atas waktu yang mereka berikan hanyalah membuat posisi kita jauh lebih rendah dari para calon investor. Seakan-akan waktu mereka sangat berharga, sedangkan kita tidak. Agar kita bisa mendapatkan rasa hormat dari para calon investor, maka kalimat “atas waktu yang diberikan” dapat diganti dengan “atas kesempatan yang diberikan”.
Itu dia 7 cara yang bisa kita terapkan untuk mendapatkan investor pada bisnis startup kita. Perlu diingat bahwa semua usaha pasti memerlukan modal. Dan, dari modal yang diperlukan kita akan membutuhkan investor agar kita dapat mengembangkan bisnis startup secara lebih luas lagi. Jadi, tunggu apalagi nih rekan-rekan Career Advice? Yuk, kita mulai cari investor dari sekarang!
Featured Career Advice
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja