
Innovation
Pikirkan 7 Hal Ini Sebelum Membuat Fintech Startups
By STUDiLMU Editor
Zaman sekarang, orang-orang sudah tidak lagi berbondong-bondong pergi ke bank untuk mengajukan pinjaman uang. Kata “fintech” menjadi sangat terkenal di kalangan masyarakat dan membuat para pengusaha atau pebisnis pemula menjadi lebih tergiur untuk berurusan dengan fintech daripada bank. Apalagi fintech dipercaya dapat membantu para pebisnis untuk bisa menghasilkan uang dari usahanya secara cepat. Kondisi ini membuat bank atau lembaga keuangan tradisional lainnya harus bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Hasilnya, perkembangan ini membuat banyak pebisnis atau pengusaha berlomba-lomba untuk menciptakan fintech startups.
Namun, mendirikan fintech tidak semudah yang kita bayangkan. Hal ini memerlukan perencanaan dan pemikiran yang cermat juga tepat. Nah, berikut ini adalah 7 panduan yang rekan-rekan Career Advice bisa gunakan untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum meluncurkan fintech startups.
1. Pahami Peraturan secara Jelas.
Pastinya segala hal sangat memerlukan peraturan yang tertera sangat jelas. Apalagi ini menyangkut dengan keuangan, tentu saja semua orang harus mengetahui peraturannya dengan sejelas mungkin. Peraturan-peraturan yang digunakan pada fintech yang kita dirikan perlu dilindungi oleh sistem keuangan yang sah. Tujuannya agar kita terhindar dari penyalahgunaan atau menyalahgunakan kepercayaan konsumen.
Memang sih ini bukan hal yang mudah, namun membangun startup yang berkaitan dengan fintech bukan hanya membuka banyak peluang bisnis baru, namun juga dapat membantu sistem keuangan negara menjadi lebih baik dan berinovasi. Jadi jika rekan-rekan Career Advice membuat startup fintech, secara tidak langsung rekan pembaca juga sedang berkontribusi atas kemajuan ekonomi di Negara Anda.
2. Bersiap untuk Bersaing dengan Institusi Keuangan Lainnya.
Walaupun sudah banyak masyarakat yang berpaling dari bank dan memilih startup yang berkaitan dengan fintech, namun bukan berarti fintech memiliki persaingan yang tidak ketat. Justru karena perkembangan teknologi inilah telah membuat banyak orang berlomba-lomba membuat startup fintech.
Oleh karena itu, jika rekan pembaca benar-benar ingin mendirikan startup fintech, maka rekan pembaca harus menyiapkan diri untuk bisa bersaing dengan mereka dan meraih perhatian dari para konsumen sebanyak mungkin.
3. Pastikan Kita Menjaga Kepercayaan Para Pelanggan.
Dalam segala hal yang berkaitan dengan “uang”, kita perlu menjaga segala data dan kerahasiaan dari para pelanggan atau pengguna fintech kita. Kepercayaan pelanggan menjadi kunci utama dalam industri keuangan. Data menunjukkan bahwa hanya 8% orang-orang yang menggunakan lembaga keuangan percaya dengan lembaga keuangan yang mereka pilih.
Pelanggaran data dan serangan siber menjadi ancaman yang sangat besar bagi setiap startup yang bergerak di bidang fintech. Jadi, pastikan rekan-rekan pembaca membuat sistem keamanan yang terpercaya dalam menjaga kepercayaan para pelanggan.
4. Pilih Anggota Tim yang Kuat.
Ketika kita memutuskan untuk mendirikan startup fintech, maka kita akan membutuhkan anggota tim yang kuat layaknya bisnis-bisnis lainnya. Kita akan memerlukan para ahli keuangan, ahli teknologi dan para ahli bisnis untuk bisa saling membantu dalam mengembangkan fintech yang kita dirikan.
Fintech bukanlah sebuah bisnis yang bisa diurus oleh orang-orang yang sembarangan. Semuanya berkaitan dengan uang dan data-data penting dari para pelanggan. Itulah mengapa sebelum kita memutuskan untuk membuat startup fintech, kita perlu memikirkan segala perencanaan secara matang dan memilih orang-orang yang ahli di bidangnya.
Dengan begitu keamanan fintech kita akan terjaga dengan baik dan para pengguna pun akan semakin merasa nyaman dalam menggunakan startup fintech kita.
5. Sediakan Fitur yang Unik dan Bermanfaat bagi Pelanggan.
Nyatanya, sudah cukup banyak orang-orang yang memulai startup fintech mereka. Ini menjadikan persaingan semakin ketat dan sulit. Setiap fintech berusaha untuk menarik perhatian para calon konsumen untuk memilih menggunakan fintech mereka. Hal ini menuntut kita untuk membuat fintech dengan fitur unik dan bermanfaat bagi para pelanggan, sehingga ketertarikan mereka terhadap fintech kita semakin meningkat.
Apalagi semua startup fintech memiliki pelayanan yang hampir sama seperti, mengatur keuangan pribadi, asuransi, pembayaran, penganggaran, pinjaman, serta investasi bisnis. Bukan tidak mungkin jika startup fintech yang kita dirikan tenggelam di antara fintech lainnya yang berhasil muncul di “permukaan” dan terlihat oleh para konsumen.
6. Memilih Teknologi yang Tepat.
Pemilihan teknologi yang tepat juga sangat penting untuk fintech startup yang akan kita dirikan. Ini memungkinkan agar fintech yang kita dirikan menjadi tepat sasaran dengan target konsumen kita dan bisa memberikan pelayanan yang terbaik.
7. Harus Memiliki Modal yang Cukup Banyak.
Nyatanya, mendirikan startup fintech perlu memiliki modal yang banyak. Anggota tim kita perlu diambil dari para tenaga ahli, perawatan teknologi, dan lain sebagainya sangat membutuhkan modal banyak dan perencanaan matang. Jadi, siapkan modal yang banyak dan persiapan yang matang ya sebelum membangun startup fintech kita.
Meskipun 7 panduan di atas sudah dimiliki oleh kita, namun perlu berkali-kali kita pahami bahwa fintech bukanlah bisnis yang bisa didirikan oleh semua orang. Bisnis ini benar-benar memerlukan keahlian, kreativitas, modal serta mental yang kuat dalam mengarunginya. Terlebih lagi, fintech berhubungan erat dengan teknologi, dan teknologi selalu menawarkan perubahan yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Tuntutan untuk bisa beradaptasi dengan teknologi baru selalu ada setiap waktunya.
Selain itu, tekanan bagi perusahaan teknologi untuk memberikan hasil yang besar dan cepat juga menjadi alasan bagi kita untuk bersikap hati-hati dalam mendirikan fintech ini. Apabila rekan-rekan Career Advice sudah benar-benar yakin dengan rencana ini, maka kami sangat mendukung Anda untuk segera mengeksekusinya. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja