
Self Improvement
5 Tips Mengatasi Kecemasan
By STUDiLMU Editor
Gina, mantan rekan kerja saya, menghabiskan sebagian besar kariernya dengan pekerjaan yang menakutkan. Dia terus-menerus merasa khawatir tentang kinerjanya dan sering merasa kewalahan oleh tekanan pekerjaannya. Ketika kecemasan Gina mulai mengganggu pekerjaannya, ia kehilangan fokus dan melewatkan tenggat waktu. Ini sangat jelas bahwa ia memerlukan bantuan.
Apakah Anda adalah salah satu dari 40 juta orang yang hidup dengan kecemasan seperti Gina? Situasi kantor yang umum, mulai dari berbicara dengan rekan kerja saat berpapasan hingga berbicara di rapat, dapat menimbulkan tekanan yang semakin tinggi. Jika Anda mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi pada pekerjaan, ini mengakibatkan keraguan diri yang kronis dan membuat pekerjaan Anda menjadi sebuah mimpi buruk.
Meskipun setiap orang mengalami beberapa tingkat stres dalam pekerjaan, kecemasan yang didapat dalam hidup sangatlah berbeda dengan kecemasan dalam bekerja. Ini bisa melumpuhkan, tetapi seharusnya tidak menjatuhkan Anda. Berikut adalah 5 tips yang dapat membantu untuk mengatasi kecemasan Anda dalam bekerja.
1. Kenali Pemicu Anda
Perhatikan situasi yang memicu kecemasan Anda. Apakah itu saat mendapatkan umpan balik, menulis email penting, ditempatkan di suatu tempat, atau memulai hari dengan meja yang berantakan? Buatlah jurnal untuk mendokumentasikan pengamatan Anda dan mencari polanya. Ketika Anda mengetahui hal yang membuat Anda merasa paling tidak nyaman, Anda dapat mengantisipasinya dengan lebih baik dan membuat rencana untuk menghadapi pemicu tersebut.
Gina menyadari bahwa hal yang membuatnya panik adalah ketika ia harus terburu-buru. Ketika Gina menyadari bahwa terburu-buru adalah salah satu pemicu kegelisahannya, dia menciptakan ritual pemanasan untuk berlatih sebelum pertemuan besar. Dia mulai menyediakan 20 menit sebelum memeriksa agenda, mencatat pertanyaan untuk ditanyakan, dan mengambil air. Dia mulai tiba di ruang konferensi lima menit lebih awal, menetap di sana untuk bersiap dan santai, dia membuat obrolan ringan dengan rekan kerja. Perencanaan awal memungkinkannya untuk merasa nyaman dan tidak panik. Dan ketenangan ini memungkinkannya untuk hadir sepenuhnya dan berkontribusi pada percakapan dengan cara yang berarti.
2. Mencari Cara yang Tepat
Kecemasan mengaktifkan respons tubuh untuk melawan atau lari, yang memicu sejumlah reaksi tidak nyaman mulai dari berkeringat hingga penglihatan yang gelap. Menenangkan diri dengan teknik dasar dapat membuat Anda kembali memegang kendali dan merasa lebih baik dengan cepat.
Meditasi, peregangan, menelepon teman, atau berjalan-jalan adalah pilihan bagus. Anda harus menemukan hal terbaik berdasarkan kepribadian Anda dan juga hal yang dapat diterima di lingkungan kantor Anda.
Beberapa perusahaan bahkan mungkin menawarkan kelas mindfulness atau yoga, atau mendorong power napping untuk meningkatkan produktivitas. Semua ini adalah pilihan perawatan diri yang sangat bermanfaat bagi pikiran yang menggelisahkan.
3. Mengondisikan Kesenangan Anda Sendiri
Jadikan kesejahteraan Anda sebagai bagian dari daftar tugas harian Anda. Perubahan sederhana seperti menghindari terlalu banyak kafein, bekerja di dekat jendela dengan cahaya alami, dan mengendalikan kebisingan di ruang kerja Anda dengan headphone. Itu semua dapat membantu menjaga pikiran. Meskipun Anda tidak dapat mengendalikan sebagian besar dari lingkungan Anda, carilah hal yang dapat Anda ubah sendiri.
Memprioritaskan istirahat memiliki dampak yang sangat besar. Penelitian telah menemukan bahwa tidur lebih banyak membantu, sekitar 50% orang merasa lebih nyaman dan mengurangi kecemasan. Di luar kantor, fokuslah untuk menciptakan batas-batas kehidupan kerja yang solid. Misalnya, pilih waktu yang tidak bisa dinegosiasikan untuk menyingkirkan pekerjaan Anda dan berpegang teguhlah pada itu. Cobalah juga untuk menjadwalkan aktivitas yang menyenangkan setelah jam kerja yang mungkin dapat Anda wujudkan.
4. Cari Tahu Hal yang Anda Butuhkan
Ketahui hak Anda dalam mengelola kesehatan mental di tempat kerja, termasuk jadwal kerja yang fleksibel, waktu tambahan untuk penugasan, dan istirahat yang lebih sering. Pertimbangkan juga membuat permintaan yang masuk akal yang akan sangat membantu Anda. Misalnya, meminta atasan untuk tidak mengirimi Anda email larut malam kecuali itu benar-benar mendesak.
Jika Anda menghormati waktu dan jadwal orang lain, Anda akan menghasilkan pekerjaan yang berkualitas, kemungkinan tim Anda tidak akan memiliki masalah dalam menghormati preferensi Anda.
5. Tetapkan Tujuan Kecil
Menetapkan tujuan yang kecil dan dapat dicapai merupakan hal yang bagus. Anda tentunya ingin memperluas zona nyaman, ya, tetapi Anda juga ingin berhati-hati untuk tidak membebani diri sendiri. Misalnya, jika Anda mencoba menumbuhkan jaringan dan berganti karier, Anda mungkin ingin pergi ke satu acara industri bulanan, bukan mingguan. Anda harus menetapkan harapan realistis untuk diri sendiri. Ini adalah kunci untuk tidak hanya membangun momentum positif, tetapi juga menjaga kesejahteraan Anda.
Hidup dan bekerja dengan kecemasan seharusnya tidak melemahkan. Meskipun mungkin ada kemunduran dalam perjalanan, pastikan Anda merayakan setiap kemenangan kecil pada setiap proses yang ada. Percayalah bahwa Anda memiliki tim pendukung di sekitar Anda yang dapat diandalkan di saat-saat baik dan buruk. Dan jika Anda memiliki bos yang dapat memahami, merangkul kecemasan dan memiliki hubungan komunikasi yang efektif tentang apa yang terjadi dengan Anda dan kapan Anda mungkin memerlukan sedikit fleksibilitas, tentunya merupakan suatu hal yang perlu Anda syukuri. Itulah beberapa tips yang dapat Anda terapkan untuk mengatasi kecemasan. Ingatlah bahwa ketenangan akan membawa Anda kepada hasil yang jauh lebih baik, dan jangan simpan kecemasan dalam diri sendiri.
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya