
Self Improvement
5 Tantangan Yang Dihadapi Wanita Karier
By STUDiLMU Editor
Halo rekan pembaca Career Advice, jika kita perhatikan sekitar kita, banyak hal yang telah berubah. Perilaku buruk yang ditoleransi selama bertahun-tahun akhirnya ditantang keras. Wanita tampil menjadi pemimpin, tokoh masyarakat dan berbicara di seluruh penjuru masyarakat, dimulai dari bidang hiburan sampai ke bidang bisnis bahkan politik. Muncul juga ketetapan-ketetapan baru tentang hal yang dapat ditolerir dan hal-hal yang dapat menimbulkan aksi kontroversial.
Dan di era sekarang ini, wanita karier bukanlah hal yang asing. Wanita tidak lagi harus diam dirumah dan mengurusi keperluan rumah tangga. Banyak wanita yang melampaui batasan dan berkarier di bidang yang mereka sukai. Dalam bidang bisnis, banyak wanita yang memegang posisi penting kepemimpinan. Wanita dapat memiliki karier yang mereka impikan. Mereka juga bersemangat dan ambisius, sama seperti lelaki. Tetapi tentunya ada penghalang dalam perjalanan karier mereka.
Semangat dan fokus yang tinggi dapat membantu para wanita karier menghadapi tantangan yang menghambat mereka. Apa sajakah penghambat yang menjadi kesalahpahaman tentang wanita karier dan perlu dihilangkan?
1. Wanita akan memiliki Anak dan ini akan berdampak bagi kepemimpinan mereka.
Oke, mari kita periksa bersama. Pertama-tama, tidak semua wanita ingin memiliki anak, sama seperti lelaki, tidak semua lelaki ingin menjadi ayah. Menjadi orang tua bukanlah sebuah tanggung jawab seorang wanita, seperti di masa lalu.
Ketika wanita memiliki anak, pengasuhan anak merupakan tanggung jawab wanita dan juga lelaki. Bayi yang lahir bukanlah merupakan suatu gangguan bagi kaum wanita. Meskipun membesarkan seorang anak akan menguras tenaga dan waktu, menjadi orang tua akan memberikan pemikiran yang baru dan mempertajam ha yang menjadi prioritas Anda. seorang wanita, Jeni, mengatakan bahwa menghabiskan waktu bersama anak-anak justru mendorong ia untuk menciptakan cara untuk menghemat waktu sehingga ia bisa juga memaksimalkan dirinya dalam pekerjaan.
2. Wanita dengan suami yang sukses tidak perlu memiliki kesuksesan kariernya sendiri.
Saat pertama kali saya membangun usaha saya, beberapa orang mempertanyakan mengapa saya harus memulai bisnis saya sendiri. Padahal, saat itu suami saya sedang memiliki karier yang cemerlang di sebuah perusahaan ternama. Faktanya adalah bahwa status pernikahan tidak dapat menghilangkan inspirasi saya untuk menjalankan bisnis. Bagi saya, memiliki seorang suami yang sukses justru merupakan sebuah hal yang dapat menunjang perjalanan saya sebagai wanita karier. Ini berarti saya memiliki seorang rekan yang akan selalu dapat dipercaya. Ini juga berarti bahwa saya memiliki rekan yang akan bersedia untuk memberikan masukan atau umpan balik untuk menunjang keberhasilan saya sebagai wanita karier.
3. Wanita terlalu emosional.
Sebuah pernyataan yang masih beredar secara luas adalah bahwa wanita tidak cukup logis dan rasional untuk menjalankan bisnis dengan baik. Baik, mari kita klarifikasi hal ini. pertama, semua orang baik wanita maupun lelaki adalah makhluk yang emosional. Hanya saja, kaum wanita lebih dapat diterima untuk menunjukkan emosi mereka. Baik wanita maupun lelaki pasti setiap harinya memiliki perasaan yang berbeda yang dipengaruhi oleh hormon, tingkat stress, jumlah waktu tidur, dan hal lainnya.
Kemampuan untuk memahami dan menyadari emosi yang dimiliki seseorang merupakan suatu keterampilan yang penting untuk menjalankan bisnis. Dan karena selama ini wanita selalu dianggap sebagai makhluk yang emosional. Di era sekarang ini, ini tidak lagi dapat dijadikan kebenaran mutlak karena nyatanya ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengelola emosi tersebut, seperti berolahraga atau berbelanja online.
4. Wanita terlalu cantik untuk menjalankan perusahaan.
Sangat disayangkan tetapi itulah kenyataannya, masyarakat masih menilai wanita dengan membandingkan penampilan wanita dan pria. Sungguh ini bukanlah hal yang adil jika masyarakat masih menilai wanita dari penampilannya saja. Padahal wanita karier memiliki kemampuan dan kapasitas yang sama besarnya dengan kaum lelaki. Dan ini terbukti. Bisa kita lihat ada berapa menteri wanita yang menjabat dalam parlemen kita saat ini? Bisa dilihat juga bahwa mereka adalah wanita karier yang mampu untuk membasmi hal-hal yang tidak pantas. Mereka juga mendapatkan beberapa penghargaan untuk prestasi yang mereka lakukan.
Menurut saya, jika masyarakat masih menganggap bahwa wanita terlalu cantik untuk berkarier, ini merupakan pendapat yang salah dan tidak realistis. Cobalah untuk memiliki pandangan bahwa wanita juga memiliki kemampuan dan keahlian luar biasa untuk mengembangkan kariernya. Wanita juga mampu menghasilkan prestasi yang sejajar dengan kaum lelaki bahkan menandingi. Dan harusnya ini menjadi bukti yang berbicara lebih besar daripada penampilan. Jadi penampilan bukanlah menjadi hal yang menghambat perjalanan wanita karier.
5. Wanita bereaksi secara berlebihan dan suka salah menafsirkan apa yang dikatakan kaum lelaki.
Meskipun perkataan yang mengatakan bahwa wanita itu terlalu sensitif terlihat benar, sebagian besar wanita dapat mengetahui perbedaan bahasa yang netral dan perilaku yang tidak pantas. Selama setiap orang melakukan hal yang baik dan data mengomunikasikannya, maka segalanya akan baik-baik saja. Baik wanita maupun lelaki haruslah bersikap profesional dalam dunia kerja. Tentunya, perusahaan juga seharusnya tidak mentolerir perilaku yang merendahkan wanita.
Dalam perusahaan, beberapa lelaki mungkin tidak menempatkan wanita dalam tim karena mereka tidak ingin menanggung risiko. Ini merupakan diskriminasi yang seharusnya tidak menjadi budaya perusahaan. Perusahaan harus memiliki kesetaraan antara wanita maupun lelaki, terutama dalam posisi kepemimpinan. Bukanlah hal yang asing lagi jika wanita memiliki posisi pemimpin. Selama ia mampu menampilkan yang terbaik dan memimpin dengan penuh tanggung jawab, mengapa harus meragukan kehebatan para wanita?
Itulah 5 tantangan yang dihadapi para wanita karier. Semoga 5 tantangan ini tidak lagi menjadi tolak ukur untuk menentukan pantas atau tidaknya seorang wanita memiliki karier yang bagus bahkan menjabat sebagai pemimpin. Dan saya percaya bahwa banyak wanita hebat di luar sana yang terus berjuang dan membuktikan pada dunia bahwa kesuksesan karier bukanlah milik kaum lelaki saja, tetapi itu juga milik mereka, kaum wanita yang memiliki kemampuan dan dedikasi tinggi untuk keberhasilannya. Tetap semangat dalam mencapai kesuksesan Anda, para wanita karier.
Featured Career Advice
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja