
Motivation
5 Cara Memotivasi Generasi Milenial
By STUDiLMU Editor
Definisi Motivasi
Apa itu motivasi? Menurut Robert Kreitner, motivasi adalah proses-proses psikologis yang menyebabkan stimulasi, arahan dan kegigihan terhadap sebuah kegiatan yang dilakukan secara sukarela dan diarahkan oleh suatu tujuan yang sangat kita inginkan. Motivasi juga sering dikaitkan dengan dorongan psikologis yang membuat hidup kita menjadi lebih bersemangat dan termotivasi.
Sebagai contoh, ketika kita merasa haus, maka kita akan termotivasi untuk berdiri dan jalan menghampiri dapur untuk mengambil minuman segar dari dalam kulkas. Kita juga termotivasi untuk menghabiskan minuman segar tersebut sampai akhirnya tujuan kita untuk menghilangkan rasa haus dapat terpenuhi.
Seperti Apa Motivasi untuk Generasi Milenial?
Banyak sih orang yang bilang bahwa “Generasi milenial itu suka berubah-ubah, suka hasil yang instan, sangat sensitif, tidak mau berjuang keras” dan lain sebagainya. Meskipun sebagian orang menganggap bahwa itu semua adalah karakter yang buruk, namun sebagian orang berpikir bahwa semua itu adalah keunggulan yang dimiliki oleh generasi milenial.
Tidak peduli bagaimanapun persepsi kita terhadap generasi milenial, hal-hal yang perlu kita sadari adalah mereka adalah generasi yang sudah cukup umur untuk memasuki dunia kerja dan bisnis. Pada akhirnya, para generasi milenial ini nantinya akan menjadi para pemimpin masa depan. Oleh karena itu, para generasi sebelumnya harusnya menyadari dan memahami dengan betul bahwa sekarang ini adalah tugas mereka untuk mendorong para milenial menjadi lebih termotivasi dan membentuk mereka menjadi bibit-bibit unggul yang akan menjadi pemimpin masa depan.
Sekarang kita berbicara tentang topik bisnis atau startup sedikit yuk, sebelum akhirnya kita akan menyambung percakapan pada acara memotivasi generasi milenial. Perkembangan bisnis startup di seluruh penjuru dunia telah menjadi keadaan ekonomi yang sangat fenomenal. Perusahaan startup besar yang bertaraf multinasional seperti yang kita temukan sekarang ini, dulunya hanyalah bisnis startup kecil loh rekan-rekan. Nah, evolusi budaya bisnis ini nyatanya telah dimengerti oleh para generasi milenial masa kini.
Oleh karena itu, kita mungkin sering melihat bahwa anak-anak milenial zaman sekarang membuat bisnis warung kopi yang instagramable dengan desain cup atau nama produk yang unik. Mereka membangun bisnis ini tentunya bukan karena tidak ada alasan. Namun, mereka membangunnya dengan keyakinan bahwa zaman sekarang bisnis kecil akan jauh lebih mudah untuk berkembang menjadi bisnis besar.
Pada tahun 2015, ada satu survei yang diadakan oleh The Go Game yang menunjukkan bahwa sebanyak 79% dari generasi milenial yang berusia 21-30 tahun sangat suka membentuk kegiatan-kegiatan yang membangun “tim” atau “budaya” dalam organisasi atau perusahaan mereka. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempertahankan bakat yang dimiliki para generasi milenial. Sementara itu, hanya 46% dari para baby boomer yang berumur 51-60 tahun setuju bahwa kegiatan-kegiatan tersebut diperlukan untuk mengembangkan bakat mereka.
Dari hasil survei tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa generasi milenial juga bisa bersatu dan bersemangat untuk mengembangkan bakat mereka. Oleh karena itu, bagaimanapun juga kita tidak bisa memandang generasi milenial dengan sebelah mata, karena mereka adalah orang-orang yang masih memiliki motivasi untuk maju. Hanya saja, cara yang diterapkan haruslah tepat.
Menurut website entrepreneur, ada 5 cara agar kita bisa memotivasi generasi milenial yang katanya susah-susah gampang untuk di manage. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Memberikan Kebebasan dalam Kepercayaan, Otonomi dan Kebebasan Kreatif.
BEBAS, itu adalah satu kata yang sering dicari oleh para generasi milenial. Milenial sangat menyukai lingkungan kerja yang mana mereka dapat dipercaya dengan baik, diberi kebebasan untuk berkarya, berpikir kreatif dan menentukan jalan mereka sendiri untuk mencapai kesuksesan. Jangan pernah mendikte bagaimana cara milenial harus menyelesaikan pekerjaannya. Itu hanya akan memecahkan kreativitas mereka, bahkan mood yang mereka miliki.
Milenial memang tidak suka dengan segala hal yang rigid, ini bukan berarti mereka “liar” loh! Mereka hanya lebih kreatif dengan apa yang mereka lakukan. Beri mereka kepercayaan, maka mereka akan menciptakan hal yang sangat luar biasa. Selain itu, jangan gunakan metode “pengawasan mikro” kepada mereka. Mengawasi mereka secara berlebihan hanya akan membuat karyawan milenial kabur dari perusahaan. Siapa coba yang suka diintai secara terus-menerus?
Banyak mitos yang mengatakan bahwa “Generasi milenial itu tidak setia, mereka suka gonta-ganti pekerjaan dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya”. Yap! itu memang benar. Tapi kalau kita cari tahu lebih dalam lagi, alasan mereka berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan adalah karena perusahaan sebelumnya terlalu kaku dalam aturan, sehingga mereka merasa tidak bebas dan tidak bisa menyalurkan ide-ide kreatif mereka. Berikan generasi milenial kebebasan, kepercayaan dan dorong mereka untuk berinovasi.
2. Jauhi Bullshit atau Omong Kosong.
Generasi milenial terdiri dari orang-orang yang sangat suka dengan “keaslian” atau “authenticity”. Bagi mereka, “menjadi diri sendiri itu adalah hal yang keren”. Mereka tidak segan-segan menjauhi orang-orang yang bersikap palsu atau bersikap sok asik hanya demi mendapatkan kepercayaan dan ketertarikan dari mereka.
Oleh karena itu, ketika generasi baby boomer atau generasi lainnya ingin berusaha untuk memotivasi para generasi milenial menjadi lebih aktif dan giat di kantor, cobalah untuk menjadi diri sendiri. Milenial akan lebih menghargai hal ini daripada mereka harus ditipu dengan seseorang yang berusaha menjadi orang lain.
3. Bangun Hubungan Interpersonal yang Kuat.
Struktur organisasi atau perusahaan itu memang penting, namun cobalah untuk mengesampingkan hal itu sebentar. Ini bukan berarti struktur organisasi ditiadakan, namun jadikan ini sebagai sesuatu yang informal ketika kita ingin membangun hubungan interpersonal yang kuat dengan generasi milenial.
Milenial akan lebih mudah merasa demotivasi ketika mereka bekerja di dalam lingkungan kerja yang terlalu kaku dan terlalu banyak protokol. Ini bukan berarti mereka tidak menghargai orang yang lebih tua dari mereka loh. Namun, mereka jauh lebih suka dengan hubungan yang fleksibel dan tidak menegangkan. Sehingga, dengan leluasa mereka dapat membangun hubungan interpersonal yang kuat.
4. Sampaikan Umpan Balik dengan Sesering Mungkin.
Meskipun generasi milenial adalah orang-orang yang suka diberikan tanggung jawab dan kebebasan, mereka juga ingin tahu bagaimana hasil kinerja mereka di mata pemimpinnya. Dengan begitu mereka akan lebih bersemangat untuk bisa mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi. Tindakan ini juga akan meningkatkan motivasi para milenial loh! Dengan memberikan umpan balik secara rutin, misalnya sebulan sekali. Karyawan milenial akan merasa disayangi dan diperhatikan oleh para atasannya. Mereka akan paham bahwa para atasannya sangat peduli dengan perkembangan diri mereka di masa kini dan masa depan.
5. Ciptakan Lingkungan Kerja menjadi Tempat yang Menyenangkan.
“Kalau mau main-main jangan di kantor, di tempat lain saja!” Ups, rasanya pernyataan tersebut sudah tidak relevan lagi deh dengan lingkungan kerja di era modern seperti sekarang ini. Pada generasi-generasi sebelumnya mungkin pernyataan ini masih berlaku, karena tempat kerja adalah tempatnya orang-orang yang sangat serius.
Milenial menginginkan sesuatu yang berbeda dari ini. Lingkungan kerja yang profesional, serius namun juga menyenangkan adalah tempat kerja impian bagi mereka. Misalnya, di waktu istirahat, izinkan karyawan kita untuk bermain PS (playstation) bersama. Dalam hal ini, kita bisa menyediakan beberapa fasilitas yang membuat mereka menjadi bahagia dan tetap profesional di kantor
Itulah 5 cara memotivasi generasi milenial, terutama di lingkungan kerja. Sudah siap untuk memotivasi karyawan milenial Anda? Yuk, kita mulai dari sekarang. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?