
Innovation
Berpikir Analitis dan Kreatif
By STUDiLMU Editor
Ada 2 tipe berpikir, yaitu konvergen dan divergen. Konvergen adalah cara berpikir fokus pada persoalan yang sedang dihadapi, dan tidak terbiaskan oleh pendapat-pendapat subyektif yang tidak terkait dengan persoalan tersebut. Sedangkan, divergen adalah berpikir kreatif yang dapat menggunakan informasi sebanyak mungkin ide.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang berpikir konvergen (berpikir analitis) dan divergen (berpikir kreatif), mari kita maknai "Apa itu berpikir". Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena manusia telah dibekali dengan akal pikiran dan kecerdasan tinggi yang berasal dari otaknya yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.
Otak sebagai tempat berlangsungnya proses berpikir merupakan aset berharga yang dimiliki oleh manusia. Bahkan, ketika manusia meninggal, otaknya masih dapat digunakan sebagai bahan penelitian dengan catatan kondisinya masih dalam keadaan baik.
Akan tetapi, tidak semua orang menyadari akan pentingnya aset berharga yang telah dibekali oleh Tuhan sehingga tidak sedikit orang yang melakukan sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu atau sudah melakukan proses berpikir, namun tidak maksimal karena tidak mengetahui bagaimana seharusnya kita menggunakan otak kita untuk berpikir.
Menurut Dr. Edward De Bono, seorang professor dari Malta yang memelajari psikologi sekaligus fisiologi, ada dua tipe berpikir, yaitu :
1. Berpikir vertikal (berpikir konvergen)
yaitu tipe berpikir yang sering disebut analitis. Analitis adalah bersifat logis dan sistematis dengan mengumpulkan dan menggunakan hanya informasi-informasi yang relevan, berdasarkan data, fakta dan kenyataan. Proses berpikir ini dibutuhkan ketika kita melakukan analisa terhadap sebuah persoalan. Berpikir konvergen membuat kita fokus pada persoalan yang sedang dihadapi secara nyata, dan tidak terbiaskan oleh pendapat-pendapat subyektif yang tidak terkait dengan persoalan tersebut.
2. Berpikir pendek atau Berpikir lateral (berpikir divergen)
yaitu tipe berpikir kreatif yang dapat menggunakan informasi sebanyak mungkin, terkadang yang tidak relevan atau boleh salah (dalam artian boleh berbeda dari umumnya) dalam beberapa tahapan untuk mencapai pemecahan masalah yang tepat.
Untuk memudahkan pemahaman tersebut, gambaran berpikir konvergen (berpikir analitis) dan divergen (berpikir kreatif) adalah sebagai berikut :
Seperti yang ditunjukkan dalam penggambaran di atas, proses berpikir konvergen (berpikir analitis) dan divergen (berpikir kreatif) terkait dengan kerja otak kiri dan otak kanan. Berbagai penelitian mengatakan bahwa otak kiri manusia cenderung bekerja ketika kita berpikir secara konvergen, sementara sebaliknya, saat kita berpikir secara divergen, otak kanan kita lebih banyak bekerja.
Lalu, manakah yang lebih baik, berpikir dengan otak kiri (konvergen) atau otak kanan (divergen)?
Edward de Bono, meskipun seringkali dalam tulisan-tulisannya terkesan banyak menekankan tentang berpikir lateral, namun dalam hal ini Edward de Bono sendiri tidak menentang pemikiran vertical. Ia melihat berpikir lateral sebagai proses yang melengkapi sehingga membuat solusi dari pemecahan masalah menjadi lebih efektif.
Berpikir analitis atau berpikir vertikal memampukan kita melihat solusi melalui pandangan apa adanya dari masalah atau situasi dan bekerja melalui itu. Dengan melatih lebih lanjut otak kiri kita, maka kita akan mampu mencapai proses berpikir analitis dan kritis, yaitu pemikiran reflektif yang melibatkan tiga jenis aktifitas mental yaitu : analitis, sintesis, dan penilaian. Pemikiran analitis dan kritis ini bukan hanya akan menerima atau menyetujui sesuatu begitu saja secara mentah-mentah, namun akan memberikan perhatian terlebih dahulu terhadap suatu persoalan / isu dan berhati-hati dalam membuat pilihan.
Sementara berpikir kreatif atau berpikir lateral bekerja dengan cara sebaliknya, mengeksplorasi berbagai pilihan untuk mendapatkan solusi yang tidak biasa, bukan hanya menerima solusi umum yang tampaknya paling potensial. Pilihan yang mungkin muncul bisa jadi belum pernah ada sebelumnya, atau dipandang aneh, namun dengan berpikir lateral, akan memunculkan hal-hal baru yang bersifat inovatif, sehingga pilihannya akan lebih luas.
Dengan demikian, jika kita mengkombinasikan kedua proses berpikir ini, sesuai kebutuhan dan tujuannya, maka kita akan mendapatkan solusi yang tajam, menjawab persoalan dengan tetap realistis namun mampu memunculkan ide-ide baru yang inovatif. Kita perlu mengembangkan cara berpikir konvergen (berpikir analitis) dan cara berpikir divergen (berpikir kreatif) secara bersamaan.
Featured Career Advice
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya
-
Communication
Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia Kerja
-
Communication
Mengenal Fungsi Komunikasi dan 4 Contohnya dalam Bisnis
-
Leadership
Pengertian Kepemimpinan secara Umum dan 6 Jenis Kepemimpinan
-
Leadership
Mengenal Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi dan 5 Keutamaannya
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Keterampilan Sosial dalam Kerjasama Tim?
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Kerjasama Tim? dan Bagaimana Perusahaan Mendorongnya?
-
Leadership
Apa itu Etika Bisnis? dan 6 Cara Menulis Kode Etik untuk Bisnis
-
Emotional Intelligence
3 Alasan Mengapa Millennial Fokus Pada Kecerdasan Emosional