×
STUDILMU Career Advice - 4 Tanda Memiliki Hubungan Kerja dengan Klien yang Tidak Baik
Communication

4 Tanda Memiliki Hubungan Kerja dengan Klien yang Tidak Baik

STUDILMU Users By STUDiLMU Editor

Salah satu elemen terpenting untuk mencapai kesuksesan bisnis adalah memiliki hubungan kerja dengan orang-orang yang memiliki integritas tinggi. Integritas adalah bersikap dan bertindak secara benar, meskipun tidak ada orang lain yang melihatnya. Apabila kita adalah seorang yang memiliki integritas yang tinggi, maka ini adalah indikasi yang sangat bagus. Namun, jika kita bekerjasama dengan para mitra bisnis yang tidak memiliki integrasi yang baik, maka ini bisa menjadi situasi yang berbahaya. 
 
Keberhasilan sebuah bisnis hanya bisa dibangun di atas hubungan kerja yang dapat diandalkan, dapat dipercaya, saling terbuka dan adanya kejujuran dari masing-masing pihak. Kita semua hanyalah manusia yang suatu saat bisa melakukan kesalahan atau kekeliruan. Bisa saja kita melakukan kebohongan kecil atau melakukan tipuan-tipuan yang ringan yang tidak disadari oleh orang lain, atau pihak lain yang melakukan hal tersebut kepada kita. Semuanya tidak menutup kemungkinan, bukan?
 
Pada artikel kali ini, sebagai seorang pebisnis kita perlu menyadari tanda-tanda yang hadir saat kita sedang memiliki hubungan kerjasama dengan orang yang tidak baik. Dengan kata lain, mitra bisnis kita bisa saja adalah seorang yang tidak jujur, sehingga kita sangat perlu untuk memahami tanda-tandanya agar tidak terjebak dengan permainan yang merugikan. 
 
Berikut ini adalah 4 tanda utama yang dapat menyadarkan kita bahwa kita sedang memiliki hubungan kerja dengan klien yang tidak baik. Apa saja ya tanda-tandanya? Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini. 
 

1. Inkonsistensi (Tidak Konsisten). 

Tanda pertama yang bisa kita tangkap dari klien yang tidak baik atau tidak jujur adalah bersikap tidak konsisten. Adanya inkonsistensi dalam setiap ucapan yang mereka sampaikan kepada kita. Ketika kita ingin mendeteksi ketidakjujuran, kita perlu memperhatikan setiap detail informasi yang disampaikan oleh orang lain kepada kita. Ucapan dan tindakan yang tidak konsisten, serta respon yang berlebihan akan menjadi tanda yang sangat signifikan untuk mendukung kecurigaan kita terhadap pihak yang terkait.
 
Kami tidak menyarankan rekan pembaca untuk bersikap curiga terhadap orang lain, terutama mitra bisnis Anda. Namun, kita tetap perlu bersikap was-was demi memiliki hubungan kerja yang baik dan tidak merugikan. Coba rekan-rekan pembaca perhatikan setiap informasi, contoh, cerita dan detail yang mereka berikan kepada Anda. Apakah tetap stabil? Atau, malah tidak konsisten? 
 
Seseorang yang selalu menyampaikan kebenaran, setiap detail ceritanya akan selalu stabil dan konsisten, karena mereka memang tidak perlu mengarang suatu cerita, semua disampaikan sesuai apa adanya, tidak dilebih-lebihkan. Ketika kita memberikan suatu pertanyaan kepada mereka, dengan mudah mereka akan menjawabnya secara lancar, tanpa harus mengingat-ingat kembali apa yang sudah disampaikan sebelumnya atau mengingat hal apa yang harus ditutupi. 
 
Sebaliknya, ketika mereka menyampaikan sebuah cerita yang dibuat-buat, maka mereka akan merasa kesulitan untuk mengingat-ingat apa yang sudah mereka katakan kepada kita. Apabila tanda pertama ini sudah dapat terlihat dari mitra bisnis kita, maka kita sudah harus mulai waspada. 
 

2. Kontak mata. 

Pernah tidak rekan-rekan Career Advice mendengar ungkapan “mata adalah jendela dunia”? Ungkapan ini benar loh, ketika kita ingin tahu apakah seseorang benar-benar menyayangi atau membenci kita, kita bisa menilainya dari pandangan mata mereka terhadap kita. 
 
Hal yang sama bisa kita terapkan untuk menilai apakah seseorang berkata jujur atau berbohong kepada kita? Kontak mata dapat mengungkapkan rasa bersalah dan kecemasan dari orang yang sedang berkata tidak jujur. Seseorang yang sedang menipu kita akan mengalami kesulitan mempertahankan kontak mata yang konsisten ketika kita bernegosiasi atau memecahkan masalah dengan mereka. Rasa bersalah dan kecemasan yang mereka rasakan secara tidak sadar membuat mereka kesulitan untuk melakukan percakapan dengan kontak mata secara langsung terhadap lawan bicaranya.
 
Sebaliknya, ketika kita sedang menghadapi klien atau mitra bisnis yang berkata jujur, kontak mata yang terjadi antara kita dan klien akan terasa nyaman, menarik, dan seirama. Tidak ada tatapan kasar, yang seakan memaksa kita untuk percaya dengan ucapan mereka. Jadi, apabila rekan pembaca bertemu dengan klien yang kontak matanya selalu melihat ke arah lain (tidak berani melakukan kontak mata) atau tatapannya kasar, maka rekan pembaca juga harus lebih waspada. 
 

3. Bahasa Tubuh

Faktanya, tubuh kita adalah komunikator yang paling dapat diandalkan loh! Para psikolog akan menilai apakah seseorang sedang berkata bohong atau berkata jujur dengan metode yang cukup unik. 90% mereka akan menilai dari apa yang dikomunikasikan melalui tubuh seseorang dan 10% melalui kata-kata yang diucapkan orang tersebut. 
 
Apa saja tanda-tandanya? Melalui bahasa tubuh, saat seseorang berkata tidak jujur, maka mereka akan melakukan: 
- Gerakan yang berlebih dari tangan dan jari-jari mereka. 
- Ketidakjujuran membuat seseorang merasa sulit untuk duduk diam ketika mereka berkomunikasi dengan orang lain.
- Mereka cenderung mengangkat bahu atau menggelengkan kepala seolah-olah mengatakan tidak ketika ditanya tentang detail dan bukti untuk mendukung informasi yang telah mereka sampaikan.
- Mereka mengatakan “ya” melalui mulut, namun tubuh mereka seakan mengatakan “tidak”. 
 
Intinya, kita tidak boleh meremehkan tanda-tanda yang diberikan dari bahasa tubuh seseorang. Bahasa tubuh adalah bentuk refleksi murni dari pikiran dan perasaan seseorang. Untuk meraih kesuksesan bisnis yang dilandasi dengan hubungan kerja yang saling percaya dan saling terbuka, maka kita perlu bersikap sangat hati-hati dalam memilih mitra bisnis. 
 

4. Nada dan Kecepatan Bicara. 

Tanda keempat adalah memerhatikan nada dan kecepatan bicara dari calon mitra bisnis rekan pembaca. Seseorang yang berkata tidak jujur cenderung berbicara dengan sangat cepat atau lambat, menaikkan atau menurunkan nada suaranya. Dengan kata lain, nada dan kecepatan bicara mereka tidak stabil. Mungkin mereka tidak menyadari hal ini, karena saraf di dalam tubuh mereka lah yang mendorong mereka untuk berbicara dengan nada dan kecepatan yang seperti itu. 
 
Ketika seseorang menaikkan nada atau volume suaranya, itu menandakan bahwa dia sedang menunjukkan sikap defensif. Apabila dia menurunkan nada bicaranya, itu pertanda bahwa dia sedang berusaha menyembunyikan perasaan gugup atau bersalah mereka. Selain itu, jika calon klien kita berbicara sangat cepat ketika proses negosiasi sedang berlangsung, biasanya ini menandakan ketidakjujuran, karena orang tersebut sedang berusaha menutupi kebohongannya, sehingga berbicara terlalu cepat agar kita tidak menyadarinya.  
 
Artikel ini akan sangat bermanfaat bagi rekan-rekan Career Advice yang sedang dalam tahap negosiasi dengan calon mitra bisnis Anda. Kita dapat menghemat banyak waktu, upaya, energi, dan penyesalan yang luar biasa dengan meneliti reputasi orang lain sebelum memulai bisnis dengan mereka. Bisnis yang hebat harus dibangun di atas hubungan yang solid.
 
Perhatikan 4 tanda utama di atas untuk mendapatkan mitra bisnis yang terbaik. Mitra bisnis yang baik akan membawa rekan pembaca kepada kesuksesan bisnis bersama. Selamat mencoba, rekan-rekan Career Advice.

Featured Career Advice