
Marketing & Sales
4 Strategi Pengambilan Keputusan Emosional dalam Pemasaran
By STUDiLMU Editor
Dalam memasarkan produk atau layanan kepada pelanggan, kita bukan hanya dituntut untuk memiliki produk yang berkualitas tinggi dan iklan yang menarik, namun sebagai penjual kita juga perlu memilih emosional yang tepat.
Pada setiap iklan produk yang ditayangkan, akan ada ‘dorongan khusus’ yang disampaikan oleh iklan tersebut, yang membuat penonton, pelanggan, atau publik merasa ingin membeli produk kita, dan dorongan rasa itu sering disebut sebagai emosional.
Sebagian orang berpendapat bahwa rasional jauh lebih penting daripada emosional. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang lebih mengandalkan emosi daripada informasi untuk membuat keputusan dalam setiap pembelian produk. Mengapa begitu?
Setiap manusia pada dasarnya bersifat emosional, yang berarti setiap keputusan dan tindakan yang kita lakukan seperti, makan, membeli, minum, atau apapun, semuanya dipengaruhi oleh apa yang kita rasakan pada saat itu.
Sebagai contoh, setiap dari kita pasti memiliki barang kesukaan. Katakanlah, kita punya sepatu favorit yang selalu digunakan setiap hari, padahal kita memiliki beberapa pasang sepatu lainnya. Secara logika, semua sepatu memiliki struktur yang sama, tapi mengapa hanya satu pasang sepatu yang menjadi kesukaan kita? Jawabannya, karena emosi kita memilih sepatu tersebut dari beberapa pasang sepatu lainnya.
Nah, sekarang jelas kan bahwa ada keterkaitan khusus antara emosional dengan pemasaran produk kepada pelanggan? Apabila rekan-rekan Career Advice adalah seorang pemasar atau marketing, maka penting bagi Anda untuk fokus dalam emosi yang disalurkan kepada para pelanggan. Memang sih, penting bagi kita untuk mengedukasi para pelanggan tentang informasi produk dan layanan yang kita tawarkan, namun yang lebih penting adalah membuat para pelanggan merasakan apa yang kita coba untuk sampaikan.
Jadi, jika rekan-rekan Career Advice benar-benar serius untuk membuat iklan-iklan produk dan layanan, inilah saatnya untuk mempertimbangkan trik pengambilan keputusan secara emosional yang dilakukan para pelanggan dalam membeli produk-produk yang kita tawarkan.
Bagaimana emosional bermain di otak kita?
Menurut seorang profesor dalam ilmu saraf di University of Southern California, yang bernama Antonio Damasio, beliau mengatakan bahwa “Pada dasarnya setiap manusia memerlukan emosi agar dapat membuat sebuah pilihan dalam hidupnya” Melalui emosi, manusia dapat menghubungkan pengalaman mereka dan produk yang mereka pilih, dengan perasaan dan ingatan mereka.
Sebagai contoh, untuk pertama kalinya rekan pembaca makan bakso di sebuah restoran dekat rumah. Namun, setelah beberapa jam, rekan pembaca merasa sakit perut. Karena sakit perut ini, akhirnya rekan pembaca menarik kesimpulan bahwa restoran tersebut tidak terlalu bersih atau jorok. Meskipun itu adalah pengalaman pertama bagi rekan pembaca makan bakso, namun ingatan itu akan selalu terkenang dalam jangka panjang.
Apabila kita melihat lebih jauh pada bagian ilmiah pemasaran, Psychology Today menguraikan beberapa area inti dimana emosi dapat berinteraksi untuk mendukung pilihan manusia, yaitu sebagai berikut:
- Emosi positif
Ini adalah emosi yang dapat berupa kebahagiaan, kegembiraan atau kepuasan. Emosi seperti ini dapat membangun loyalitas pelanggan kepada produk kita.
- Kepopularitasan
Secara otomatis, pelanggan akan lebih tertarik kepada merek produk yang populer di kalangan masyarakat. Sebuah iklan yang dapat memberikan dampak positif dan menarik perhatian banyak orang, akan lebih dipilih oleh para pelanggan.
- Pencitraan neuro
Ini menunjukkan bahwa pelanggan akan lebih menggunakan otak emosional mereka daripada otak logis untuk mengevaluasi sebuah merek.
Ada banyak orang yang berpikir bahwa mereka tidak menyukai sebuah iklan dari merek produk, namun produk tersebut memiliki informasi yang menarik. Di sisi lain, kita akan tertarik dengan sebuah merek produk karena produk tersebut menawarkan iklan yang lucu, menyentuh, pintar dan menarik.
Jadi, emosi mana yang benar-benar harus diperhatikan?
Menurut Institute of Neuroscience, emosi yang sering digunakan oleh manusia untuk membuat keputusan dalam setiap pembelian yang mereka lakukan adalah menggunakan konstruksi dan interaksi sosial. Emosi-emosi tersebut adalah:
- Kebahagiaan
- Kesedihan
- Kejutan atau ketakutan
- Amarah atau rasa jijik
Mungkin kita akan berpikir bahwa emosi ‘kebahagiaan’ memang sangat penting untuk mengikat hati para pelanggan, namun apakah ketiga emosi lainnya juga penting? Yap! tentu saja penting dong, karena perasaan negatif juga bisa memberikan dampak yang hebat seperti perasaan positif. Sehingga, keempat emosi tersebut harus benar-benar diperhatikan saat kita membuat sebuah iklan untuk pemasaran produk. Nah, keempat emosi tersebut dapat diuraikan ke dalam 4 strategi pemasaran di bawah ini.
Berikut ini adalah 4 strategi pengambilan keputusan emosional dalam pemasaran yang bisa kita terapkan kepada pelanggan:
1. Membuat Pelanggan Senang.
Cara yang pertama adalah membuat iklan yang memiliki pesan bahagia, dan dapat membuat para pelanggan bahagia mendengar dan melihatnya. Selain itu, studi menunjukkan bahwa artikel dan iklan yang memberikan emosional kebahagiaan akan menghasilkan emosi positif, sehingga akan lebih sering dibagikan oleh para pelanggan daripada iklan atau artikel yang negatif.
2. Menggunakan Emosi Kesedihan yang Menginspirasi.
Cara kedua, kita juga bisa membungkus iklan pemasaran yang kita berikan dengan alur cerita sedih yang menginspirasi. Ini akan lebih mudah untuk menarik empati dari para pelanggan, sehingga mereka akan lebih tertarik dengan iklan pemasaran kita, dan mengambil keputusan untuk memilih produk kita.
3. Menggunakan Emosi Ketakutan dan Kejutan.
Dalam setiap aspek kehidupan, ketakutan adalah motivator yang paling kuat. Sebagai contoh, kita bekerja karena kita takut tidak bisa menghidupi diri kita, kita belajar karena kita takut tidak bisa mengerjakan soal ujian, dan lain sebagainya. Dalam dunia pemasaran, kita akan sering menemukan iklan-iklan yang berbasis ketakutan dan kejutan dalam pengumuman layanan publik seperti, mengemudi dalam keadaan mabuk, merokok, hingga pemanasan global. Pelanggan akan merasa terkejut dengan dampak negatif yang dihasilkan dari hal-hal tersebut. Inilah mengapa penting untuk kita menggunakan emosi ketakutan dan kejutan di dalam pemasaran yang dilakukan untuk mempengaruhi keputusan para pelanggan.
4. Menggunakan Emosi Kemarahan dan Rasa Jijik.
Emosi kemarahan dan rasa jijik memang selalu berkaitan dengan hal yang negatif, namun ini bisa menjadi tolak ukur kita untuk bersemangat memberikan sesuatu yang lebih kepada para pelanggan.
Intinya, sentuhan emosional kepada para pelanggan itu sangatlah penting agar kita bisa mempengaruhi mereka dalam pengambilan keputusan. Dengan kata lain, sebagai penjual (produsen) yang memasarkan produk-produk kita, kita bukan hanya perlu menyentuh logika pelanggan, namun juga emosional mereka. Yuk, kita sentuh hati para pelanggan dengan ide-ide kreatif kita. Semangat terus ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Mengenal Tipe Orang yang Sulit, Si Tank.
-
Emotional Intelligence
Tips Menghadapi Tipe Orang yang Sulit
-
Happiness
Kekuatan Membantu Sesama dan Bersedekah dalam Dunia Bisnis
-
Self Improvement
Manfaat Koneksi Sosial Dalam Dunia Kerja
-
Self Improvement
Pikiran Positif dan Tingkat Stres
-
Self Improvement
Optimisme, Melihat Hal Baik di Berbagai Kendala
-
Teamwork & Collaboration
Membangun Koneksi dengan Rekan Kerja
-
Self Improvement
Meningkatkan Toleransi Terhadap Stres
-
Self Improvement
Memiliki Ketangguhan Hidup (Resiliensi)
-
Productivity
Kegiatan Sosial Secara Online yang Seru!
-
Tips of Management
Metode Stratifikasi, Cara Mudah untuk Mengklasifikasikan Berbagai Data
-
Tips of Management
Mengenal PICA (Problem Identification and Corrective Action) dalam Pemecahan Masalah
-
Tips of Management
Mengenal Diagram Pareto
-
Customer Service
Pentingnya menjaga Hubungan Baik dengan Pelanggan
-
Customer Service
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan dengan Service Excellent
-
Customer Service
Cara untuk Memahami Kebutuhan Pelanggan
-
Customer Service
Cara Terbaik untuk Menangani Keluhan Pelanggan
-
Customer Service
Pentingnya Seorang Customer Service Dapat Mematuhi Penjanjian Dengan Pelanggan
-
Marketing & Sales
Mengenal Aktivitas dan Fungsi Tenaga Penjual Ritel
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru