
Resume & Interviewing
3 Hal Menjawab Pertanyaan “Bagaimana Anda Melihat Diri Anda dalam 5 Tahun Kedepan?”
By STUDiLMU Editor
Kunci untuk menjawab "Bagaimana Anda melihat diri Anda dalam 5 tahun kedepan?" juga pertanyaan wawancara lainnya seperti "Apa pekerjaan impian Anda?" merupakan pertanyaan yang dilontarkan untuk menunjukkan kepada pewawancara bahwa Anda telah memiliki target dan gambaran tentang jalur karier Anda dan ambisi Anda di masa depan. Ketika pemberi kerja mengajukan pertanyaan ini, mereka ingin tahu bahwa Anda termotivasi oleh kesuksesan dan Anda akan bertahan.
Meskipun Anda tidak harus memiliki jawaban pasti tentang jalur karier yang Anda inginkan, jawaban Anda harus menyampaikan tentang hal yang Anda gemari dan hal yang Anda kuasai. Penting juga bahwa setidaknya terdapat satu komponen jawaban Anda terkait kembali dengan pekerjaan yang Anda lamar.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diingat ketika Anda menyiapkan jawaban Anda.
1. Jujur tetapi jangan terlalu rinci
Meskipun penting untuk jujur dalam setiap bagian dari proses wawancara, jika jawaban sebenarnya untuk pertanyaan ini adalah "Pada dasarnya, ini bukanlah pekerjaan yang saya impikan," atau "Saya ingin mendapatkan piala Oscar pertama saya," maka kami sarankan untuk berfokus pada hal yang dapat Anda pelajari dari posisi yang Anda lamar dan keterkaitan posisi tersebut terhadap tujuan karier jangka panjang Anda. Mulailah dengan menguraikan tujuan yang Anda tetapkan untuk diri sendiri dan kemudian jelaskan peranan yang Anda miliki. Dalam proses wawancara, hal ini merupakan bagian penting dari pertumbuhan pribadi Anda juga profesionalitas Anda.
2. Buat garis besar langkah-langkah yang Anda rencanakan untuk mencapai tujuan Anda.
Setelah Anda menetapkan jalur karier yang Anda inginkan, jelaskan secara singkat langkah-langkah yang ingin Anda ambil untuk sampai ke sana. Misalnya, jika sasaran Anda adalah menjadi manajer penjualan, jelaskan rencana-rencana yang telah Anda susun dimulai saat Anda menjadi seorang karyawan yang baru mulai bekerja sampai menjadi seorang karyawan yang lebih senior.
Tips: buatlah jawaban Anda tetap fokus dan ringkas - sebaiknya tidak lebih dari 1-2 kalimat.
3. Tunjukkan bahwa Anda berkomitmen untuk tetap bersama perusahaan.
Pewawancara yang merekrut untuk magang atau pekerjaan tingkat pemula sadar bahwa Anda tidak akan berada dalam posisi itu selamanya, tetapi mereka ingin tahu bahwa Anda berkomitmen untuk melakukan pekerjaan dengan baik saat Anda diterima disana. Cara terbaik untuk meyakinkan mereka tentang itu adalah dengan menjabarkan tentang posisi di sebuah perusahan akan selaras dengan tujuan Anda dan juga untuk menunjukkan bahwa Anda berkomitmen dan akan memanfaatkan pengalaman tersebut dengan sebaik mungkin dalam setiap cara yang memungkinkan.
Katakan sesuatu seperti: "Dalam lima tahun saya melihat diri saya dalam posisi manajer penjualan dan saya secara langsung bertanggung jawab untuk menyusun strategi dan menerapkan cara-cara untuk meningkatkan pendapatan tahunan perusahaan saya. Saya berencana untuk mulai dengan bekerja pada penjualan bisnis kecil dan kemudian mengembangkan diri saya ke penjualan pasar menengah dalam waktu dua tahun. Target saya dalam lima tahun kedepan adalah saya dapat pindah dan bekerja di sebuah perusahaan penjualan dan saya mengelola bisnis penjualan saya sendiri dengan bekerja sama dengan perusahaan besar. Yang paling penting adalah, saya ingin bekerja di perusahaan yang dapat menjadi tempat untuk membangun karier dan juga menjadi tempat belajar bagi saya. ”
Meskipun Anda mungkin tidak yakin dengan aspirasi profesional jangka panjang Anda, menjawab pertanyaan ini adalah peluang besar untuk menunjukkan bahwa Anda mempertimbangkan masa depan Anda dengan penuh pertimbangan dan mencari peran yang akan sejalan dengan tujuan Anda, hal ini juga membantu Anda dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut. Jenis perhatian semacam ini cenderung tidak hanya mengesankan pewawancara tetapi juga meyakinkan mereka bahwa Anda layak diinvestasikan sebagai karyawan.
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi