
Self Improvement
3 Cara Menjadi Tegas
By STUDiLMU Editor
Ketegasan adalah cara kIta mengendalikan perilaku diri sendiri, bukan orang lain. Sebagai pribadi yang baik, kita selalu memiliki keinginan untuk tidak berargumen dan mengecewakan orang lain.memang rasanya segalanya akan menjadi lebih mudah ketika kita mengatakan ya untuk setiap permintaan yang diajukan. Tetapi, tentu saja ini justru akan membuat kita frustasi, terjebak dan bahkan tertekan. Kita tidak mendapatkan apa yang kita butuhkan karena kita menghabiskan seluruh waktu untuk melayani orang lain. Apakah rekan pembaca juga pernah mengalami hal yang sama?
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang ketegasan, mari kita simak gaya perilaku berikut:
- Orang yang pasif. Mereka cenderung tidak merasa memiliki kendali atas hidup mereka. Mereka menghindari konflik.
- Orang yang agresif. Mereka malah bersikap sebaliknya. Mereka tahu bahwa mereka memiliki kendali penuh atas diri sendiri. Mereka juga percaya bahwa mereka dapat mengendalikan orang lain.
- Orang yang pasif agresif. Mereka memiliki kendali atas diri sendiri dan mengendalikan orang lain. Tetapi, mereka tidak ingin melakukannya secara langsung. Mereka tidak ingin dilihat sebagai orang yang agresif dan mereka tidak ingin berhutang budi kepada orang lain setelah meminta sesuatu. Jadi mereka memainkan peran. Pada akhirnya, mereka dianggap tidak peduli atau manipulatif.
Dan salah satu hal yang dicari oleh banyak orang adalah ketegasan. Ketegasan adalah hal yang membantu kita mendapatkan apa yang kita mau. Hal utama yang perlu diingat adalah bahwa kita bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri. Dan orang lain bertanggung jawab atas perilaku mereka. Ketika kita bersikap tegas, kita dapat mengakui pikiran dan keinginan kita sendiri dengan jujur, tanpa harus mempertimbangkan orang lain melakukannya. Kita tidak menggantungkan diri pada apa yang orang lain inginkan atau harapkan.
Kita tidak harus melakukan apa yang orang lain mau. Ingatlah bahwa kita memiliki pilihan. Hanya saja, kita terkadang merasa bahwa ketika kita memilih pilihan itu kita akan melukai orang lain dan mendatangkan bencana besar. Kita perlu menanamkan dalam diri kita bahwa kita berada di bawah kendali kita sendiri. Ketegasan merupakan keterampilan yang dapat dikembangkan oleh setiap orang. Semakin kita berlatih, semakin kita menguasainya dengan ahli. Nah, kali ini, kita akan membahas cara menjadi tegas. Jadi bagaimana kita dapat meningkatkan keterampilan ini? Mari kita lihat 3 masalah besar yang ditakuti dan cara menanganinya.
1. Menjadi tegas dalam mengatakan tidak.
Ketika seseorang meminta kita melakukan suatu hal, kita mungkin berharap ia tidak pernah mengatakannya. Ingatlah bahwa kita tidak bisa mengendalikan perilaku orang lain. Jadi, ketika kita berharap mereka tidak meminta hal tersebut, kita melanggar aturan utama tentang ketegasan: yang dapat dikendalikan adalah perilaku kita sendiri. Kita selalu punya pilihan. Jika harus mengatakan ya, katakan ya. Dan jika harus mengatakan tidak, maka lakukanlah.
Bagaimana kita dapat mengatakan tidak? Pertama, tetaplah tenang. Jangan bereaksi dan langsung mengatakan oke. Selanjutnya, periksa keyakinan kita. Lalu pikirkan apa hasil yang akan muncul jika kita mengatakan tidak? Putuskan berdasarkan keyakinan yang masuk akal. Apakah kita bersedia menerima konsekuensi yang mungkin terjadi? Jika ya, silakan dan katakan tidak. Jika tidak, buat pilihan untuk mengatakan ya. Tetapi kita bukanlah budak. Kita harus membuat keputusan.
Ketika pertama kali mencoba, kita akan memiliki masalah. Jika kita adalah orang yang pasif, orang lain akan terkejut ketika kita mengatakan tidak. Dan jika kita berurusan dengan orang yang agresif, mereka akan berpikir bahwa kita mencoba untuk mengendalikan mereka. Tetapi, kita tidak perlu menemukan kata-kata ajaib yang akan memuaskan orang lain. Lakukan saja.
2. Meminta tanpa merasa tidak enak.
Orang lain bukanlah peramal. Mereka tidak dapat menebak apa keinginan kita. Ketika kita memiliki keinginan, kita harus bertanya. Jangan meminta maaf atau merendahkan diri saat bertanya. Tanamkan di pikiran kita bahwa ini adalah pertanyaan yang masuk akal. Kita tidak perlu merasa seperti membebani siapapun. Pastikan untuk mengatakannya sebagai permintaan bukan pemaksaan. Kita harus menghormati orang lain.
Sebelum bertanya, pikirkan kembali dan pertimbangkan waktu yang tepat. Kita pasti menginginkan orang tersebut menerima permintaan kita. Mereka mungkin saja mengatakan tidak. Dan itu tidak masalah. Kita tidak dapat mengendalikan perilaku mereka, hanya perilaku kita. Dan jangan anggap penolakan mereka sebagai sebuah kegagalan. Jika masih memungkinkan, kita dapat melakukan negosiasi.
3. Menghadapi masalah yang ditimbulkan orang lain.
Ketika kita dijahati oleh seseorang, seringkali kita menginginkan orang lain mengakui bahwa apa yang dilakukan mereka adalah kejahatan. Tetapi sekali lagi kita tidak dapat mengendalikan orang lain. Jika mereka benar-benar menyayangi kita, mereka tidak mungkin akan membawa kita pada hal-hal yang buruk. Dan jangan berusaha memaksa mereka untuk mengakui kejahatan mereka.
Lalu apa yang harus dilakukan? Dengarkan saja. Dengarkan alasan yang membuat mereka melakukan hal tersebut. Yang terpenting adalah, kita harus berpegang teguh pada nilai yang kita miliki. Tunjukkan bahwa apa yang mereka lakukan merupakan hal yang bertentangan dengan nilai yang kita miliki. Bicarakan langsung dengannya tentang nilai yang kita miliki dan apa yang dilakukannya adalah hal yang sangat bertentangan dengan nilai kita. berfokuslah untuk mengubah perilakunya. Dengan begitu, mereka akan menyadari bahwa perilaku mereka telah melanggar nilai yang kita miliki. Dan mereka tidak akan lagi melakukan hal yang sama.
Itulah 3 cara menjadi tegas dalam menghadapi 3 permasalahan yang sering kita temui. Menjadi tegas memang memerlukan waktu dan latihan yang konsisten. Semakin kita berlatih, semakin kita menjadi ahli. Ingatlah bahwa kita hanya dapat mengendalikan perilaku kita, bukan perilaku orang lain. Biasakan diri untuk merasa nyaman menyampaikan pikiran kita sendiri. Karena jika tidak, itu hanya menimbulkan konflik dalam diri sendiri.
Ketika kita berhasil menjadi tegas terhadap orang lain, kita akan menjadi seorang yang mampu mendorong, mendukung dan membuat hidup orang lain lebih baik. Sehingga, orang lain akan menghargai kita.
Featured Career Advice
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja