
Leadership
3 Bentuk Budaya Organisasi
By STUDiLMU Editor
Halo, rekan pembaca Career Advice. Budaya apa yang dianut oleh perusahaan Anda? Budaya yang dimiliki sebuah perusahaan atau organisasi merupakan kunci bagi para pemimpin untuk mencoba mengidentifikasi komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam lingkungan kerja yang ideal. Ketika kita mencoba untuk menggambarkan budaya organisasi, kita akan mengalami kesulitan. Bagaimanapun cara yang dilakukan sebuah sebuah organisasi dapat membangun budaya yang kuat dapat bervariasi di seluruh dunia bisnis, budaya yang dibuat harus selalu bermanfaat baik bagi karyawan maupun perusahaan.
Apakah tata ruang kantor, hari kerja yang dapat dilakukan dari rumah atau memiliki alat tenis meja di sebuah ruang pertemuan merupakan komponen penting budaya organisasi? Tentu saja tidak. Budaya organisasi adalah budaya yang mewakili tentang pemimpin, karyawan, desain kantor, gaya berkomunikasi hingga cara memberikan umpan balik di sebuah organisasi.
Budaya organisasi yang kuat itu akan terbukti dalam fungsionalitas perusahaan. Ini dapat terlihat dari keterlibatan setiap orang di dalamnya, lamanya para karyawan bekerja dalam suatu perusahaan, produktivitas yang konsisten dan keuntungan yang didapat oleh perusahaan. Dan baru-baru ini, sebuah laporan menemukan bahwa 45% pencari kerja memandang budaya sebagai faktor penentu pertama sebelum menerima tawaran pekerjaan.
Budaya organisasi bukan hanya merupakan cerminan bisnis dan perusahaan, tetapi ini juga merupakan cerminan pemimpin. Pemimpin yang mengabaikan dampak lingkungan kerja seringkali memimpin dengan tangan besi. Dan akibatnya para karyawan tidak akan merasa puas dengan budaya tersebut. Mereka menjadi kehilangan semangat dan motivasi. Tentunya, ini akan mengurangi produktivitas dan kinerja mereka. Sebelum mencapai kesuksesan, sebuah organisasi haruslah merawat para karyawannya terlebih dahulu. Ketika mereka dihargai, mereka akan mampu bekerja secara totalitas dan menghasilkan kinerja yang memuaskan.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas 3 bentuk budaya organisasi yang sering ditemukan. Kita akan membahas bagaimana budaya tersebut membentuk organisasi dan dampak apa yang dihasilkan. Dengan begitu, rekan pembaca dapat menemukan gaya budaya organisasi yang tepat yang dapat membuat perusahaan Anda maju dan memiliki karyawan yang sejalan dengan nilai-nilai perusahaan.
1. Kolaborasi antar setiap individu.
Bentuk budaya organisasi yang pertama adalah kolaborasi antar setiap individu. Kita semua tahu bahwa berkelompok-kelompok berakhir sampai masa SMA. Tetapi, kenyataannya tidak. Bergabung dengan beberapa orang dan membentuk suatu kelompok di dunia kerja merupakan hal yang biasa. Disinilah dibutuhkan peran pemimpin yang dapat mengimbau dan mendorong para karyawan untuk dapat berkolaborasi dengan setiap orang, bukan hanya dengan orang dalam kelompok tertentu. Ketika kita bekerjasama dengan seseorang yang memiliki sudut pandang yang berbeda, ini akan menantang pola pikir dan menaikkan level kreativitas juga inovasi yang kita miliki.
Jadilah seorang yang memberikan contoh akan kolaborasi dalam organisasi Anda, terlebih jika rekan pembaca merupakan pemimpin. Jika sebagai pemimpin, Anda jarang berinteraksi dengan atasan dan karyawan di perusahaan, Anda tidak akan pernah dianggap oleh mereka. Pemimpin merupakan orang utama yang harus memastikan dan menunjukkan bahwa komunikasi dan kolaborasi yang terjalin antar bagian dan departemen merupakan hal yang berharga.
2. Tujuan yang melebihi fasilitas.
Bentuk budaya organisasi yang kedua adalah memiliki tujuan yang lebih dari fasilitas. Tenang saja, saya tidak mengatakan bahwa fasilitas bukanlah hal yang penting, tetapi justru sebaliknya. Fasilitas merupakan hal yang berkaitan dengan tujuan dan diberikan secara sengaja. Setiap organisasi atau perusahaan haruslah memberikan fasilitas bagi para pekerja. Beberapa pemimpin handal mempercayai bahwa salah satu cara untuk menaklukkan hati para bawahannya adalah dengan memberikan mereka keuntungan lain seperti makanan gratis, boleh membawa hewan peliharaan ke kantor, bahkan sampai kepada happy hour yang dihabiskan dengan pergi ke kafe bersama.
Jika rekan pembaca melakukan hal tersebut pada karyawan ataupun bawahan Anda, mereka akan menikmati fasilitas tersebut, tetapi mereka tidak akan mengakarkan diri mereka dengan budaya organisasi. Jadi, untuk membentuk budaya dan nilai-nilai dalam organisasi, Anda harus melibatkan seluruh orang dalam perusahaan Anda. Sehingga, nantinya mereka akan menjalankan nilai-nilai tersebut dengan senang hati, bukan hanya sekedar kata-kata. Nilai-nilai inti perusahaan Anda adalah yang menciptakan budaya Anda. Nilai-nilai ini tidak bisa hanya sekadar ditulis di situs web atau di buku pegangan perusahaan Anda, mereka harus dipraktikkan setiap hari.
3. Pemimpin yang terlalu mengambil alih.
Bentuk budaya organisasi yang ketiga adalah pemimpin yang terlalu mengambil alih. Sebagai pemimpin dari organisasi, Anda mungkin tergoda untuk menjadi pelopor dalam setiap proyek dan inisiatif baru. Kebanyakan para manajer melakukan ini sebagai alasan pengendalian kualitas, tetapi mereka tidak sadar bahwa mereka memperkuat diri sebagai pemimpin dan karyawan sebagai pengikut. Jika Anda memiliki tujuan untuk memiliki banyak karyawan yang bertalenta, Anda harus memberikan ruang pertumbuhan bagi mereka.
Cobalah untuk membagi tanggung jawab dan menunjuk pemimpin baru untuk setiap proyek yang datang. Dengan memberikan lebih banyak kendali kepada karyawan, Anda memberikan kesempatan bagi mereka untuk dapat melihat kekuatan juga kelemahan yang mereka miliki. Seorang pemimpin yang hebat akan menggunakan kesempatan ini sebagai pengembangan profesional karyawan. Selain itu, dengan memberikan para karyawan kesempatan untuk memimpin, Anda dapat melihat pemimpin-pemimpin baru yang berpotensi di dalam tim Anda.
Itulah 3 bentuk budaya organisasi yang sering kita temukan. Ingatlah, budaya organisasi harus mencakup keseluruhan, baik organisasi itu sendiri beserta orang-orang yang ada di dalamnya. Untuk itu, menciptakan budaya organisasi bukan merupakan tanggung jawab seorang pemimpin saja, ini harus dilakukan bersama agar budaya tersebut dapat dijalankan bersama sehingga adanya keterlibatan setiap individu dalam kesuksesan organisasi.
Jadi, apapun jabatan rekan pembaca dalam sebuah organisasi, berusahalah untuk menghargai dan memiliki kesamaan nilai dengan budaya perusahaan tempat Anda bekerja. Dengan begitu, Anda akan termotivasi dan menghasilkan kerja keras yang optimal yang dapat membawa Anda pada kesuksesan pribadi maupun profesional.
Featured Career Advice
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja