
Coaching
Siapkah Diri Kita Menjadi Coach Efektif?
By STUDiLMU Editor
Coaching adalah satu dari banyak aspek pengembangan diri menuju posisi strategis. Siapkah anda menjadi seorang coach?
Apa yang terlintas di benak anda tentang coaching? ”Seseorang mengajarkan saya dan saya pun mengajarkan orang lain,” jawab Nia seorang staf administrasi yang juga menangani payroll perusahaannya. Sedangkan bagi Norman yang bekerja sebagai Sales Executive di salah satu perusahaan di Jakarta Pusat, coaching ia maknai sebagai pelatihan, pengarahan dan pembinaan dari supervisornya. ”Menurut saya, coaching bukan berarti mengandalkan orang lain. Bukan coach yang memberi solusi tapi musti kita yang menentukan solusi sendiri,” kata Ema pangilan akrabnya.
Lalu apa yang dimaksud dengan coaching itu sendiri? “Coaching adalah mengikat seseorang dalam percakapan yang bermakna untuk memfasilitasi pengembangan diri mereka. Ketrampilan coaching adalah mendengarkan (seek first to understand), memahami yang tak terkatakan (bahasa tubuh), bertanya (questioning), memberikan umpan balik (feedback), dan ketrampilan mendiagnosa permasalahan.
Untuk menjadi coach yang efektif, perlu memiliki pemahaman dasar yang sama tentang coaching. Apa saja pemahaman dasar coaching ini? Ada beberapa pemahaman dasar yang perlu dibangun oleh setiap coach. Pertama, coach berkomitmen untuk mendukung pengembangan individu (coachee/orang yang dilatih). Kedua,coach bersikap terbuka, fleksibel dan percaya diri. Ketiga, hubungan coaching dibangun atas dasar kejujuran, keterbukaan dan kepercayaan. Keempat, coachee bertanggungjawab atas hasil atau keputusan yang ia pilih. Kelima, setiap coachee memiliki potensi terpendam (hidden potential) yang bila terkuak satu saat, akan berdampak signifikan dalam meningkatkan kinerjanya. Keenam, seorang coach fokus kepada pikiran dan pengalaman coachee. Ketujuh, coach memberikan pertanyaan-pertanyaan agar mengerti perspektif coachee. Kedelapan, coach fokus kepada tindakan-tindakan yang mengarahkan coachee mencapai solusi. Kesembilan, dalam percakapan coaching, coach menempatkan diri seimbang (tidak merasa lebih tinggi atau lebih pakar) terhadap coachee. ”Kita semua membuat asumsi tentang orang lain, baik secara sadar maupun tidak sadar. Sebagai coach, kosongkanlah pikiran anda dan tinggalkan segala asumsi,” Pemahaman dasar yang terakhir : Memulai dari diri sendiri, hal tersebut menjadi kunci utama keefektifan seorang coach. ”Kalau mau coachee berhenti melakukan suatu hal negatif tertentu, maka coach harus tidak melakukan hal tersebut juga,” Farina mencontohkan. Alasan itu masuk akal, bagaimana seorang coach mampu mendukung pengembangan orang lain, jika ia sendiri tidak mampu mengembangkan dirinya. Maka pemahaman dini tentang coaching pun penting untuk diingat.
Tujuan coaching adalah menumbuhkan kesadaran (raise awareness) dan tanggung jawab (responsibility) dari coachee. Apa maksudnya? Seorang coach yang efektif tahu bagaimana menumbuhkan kesadaran coachee untuk meningkatkan kinerjanya. Sehingga, setiap keputusan coachee adalah keputusan yang ia tentukan sendiri. Keputusan yang dibuat sendiri akan lebih dipertanggungjawabkan dari pada keputusan yang ditentukan oleh manajernya.
Coaching bukan hanya bermanfaat bagi coachee yang ingin berkembang, juga bermanfaat bagi coach itu sendiri. Seorang coach bisa jadi lebih sabar, wise dan mampu berpikir strategis juga. Coaching bermanfaat untuk semua orang. Tapi tidak hanya bermanfaat bagi praktisi SDM saja, juga untuk karyawan yang memiliki anak buah. ”Membantu saya dalam teknik bertanya, menentukan, atau identifikasi masalah dalam memberikan solusi terbaik. Selain itu, melatih kita tidak cepat berasumsi yang dapat merugikan semua pihak. Jika analisa yang saya berikan tepat dan sesuai kebutuhan, maka hal ini sangat menunjang masa depan karier saya,”.
Setiap orang itu unik. Berdasarkan hal tersebut, seorang coach perlu mengetahui dua pola percakapan coaching ini yaitu percakapan direktif dan non direktif. Percakapan direktif contohnya : ”Bila ada staf yang salah, dipanggil dan ceramahin, tanpa memberi ia kesempatan bicara. Bayangkan jika anda diperlakukan seperti itu, apakah akan timbul kesadaran untuk memperbaiki kesalahan? Bisa jadi anda memperbaikinya tapi karena merasa takut, bukan karena kesadaran sendiri.
Kemudian, opsi berikutnya adalah percakapan non direktif. Peran coach yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menumbuhkan kesadaran coachee tentang kesalahannya. Misalnya coaching dalam penilaian kinerja, coach mengajukan pertanyaan yang menumbuhkan kesadaran coachee. Setiap pernyataan coach harus berdasar pada fakta dan data. Mengapa? Agar tidak terjebak pada rumor dan coachee lebih tahu lagi apa yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki..
Dalam percakapan pola direktif, kesan yang timbul adalah coach sebagai individu yang otoriter. Sedangkan dalam percakapan non direktif, coach bisa berperan sebagai individu netral dan dipercaya, sehingga coachee merasa nyaman mengungkapkan kebutuhannya untuk berkembang. Sesekali pola direktif dapat digunakan, tetapi harus mampu membaca kondisi dan orang yang dihadapinya.
Bila anda ingin mencapai level coach, bisa jadi kebahagiaan terbesar anda adalah melihat coachee anda maju dan berkembang. Pertanyaannya, apakah anda siap dan mau mendukung coachee anda? Hanya anda yang tahu jawabannya.
Featured Career Advice
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya
-
Communication
Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia Kerja
-
Communication
Mengenal Fungsi Komunikasi dan 4 Contohnya dalam Bisnis
-
Leadership
Pengertian Kepemimpinan secara Umum dan 6 Jenis Kepemimpinan
-
Leadership
Mengenal Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi dan 5 Keutamaannya
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Keterampilan Sosial dalam Kerjasama Tim?
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Kerjasama Tim? dan Bagaimana Perusahaan Mendorongnya?
-
Leadership
Apa itu Etika Bisnis? dan 6 Cara Menulis Kode Etik untuk Bisnis