
Innovation
Memunculkan Kreativitas dengan Design Thinking
By STUDiLMU Editor
Apakah yang dimaksud dengan design thinking?
Design thinking adalah sebuah konsep berpikir yang dipopulerkan oleh Rolf Faste. Ini adalah latihan pemecahan masalah yang mengaktualisasi ide dan membuat penyelesaian masalah dengan cara yang praktis namun kreatif. Berdasarkan sebuah penelitian, kreativitas adalah faktor yang membuat beberapa perusahaan tetap bertahan di tengah krisisnya ekonomi. Ini membuat banyak para pebisnis ingin mengetahui cara berpikir seorang desainer. Sehingga mereka dapat menerapkannya dalam usaha mereka dan mencapai kesuksesan besar.
Pola pikir ini berfokus pada orientasi tindakan. Ini berbeda dengan pola pikir konvensional karena pola pikir ini mengeksplorasi banyak kemungkinan sehingga dapat menghasilkan keputusan yang tepat. Metode ini menggabungkan kebutuhan user atau pengguna, dengan kemampuan teknologi yang sesuai, dan tetap membuat sesuatu yang dapat berhasil sebagai sebuah bisnis. Design thinking bukanlah milik para pengusaha saja. Ini juga diperlukan oleh setiap orang, termasuk saya dan setiap pembaca Career Advice. Desain berkontribusi untuk kesuksesan kita karena cara berpikir ini dapat menciptakan kreativitas dan mengeluarkan kita dari cara-cara tradisional.
Pola pikir ini juga berpusat pada inovasi individu. Setiap pemahaman yang dihasilkan berasal dari ide-ide setiap individu. Tujuannya adalah melayani kebutuhan pengguna yang tidak dapat diucapkan melalui pengetahuan mendalam akan masalah yang dimilikinya. Tentunya, ketika kita mampu mengimplementasikan ide-ide yang kita miliki, peluang kesuksesan akan semakin bertambah.
Sebuah proses dengan pola pikir ini dibagi dalam 5 tahapan:
1. Empathize
Tahap pertama dalam pola pikir ini adalah memiliki empati dalam memahami permasalahan. Yang harus diingat akan design thinking bahwa empati memainkan peran penting di dalamnya. Jangan membuat asumsi. Cobalah untuk membenamkan diri dalam lingkungan agar Anda memiliki pemahaman pribadi yang mendalam akan masalah yang ada. Ini jauh lebih penting daripada asumsi yang Anda buat. Singkatnya, seseorang yang memiliki design thinking, haruslah mampu untuk menempatkan diri mereka pada posisi orang lain. Seorang desainer perlu mengetahui pengalaman, emosi, dan situasi dari si pengguna.
2. Define
Informasi yang Anda kumpulkan dalam tahapan empathize, adalah informasi yang akan Anda gunakan dalam tahapan ini. Anda harus mampu mendefinisikan inti permasalahan yang sebenarnya. Jika disederhanakan, Anda harus mampu mendefinisikan masalah dari sudut pandang para pelanggan Anda, atau siapapun yang Anda layani. Anda tidak menggunakan sudut pandang pribadi Anda sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat list kebutuhan user dan menggunakan pengetahuan mengenai kondisi yang sedang terjadi.
Misalnya, daripada rekan pembaca harus mengatakan ‘Kita perlu meningkatkan tampilan halaman kita sebesar 10%’ lebih baik Anda menggantinya dengan kalimat ‘Para pembaca membutuhkan konten yang berkualitas tinggi’. Inilah yang disebutkan bahwa para perancang yang memiliki design thinking haruslah menghargai kebutuhan pelanggan yang tak terpenuhi.
3. Membuat Gagasan
Ketika segala sesuatu telah siap, para desainer haruslah mampu menghasilkan ide untuk menyelesaikan permasalahan. Hal terpenting yang harus dimiliki adalah kemampuan untuk berpikir di luar kotak. Anda harus mengidentifikasi solusi terbaru dan melihat masalah dengan sudut pandang alternatif.
Tahapan ini menggunakan brainstorming akan ide-ide terburuk yang mungkin muncul. Dengan begini, Anda merangsang pikiran Anda untuk memiliki pemikiran yang bebas dan memperluas ruang masalah. Anda harus mencoba untuk mendapatkan ide sebanyak mungkin atau mendapatkan solusi sebanyak mungkin saat melakukan brainstorming. Lalu, pertimbangkan cara terbaik yang benar-benar dapat menyelesaikan masalah dengan tepat.
4. Prototype
Tahap prototype adalah tahapan eksperimen. Ini bertujuan untuk menghasilkan beberapa produk yang dapat dibagikan dan diuji oleh tim atau orang lain diluar tim.
Melalui eksperimen ini, tim akan dapat mengidentifikasi solusi terbaik yang mungkin dapat diterapkan. Solusi-solusi tersebut diselidiki oleh setiap anggota tim lalu diterima, diperbaharui dan diujikan kembali, atau mungkin ditolak. Ini semua bergantung pada umpan balik setiap pengguna.
Dan pada akhirnya, seorang perancang akan memiliki gambaran yang jelas tentang perilaku dan cara berpikir pengguna.
5. Test
Tahapan akhir dari design thinking adalah menguji produk yang dihasilkan berdasarkan solusi terbaik pada tahapan sebelumnya. Design thinking bukanlah sebuah proses linear. Pada praktiknya, pengujian menghasilkan banyak ide baru. Informasi yang dikumpulkan dari tahapan ini digunakan untuk membedakan masalah dan memberikan pemahaman kepada klien. Dari pengalaman pengguna dalam menggunakan produk uji coba, maka akan didapatkan masukkan untuk membuat produk yang lebih baik dan melakukan perbaikan pada produk yang ada. Jadi, tahapan akhir ini bukanlah keputusan akhir.
Itulah pola pikir yang dimiliki seorang perancang. Lalu bagaimana saya dan rekan pembaca dapat menerapkan pola pikir ini dan apa keuntungan yang akan didapat?
- Pola pikir ini membantu Anda untuk tampil lebih baik dalam pekerjaan.
Katakanlah Anda ingin meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan. Pertama, Anda harus menanyakan diri sendiri tentang gangguan yang Anda miliki. Tingkat produktivitas yang rendah membuat Anda kelelahan dalam pekerjaan.
Ketika Anda mencoba untuk mencari masalahnya, temukanlah segala kemungkinan yang menyebabkan masalah tersebut. Mungkin Anda memiliki kesulitan untuk fokus. Lalu, temukanlah solusi terbaik. Lakukan brainstorming dan penelitian akan solusi-solusi terbaik yang dapat Anda terapkan. Anda mungkin perlu mengambil beberapa waktu untuk beristirahat saat bekerja, atau mematikan beberapa alat komunikasi yang mengganggu. Cobalah setiap solusi tersebut satu persatu dan temukan solusi terbaik yang cocok untuk Anda. Akhirnya, Anda akan mampu menemukan solusi terbaik untuk permasalahan yang Anda miliki.
- Design thinking membantu Anda mencapai tujuan pribadi.
Bagaimana jika tujuan yang ingin dicapai adalah tujuan pribadi? Ya, konsep berpikir ini juga berguna untuk mencapai tujuan pribadi. Design thinking dapat membantu seseorang untuk mengatasi kemalasan seseorang.
Saya telah mengalaminya. Ini membantu saya mengatasi kemalasan untuk berolahraga. Saya merasa sangat malas untuk pergi ke gym, sampai akhirnya saya bertanya, ‘Apa yang akan dihasilkan gym kepada saya?’. Tentunya, saya ingin menjadi lebih sehat, bugar dan kuat. Saya menemukan bahwa alasan-alasan yang saya miliki setiap hari adalah alasan yang sama, saya tidak memiliki waktu atau pekerjaan yang terlalu melelahkan saya. Jadi permasalahan yang saya miliki adalah tidak tersedianya slot waktu yang cocok untuk pergi ke gym.
Lalu saya mencoba satu persatu kemungkinan solusi terbaik yang tepat bagi saya. Saya pergi ke gym selama istirahat makan siang, pulang bekerja, diakhir pekan, dll. Akhirnya saya memilih satu waktu yang benar-benar tepat untuk saya.
Baik rekan pembaca. Itulah penjelasan tentang design thinking yang dapat memunculkan kreativitas. Jadi, design thinking bukanlah hanya sebuah pendekatan yang membawa kesuksesan dalam bisnis saja, ini juga membantu kita untuk memecahkan masalah yang kita miliki sehari-hari. Ingatlah 5 tahapan design thinking dan cobalah untuk mengikuti. Salam sukses bagi setiap rekan pembaca Career Advice.
Featured Career Advice
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja