
Self Improvement
Introvert? Anda Juga Bisa Sukses
By Savitri Damayanti
Anda mungkin mengenal seseorang yang berkepribadian supel dalam pergaulan, senang berbicara dengan orang lain, dan kariernya sangat mudah melesat. Seorang ekstrovert seperti inilah yang konon katanya lebih cepat dan mudah meraih sukses dalam karir. Lalu, bagaimana dengan kita seorang introvert yang sikap dan karakternya terorientasi subyektif secara mental? Seorang introvert cenderung menyukai kondisi yang tenang, suka menyendiri serta enggan untuk berinteraksi terutama dengan hal-hal yang baru. Sehingga, tak jarang orang-orang dengan keprobadian introvert ini sering kali dianggap anti social.
Orang-orang introvert terutama dengan tingkat introvert yang tinggi sangat mungkin utnuk sulit beradaptasi dan bersosialisasi dengan lingkungan kerjanya, dimulai dari kesulitan dalam bekerja secara kelompok hingga keengganan dalam mengungkapkan ide dan pendapat mereka didalam forum sehingga orang-orang introvert seringkali dipandang sebagai pribadi yang apatis, cenderung pasif, dan tidak suka bergaul. Butuh waktu lama agar pribadi introvert ini dapat menyeimbangkan ritme kerja dengan lingkungannya, terutama pada pekerjaan yang menuntut mereka menjadi aktif dalam menyampaikan gagasan-gagasan secara lisan dan pekerjaan yang harus diselesaikan secara berkelompok. Karena berdasarkan ciri-ciri yang ada, seorang introvert cenderung lebih nyaman untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak banyak membutuhkan interaksi atau dengan kata lain dapat terselesaikan secara individu . Lalu, apakah menutup kemungkinan bahwa pribadi introvert dapat bersinar didunia kerja? Tentu tidak, introvert bukanlah suatu karakter yang menjadi penghambat dalam dunia kerja. Dibalik sifatnya yang pendiam, seorang introvert merupakan sosok yang tekun dan giat dalam bekerja, mereka tidak mudah bosan dan menyerah akan pekerjaan yang mereka lakukan. Seorang introvert lebih suka mendengarkan dan mengobservasi lingkungan kerja mereka. Oleh karena itu, mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya terlepas dari kurangnya interaksi yang mereka lakukan. Namun, kecenderungan ini membuat mereka jauh lebih teliti dalam menyerap informasi dibandingkan orang-orang ekstrovert.
Jadi jangan khawatir akan kesuksesan seorang introvert. Marck Zuckerberg seorang CEO sebuah jejaring social yang sangat popular didunia, meski tak lulus kuliah dan cenderung berkepribadian introvert namun Mark Zuckerberg berhasil menemukan sesuatu yang luar biasa bukan? Di lain hal Warren Edward Buffet, seorang investor, triliuner, dan dermawan yang berasal dari Amerika sebagai orang terkaya keempat didunia pada tahun 2013. Warren buffet merupakan seorang yang penuh dengan karakter introvert, hanya saja ia mampu memanfaatkan karakternya ini dengan sangat baik melalui ketekunan, pemikiran yang bijaksana dan ia tahu kapan harus menempatkan kepribadiannya ini. Karakter introvertnya ini justru yang dijadikan keunggulan, di saat orang lain tidak dapat berpikir dengan jernih, ia akan berpikir dengan sangat berhati-hati.
Tidak harus dengan merubah karakter yang kita miliki, cukup ketahui dimana kita harus menempatkan karakter ini. Lalu bagaimana caranya? Mualilah dari yang terkecil: Mengobrol dengan teman sekantor misalnya. Hal ini susah-susah gampang, namun dengan perubahan hanya dapat dilakukan dengan mengambil langkah baru. Sapaan ramah akan membuat siapa saja yang melihat, menganggap kita sebai suatu pribadi yang ramah, atau mungkin bisa dengan makan siang bersama sambil memperbincangkan hal-hal kecil. Dengan seiringnya kebersamaan ini, rekan kerja kita akan nyaman dengan keberadaan kita. Dengan begitu, hubungan kita dengan rekan kerja akan berjalan mulus. Masalah komunikasi, lama-kelamaan akan menjadi mudah bagi kita seorang introvert.
Hal kedua yang bisa kita lakukan sebagai seorang introvert ialah, memilih zona nyaman sendiri. Interaksi yang melibatkan banyak orang cenderung membuat seorang introvert mudah lelah. Untuk itu, seorang introvert dapat menciptakan zona nyamannya sendiri dengan memilih “meja kerja” sendiri. Kenyamanan “meja kerja” turut berperan penting dalam kesuksesan dalam bekerja. Lokasi, tatanan, dan kestrategisan “meja kerja” perlu dipilih sesuai dengan kenigninan kita. Pilihlah lokasi yang tenang. Ketenangan bukan berarti harus menyendiri, paling pojok belakang, jauh dari rekan kerja. Carilah lokasi di mana orang-orangnya tenang, beruntung kalau dekat dengan orang-orang introvert juga. Paling tidak, kita tidak terlihat menyendiri. Dengan begitu, kualitas kerja kita juga akan meningkat. Selain itu, jangan lupa sejenak untuk mengisi energy dikala kita bekerja misalkan dengan mendengarkan music kesukaan agar kita seorang introvert dapat kembali rileks setelah berkomunikasi dengan banyak orang.
Pandangan akan seorang pemimpin tegas, supel, dan mudah berkomunikasi dengan anggota tim menjadi kelemahan bagi seorang introvert. Tapi siapa bilang introvert tidak memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin? Sebagai seorang pemimpin, mendengarkan aspirasi dan suara dari anggota merupakan hal yang wajib dilakukan. Sikap diam seorang introvert membuat mereka menjadi pendengar yang baik. Mereka cenderung merefleksikan diri sendiri terlebih dahulu sebelum berbicara sehingga pesan yang disampaikan tepat guna. Implementasi ide dan rencanapun akan lebih matang karna keahliannya dalam analisa, juga kesabaran dalam mendengarkan serta mengevaluasi setiap ide yang masuk.
Tips-tips diatas memang terlihat mudah. Namun, lain hal untuk seorang introvert. Asalkan disertai dengan kemauan, komitmen dan keberanian dalam bertindak menjadikan sebuah kunci utama dalam perubahan dan kesuksesan. Tanpa itu semua, tidak akan mendapatkan hasil terbaik. Kita sebagai introvert tidak boleh kalah dengan ekstrovert
Featured Career Advice
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Mengenal Tipe Orang yang Sulit, Si Tank.
-
Emotional Intelligence
Tips Menghadapi Tipe Orang yang Sulit
-
Happiness
Kekuatan Membantu Sesama dan Bersedekah dalam Dunia Bisnis
-
Self Improvement
Manfaat Koneksi Sosial Dalam Dunia Kerja