
Self Improvement
Fleksibel
By STUDiLMU Editor
Ada kesenangan tersendiri saat melihat serial Si Doel Anak Sekolahan ditayangkan ulang di satu stasiun televisi. Nostalgia yang ternyata memberi hikmah tersendiri. Pada masanya, sinetron ini begitu digemari adn dinanti-nanti, walau dengan pariwara berjibun. Berkisah tentang tokoh bernama Doel, yang berjuang mewujudkan impian sang ayah dan keluarganya untuk menjadi sarjana dan meraih kesuksesan sebagai pekerja kerah putih.
Ada banyak tokoh dalam serial ini, tidak heran jika konflik di dalamnya penuh warna. Dan tokoh iconic yang paling menarik perhatian di sinetron ini, menurut saya, ada dua orang; yaitu sang ayah yang diperankan oleh alm. H. Benjamin Sueb – akrab disebut babe, dan sang paman bernama Mandra yang diperankan oleh Mandra sendiri. Dua tokoh ini bagai tokoh anjing dan kucing dalam serial kartun, atau kucing dan tikus, atau karakter sejenis lainnya yang berinteraksi dalam hubungan benci dan cinta. Karena itu mereka hampir selalu beradu argumen, bertengkar, tidak sepaham, dan akhirnya saling melontarkan perkataan yang tidak memmbuat hubungan mereka lebih baik. Babe dan Mandra, lebih memilih untuk tidak berinteraksi satu sama lain – andai saja boleh memilih. Namun mereka saling terikat tanggung jawab yang harus dilakukan demi kelangsungan hidup keluarga.
Tokoh lainnya yang dikenal menjadi penengah adalah ibu si Doel, yang dipanggil dengan sebutan Mak Nyak. Beliau sering terjepit di posisi tengah, sebagai istri Babe – yang selalu sebal pada Mandra, dan sebagai kakak Mandra – yang merasa Babe adalah partner bertikainya. Uniknya, walau seolah menjadi pihak yang paling tidak berdaya di antara konflik Babe dan Mandra, Mak Nyak sering terlihat mampu menghadapi dua tokoh ini dengan baik. Tidak heran kalau banyak yang bertanya-tanya, mengapa Babe tidak “tertular” gaya Mak Nyak istrinya, dalam menghadapi Mandra. Andai Babe mau sedikit menyesuaikan diri, mungkin tidak terlalu banyak konflik mereka alami sepanjang episode hingga sampai kepergian Babe.
Konflik antara Babe dan Mandra menjadi hiburan kita, karena diramu dalam dialog-dialog dan ekspresi kocak. Kurang greget rasanya jika mereka adem ayem saja. Tapi bayangkan jika Babe dan Mandra adalah dua orang yang benar-benar ada dalam kehidupan kita, entah personal maupun profesional. Setiap dari kita bahkan mungkin pernah merasa menemukan sparing partner bersitegang dalam pekerjaan. Herannya, ada tokoh mirip Mak Nyak yang bisa aman-aman saja berkomunikasi dan bekerjasama dengan mereka. Dan ini membuat kita entah mempertanyakan mengapa tokoh ini mau dan bisa bekerjasama dengan si biang onar (versi kita), atau mengagumi ketabahannya menghadapi cobaan berat (lagi-lagi versi kita). Mana yang benar?
Sering kali kita menyebut mereka yang tidak cocok dengan gaya kita, sebagai orang sulit, tidak menyenangkan, menyebalkan, tidak bisa diajak kerjasama, dan lain sebagainya. Terlalu lambat, terlalu penakut, ribet, dan alasan-alasan lainnya. Namun jika memang mereka – katakanlah secara ekstrim – sebrengsek itu, mengapa orang lain bisa menjadi partner yang baik bagi mereka? Siapa yang salah? Atau, apa yang salah?
Secara tidak sadar, kita lebih mudah dekat dan berinteraksi dengan mereka yang mirip dengan kita. Memiliki motivasi yang serupa dengan kita. Mereka yang sangat peduli pada perasaan orang lain akan merasa tenang berinteraksi dengan mereka yang perhatian dan mau mendengarkan. Sebaliknya, merasa kurang nyaman dalam satu tim dengan mereka yang terus mendorong, mengejar target, meminta update pencapaian bahkan hingga setelah jam kerja, dan sebagainya. Berlaku vice versa – juga sebaliknya.
Tidak ada yang salah dalam hal ini. Tidak salah jika merasa sulit akur dengan seorang yang berbeda gaya dari kita. Tidak salah pula jika merasa nyaman berinteraksi dengan tipe tertentu manusia. Namun akan menjadi sangat salah jika kita kemudian lantas berkeras untuk hanya berinteraksi, bekerjasama dengan satu tipe itu saja. Berkeras untuk tidak berusaha melakukan sesuatu untuk membangun komunikasi yang lebih baik, berkeras untuk tetap “menjadi diri kita” saat menghadapi mereka.
Mari mencoba melihat sosok yang bisa berinteraksi dengan mereka dan dengan kita. Apa yang selama ini mereka lakukan? Jika kita mau secara jujur mengamati dan memberi penilaian, kita akan melihat bahwa mereka “hanya” menyesuaikan diri saat harus berinteraksi dengan tiap orang berbeda. Bukan, mereka bukan sosok yang dalam dunia gosip kerja sering disebut sebagai si ‘pintar cari muka’. Mereka adalah orang-orang yang tahu bagaimana menempatkan dirinya, dan tidak kaku saat harus menghadapi orang lain. Mereka mengenali apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan agar komunikasi dengan beberapa orang tertentu berjalan lancar. Pada intinya, mereka akur dengan banyak orang karena mereka memutuskan untuk mengurangi ego untuk menang, dan menjadi lebih fleksibel. Sudahkah Anda coba lakukan ini?
Ketika dua orang dari gaya yang berbeda tidak akur, masalahnya seringkali bukan karena ketidakcocokan, tetapi karena kekakuan (ketidakmampuan menjadi fleksibel).
(Bolton & Bolton)
Featured Career Advice
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja