
Self Improvement
Cara Memberikan Kritik yang Membangun
By STUDiLMU Editor
Kritik. Apa yang ada di pikiran pembaca Career Advice saat mendengar kata “kritik”? Apakah itu sesuatu yang menakutkan, menegangkan atau mungkin hal yang biasa-biasa saja? Bagi sebagian orang, kritik atau umpan balik negatif adalah salah satu hal yang sangat dihindari, terutama di dunia pekerjaan. Kritik dianggap dapat menjatuhkan citra diri bahkan menjadi penghalang yang besar dalam meraih tujuan karier. Sebagiannya lagi menjadikan kritik sebagai sebuah hadiah yang tidak ternilai harganya. Yang mana hadiah ini tidak bisa dimiliki oleh semua orang. Mengapa demikian? Karena tidak semua orang berani memberikan umpan balik negatif kepada kita. Orang-orang cenderung merasa takut untuk mengungkapkan kebenaran. Sedangkan kebenaran benar-benar diperlukan terutama untuk sebuah kemajuan.
Sayangnya, realitas yang terjadi adalah kebanyakan kritik yang disampaikan tidak mengandung kritik yang membangun. Melainkan, mengandung unsur-unsur kebencian yang terkadang tidak masuk akal. Inilah mengapa seni kritik semakin lama semakin memudar, bahkan hampir menghilang. Padahal, kritik memiliki seni yang sangat tinggi, yang mana pemberi umpan balik negatif setara dengan memberikan kasih sayang yang tulus kepada penerima umpan balik tersebut. Baik, agar saya dan semua pembaca Career Advice dapat menjaga seni yang dimiliki oleh kritik, mari kita simak pembahasan di bawah ini.
Hindari Opini yang Bias
Sebagai seorang manusia, hampir tidak mungkin bagi kita untuk menghindari kata “bias”. Sekuat apapun kita mencoba untuk netral dalam menghadapi suatu hal, tetap saja ada hal yang membuat kita lebih cenderung ke satu arah dan menghiraukan hal yang lainnya. Ditambah lagi dengan kebebasan berpendapat yang dimiliki oleh setiap manusia. Ini semakin membuat kita lebih mudah untuk menyuarakan sudut pandang yang berbeda dengan orang lain.
Ketika kita memiliki pengetahuan yang baik dalam suatu bidang, maka akan ada orang-orang yang jauh lebih berpengetahuan daripada kita, dan jangan jadikan ini sebagai peluang bagi kita untuk selalu merasa benar dan tidak menghiraukan pendapat orang lain. Bias memang suatu perasaan alami yang dimiliki setiap manusia, dan ini sulit untuk dikendalikan.
Dalam istilah neurologis, otak memiliki kapasitas pemrosesan informasi yang terbatas. Ini mengindikasikan bahwa kita benar-benar percaya bahwa kita tahu banyak hal daripada yang sebenarnya kita ketahui. Selain itu, kita juga memiliki kecenderungan untuk lebih mempercayai informasi-informasi yang mendukung keyakinan kita sendiri, dan inilah yang menjadikan perasaan “bias” terbentuk. Saat bias sudah terbentuk, kita cenderung menggeneralisasi suatu hal. Menganggap bahwa itu adalah sebuah “fakta umum” yang tidak perlu dicari lagi pembuktiannya, karena itu adalah hal yang benar. Nah dalam kondisi seperti ini, orang cenderung akan berpikir bahwa "saya benar dan Anda salah".
Poin pentingnya adalah, semakin sedikit orang-orang yang menyampaikan umpan balik yang konstruktif. Padahal metode dalam memberikan umpan balik yang benar adalah dengan menyampaikan kesalahan yang dilakukan, dan diikuti dengan perbaikan apa yang perlu digunakan oleh orang tersebut, dengan tidak memihak dalam hal apapun. Nah, jika semua orang memberikan kritik dengan cara yang seperti ini, saya jamin, orang-orang akan semakin gencar untuk melakukan peningkatan kualitas untuk karier mereka.
Ibaratnya, mereka diberikan “racun” yang pahit, namun pada waktu yang sama juga mendapatkan obat penawarnya. Namun, jika kita tidak tahu seni dalam menyampaikan kritik, orang-orang yang menerima kritik kita akan mengabaikannya dan tidak menggunakannya untuk membangun peningkatan karier.
Jadi, Bagaimana seharusnya Kritik yang Baik?
Segala hal yang kita lakukan tergantung dengan niat yang kita miliki. Sama halnya dengan sebuah kritik. Kritik akan dikatakan sebuah kritik yang baik, jika dasar dari kritik yang diberikan memiliki niat yang positif. Sampaikan perbaikan-perbaikan apa saja yang perlu diterapkan, dan tentunya dengan Bahasa yang baik dan sopan. Ungkapkan kritik sebagai bentuk komunikasi yang tulus untuk membantu orang lain dalam meningkatkan mereka ke arah yang lebih positif.
Kritik yang disampaikan juga harus objektif, dan berasal dari beberapa perspektif yang berbeda-beda. Ini menandakan bahwa tidak ada satu pendapat universal, tetapi kita mengakui ada banyak sudut pandang yang mungkin baik untuk dipertimbangkan. Yang tidak kalah penting, sebagai penerima kritik kita perlu menghormati sudut pandang lain yang diberikan, karena umpan balik yang baik bukan hanya berasal dari satu sudut pandang yang dianggap sebagai ‘fakta umum’.
Panduan yang Baik untuk Memberi dan Menerima Kritik yang Baik
Saat kita memberikan kritik kepada orang lain, secara tidak langsung kita sedang mengasah pengetahuan karena kita membuat pandangan berdasarkan dari berbagai aspek. Di sisi lain, ketika kita menjadi penerima kritik, ini akan lebih berat daripada memberikan kritik kepada orang lain. Namun jika kita menerimanya dengan pikiran yang terbuka, maka kita dapat dengan mudah mengambil nilai-nilai positif yang terdapat dari setiap kritik yang diberikan.
Memberi Kritik
Sebagai pemberi kritik, kita harus benar-benar memahami maksud dan tujuan kita dalam memberikan kritik kepada orang lain.
- Jangan sertakan pendapat pribadi (opini), apalagi jika pendapat kita tidak memiliki bukti-bukti yang pasti.
- Hindari bentuk kritik yang subjektif.
- Gunakan kata-kata yang sopan dan baik.
- Hindari bias, dan sertakan masukan terhadap perbaikan apa saja yang dapat diterapkan oleh orang tersebut.
Menerima Kritik
- Dengarkan kritik dengan tenang dan bersikap terbuka dengan apa yang dikatakan oleh pemberi kritik.
- Ajukan beberapa pertanyaan sebagai bentuk klarifikasi dengan maksud untuk memahami sepenuhnya apa yang mereka komunikasikan kepada kita.
- Pastikan kita merasa jelas dengan kritik yang disampaikan dan mengerti titik kesalahan yang kita lakukan, sehingga akan lebih mudah untuk kita melakukan perbaikan.
Nah, itu dia alasan mengapa kita tidak disarankan untuk memberikan kritik yang bias dan sangat disarankan untuk menyampaikan kritik sesuai dengan panduan yang baik. Jadi, pembaca Career Advice harus benar-benar memperhatikan komponen yang penting dalam memberikan kritik, serta menerima kritik dengan bijaksana, ya. Semua ini perlu kita terapkan agar seni positif dari sebuah kritik tetap terjaga dengan baik. Selamat mencoba rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya
-
Communication
Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia Kerja
-
Communication
Mengenal Fungsi Komunikasi dan 4 Contohnya dalam Bisnis
-
Leadership
Pengertian Kepemimpinan secara Umum dan 6 Jenis Kepemimpinan
-
Leadership
Mengenal Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi dan 5 Keutamaannya
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Keterampilan Sosial dalam Kerjasama Tim?
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Kerjasama Tim? dan Bagaimana Perusahaan Mendorongnya?
-
Leadership
Apa itu Etika Bisnis? dan 6 Cara Menulis Kode Etik untuk Bisnis