
Self Improvement
5 Cara Mengatasi Iri Hati
By STUDiLMU Editor
Iri hati adalah salah satu sikap beracun yang dapat menghancurkan kita. Iri hati biasanya dimiliki oleh orang-orang yang suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Perasaan iri hati tidak akan pernah membawa kita pada kesuksesan apapun dan hanya akan menganggap diri semakin buruk. Bayangkan, jika kita memiliki sifat iri hati dalam perjalanan karier. Saat orang lain sukses, kita merasa iri. Saat orang lain berhasil membuat kemajuan, kita juga merasa iri. Jika selalu merasa iri, kita tidak akan pernah bisa belajar dari orang lain dan mengambil sisi positif dari setiap hal yang dihadapi. Tentu saja, ini bukanlah sikap yang harus dipertahankan. Kita harus mampu menghilangkan iri hati dari dalam diri. Jika tidak, kita mungkin saja akan menyabotase dan selalu menyalahkan diri sendiri serta tidak dapat melihat potensi diri.
Kita mungkin merasa bahwa hidup ini tidak adil. Kita melihat bahwa orang lain memiliki talenta, kesehatan, kekayaan bahkan reputasi yang lebih dari yang kita miliki. Ditambah dengan kemajuan teknologi saat ini, media sosial menjadi salah satu hal yang dapat meningkatkan iri hati dalam diri kita masing-masing. Nah, untuk mengatasi iri hati, kita harus dapat memahami darimana perasaan tersebut berasal dan berhenti memandang diri sendiri sebagai sebuah kegagalan. Lalu, bagaimana kita dapat mengatasi iri hati yang dimiliki? Berikut adalah 5 cara mengatasi iri hati.
1. Meningkatkan kesadaran diri.
Cara mengatasi iri hati yang pertama adalah dengan meningkatkan kesadaran diri. Untuk mengenal diri sendiri, kita harus menerima diri sendiri terlebih dahulu. Kesadaran diri adalah suatu hal yang membantu kita untuk menyadari dan menerima siapa kita. Kesadaran diri juga akan membantu kita untuk dapat memahami diri sendiri tanpa harus menghakimi, mampu untuk menerima kesalahan yang pernah dilakukan dan memaafkan diri atas kesalahan tersebut.
Apakah kita merasa iri? Apakah kita suka membandingkan diri dengan orang lain? Cobalah untuk meneliti diri sendiri. Kita mungkin memiliki perasaan tidak nyaman, ketakutan, atau bahkan merasa terancam. Tetapi, tidak apa-apa. Itu adalah hal yang wajar. Dengan kesadaran diri juga memampukan kita untuk mengatasi perasaan- perasaan tersebut. Dengan begitu, kita akan mampu untuk menerima umpan balik dari orang lain. Umpan balik membantu kita untuk menemukan bagian dalam diri yang perlu diperbaiki. Untuk meningkatkan kesadaran diri, kita harus selalu melihat ke dalam diri. Jika memiliki kesadaran diri yang tinggi, kita akan mengenal diri sendiri dengan baik dan memahami pandangan yang dimiliki orang lain terhadap kita.
2. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain.
Cara mengatasi iri hati yang kedua adalah berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Kita harus mampu untuk menerima apa yang dimiliki dan yang telah dicapai. Kesuksesan adalah hal yang pribadi, sedangkan kebahagiaan adalah bagaimana kita mendefinisikan kesuksesan tersebut. Jadi, milikilah standar sendiri.
Standar yang dimiliki orang lain hanya akan membuat kita stres dan semakin meningkatkan rasa iri hati. Satu-satunya hal yang dapat menjadi perbandingan adalah diri kita di masa lalu. Cobalah untuk membandingkan diri di masa lalu dengan diri kita saat ini. Apa yang masih perlu ditingkatkan? Fokuskan diri kita dengan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Dengan begitu, kita tidak akan lagi membandingkan diri dengan orang lain. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanyalah sebuah hal yang sia-sia.
3. Mencegah berkembangnya rasa iri hati yang dimiliki.
Cara mengatasi iri hati yang ketiga adalah mencegah berkembangnya rasa iri hati yang dimiliki menjadi iri hati yang lebih besar. Biasanya, iri hati timbul dalam sebuah hubungan. Cara awal yang dapat dilakukan untuk mengatasi iri hati adalah dengan bersikap jujur. Dalam sebuah hubungan, baik hubungan pribadi maupun profesional, kita harus selalu membangun kepercayaan. Memang tidaklah mudah untuk membangun rasa percaya, tetapi ketika mampu membangun kepercayaan, kita akan mampu mencegah rasa iri hati bertumbuh semakin besar. Kita memang tidak dapat menghindari rasa iri hati, tetapi dapat mencegahnya sebelum iri hati berkembang menjadi hal yang semakin besar dan membuat kita semakin merasa buruk. Jadi, cobalah untuk selalu membangun kepercayaan dalam setiap hubungan yang kita miliki.
4. Mengikuti jejak kesuksesan orang lain.
Cara mengatasi iri hati yang keempat adalah mengikuti jejak kesuksesan orang lain. Menjadikan orang lain sebagai inspirasi bukanlah hal yang salah. Masalahnya adalah kita selalu berusaha untuk menjadi mereka, misalnya jika mengagumi Bill Gates, kita tidak perlu menjadi sama dengannya, cukup mengikuti jejak kesuksesannya saja. Mengikuti jejak kesuksesan orang lain bukan berarti harus melakukan persis seperti yang mereka lakukan. Setiap orang memiliki kehidupan yang unik. Menyamai proses yang dimiliki orang lain adalah hal yang membosankan. Kita harus memiliki tujuan dan menentukan jalan sendiri. Pastikan bahwa kita tidak mengambil jalan pintas ya, rekan pembaca.
5. Mengalami rasa sakit.
Cara mengatasi iri hati yang kelima adalah mengalami rasa sakit secara langsung. Iri hati tidak hanya berbahaya bagi diri sendiri, tetapi juga berbahaya bagi orang-orang di sekitar kita. Iri hati memberikan rasa sakit dan biarkan kita mengalami rasa sakit tersebut. Dengan begitu, kita akan dapat merasakan rasa sakit secara langsung. Mengalami rasa sakit secara langsung, membuat kita tidak ingin menyimpan rasa iri hati yang berkepanjangan. Kita tahu bahwa iri hati itu menyakitkan dan tidak ada gunanya jika membiarkan iri hati berakar dalam diri.
Nah, itulah 5 cara mengatasi iri hati. Hidup kita berharga. Jadi, kita harus melakukan hal-hal yang bermakna. Iri hati hanya akan meracuni diri sendiri. Jangan biarkan diri kita dikuasai oleh rasa iri hati ya, rekan pembaca. Segera lakukan cara untuk mengatasinya agar kita memiliki kebahagiaan dalam hidup.
Featured Career Advice
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?