
Marketing & Sales
4 Kesalahan Branding Produk dari Bisnis Startup
By STUDiLMU Editor
Apa yang Dimaksud dengan Branding Produk?
Kata brand dan branding memiliki arti yang berbeda. Brand memiliki arti merek atau nama dari suatu produk atau layanan jasa. Sedangkan, branding lebih kepada proses pengenalan merek atau nama produk kepada para pelanggan. Dengan kata lain, branding adalah berbagai kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan tujuan untuk membangun dan membesarkan sebuah brand atau merek. Ketika kita melakukan branding, itu sama saja seperti melakukan upaya komunikasi yang dirancang sedemikian rupa dan terencana oleh sebuah perusahaan. Kembali lagi, tujuan dari proses branding ini adalah untuk membuat sebuah merek produk atau layanan jasa menjadi lebih terkenal. Perlu selalu kita ingat bahwa di dalam dunia bisnis, branding adalah fondasi sentral yang sangat penting untuk strategi pemasaran apapun.
Lantas, Apa Hubungan antara Branding Produk dengan Bisnis Startup?
Branding produk akan membantu kita dalam membangun identitas bisnis yang kita harapkan. Apakah kita ingin menjadi produk yang terkenal di kalangan eksekutif muda? Generasi milenial? atau para ibu muda? Dengan memiliki identitas bisnis yang kuat, kita akan semakin mudah dalam mengembangkan bisnis di masa yang akan datang. Ketika melakukan branding produk, kita juga sedang menumbuhkan reputasi dan kesan pertama di mata para pelanggan dari produk dan layanan jasa yang kita tawarkan.
Kesan pertama akan membantu para pelanggan untuk menilai “apakah produk ini cocok untuk saya?” atau “kira-kira, produk ini seperti yang saya cari selama ini atau tidak ya?” Para calon pelanggan akan mulai menebak kualitas produk dan layanan jasa kita dimulai dari awal proses branding yang kita lakukan.
Nah, ketika berbicara tentang “reputasi” atau “kesan pertama”, ini adalah dua hal yang sangat diperlukan bagi bisnis startup. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa bisnis startup adalah istilah yang mewakili perusahaan-perusahaan baru yang belum lama berdiri. Logikanya, jika sebuah perusahaan baru saja berdiri, entah itu dalam beberapa bulan yang lalu atau baru berjalan satu tahun, maka belum banyak orang yang mengenal perusahaan startup ini. Bukan hanya perusahaannya saja yang belum terlalu dikenal, namun produk-produk startup yang mereka miliki juga belum familiar bagi banyak orang. Itulah mengapa branding produk sangat diperlukan bagi bisnis startup.
Sayangnya, masih banyak loh orang-orang yang keliru dalam penerapan branding produk ini. Menurut website entrepreneur, ada 4 kesalahan branding produk dari bisnis startup yang sering dilakukan oleh banyak orang. Apa saja ya kira-kira? Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Tidak punya Merek Produk atau Suka Berganti-ganti Merek.
Kesalahan pertama pada bisnis startup yang paling sering dilakukan ketika proses branding adalah tidak memiliki merek produk sama sekali. What? Bagaimana bisa merek startup kita menjadi terkenal, jika kita tidak membuat merek produk sama sekali? Seperti yang sudah kita bahas di awal artikel, merek atau brand dari sebuah produk atau layanan jasa adalah hal utama yang akan dikenal dan dikenang oleh pelanggan. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa merek atau brand adalah hal utama yang perlu kita miliki ketika mendirikan bisnis startup. Tanpa sebuah merek, kita tidak akan bisa melakukan proses branding apapun.
Selain itu, sebagian bisnis startup juga sudah memiliki merek produk yang diperkenalkan dalam proses branding. Sayangnya, mereka sangat rentan dan suka mengubah-ubah nama merek atau brand dari produk dan layanan jasa yang mereka tawarkan. Mengubah-ubah merek dan brand hanya akan membuat pelanggan jadi bingung dan tidak percaya pada produk kita. Kepercayaan dari pelanggan adalah suatu hal yang sangat berarti dan penting untuk kita miliki. Jika kita tidak memiliki kepercayaan tersebut, maka bisnis startup kita akan sulit untuk berkembang maju.
2. Mengikuti Merek dari Produk dan Layanan Jasa Milik Kompetitor.
Mungkin kita berniat untuk menyaingi para kompetitor startup dengan memiliki nama yang hampir sama dengan mereka. Namun, lagi-lagi kami jelaskan bahwa itu hanya akan membuat para pelanggan geram dan kebingungan. Jika kita yakin bahwa kualitas yang kita miliki tidak kalah hebat dari produk para pesaing, lalu mengapa kita harus menggunakan merek produk yang hampir sama dengan mereka? Para pelanggan akan lebih percaya dengan merek startup yang berani berbeda dari produk-produk lainnya. Lagipun, ini akan membentuk keistimewaan yang signifikan bagi produk startup yang kita tawarkan. Selain itu, merek produk yang berbeda, unik dan mudah diingat akan memudahkan proses branding produk yang kita lakukan kepada para pelanggan.
3. Tidak Menyertakan Elemen Suara.
Walaupun kita sudah memiliki merek produk yang cantik, elegan dan mudah diingat. Selain itu, kita juga sudah mulai melakukan branding produk, semuanya akan kurang lengkap tanpa elemen suara di dalam proses branding kita. Elemen suara bisa berupa video yang kita putarkan kepada calon pelanggan untuk memperkenalkan produk dan layanan jasa kita.
Mengapa elemen suara dianggap sangat penting? Karena kita cenderung merasa yakin ketika mendengarkan penjelasan langsung dari orang lain. Manusia menangkap suara dari manusia lainnya agar mereka merasa lebih nyaman dan aman. Oleh karena itu, elemen suara dipercaya sangat ampuh untuk disisipkan di dalam branding produk dari bisnis startup kita. Jadi, jangan lupa membuat video untuk branding produk rekan pembaca ya!
4. Tidak Konsisten.
Yap! Salah satu faktor terpenting untuk kesuksesan branding produk adalah konsistensi. Sayangnya, masih banyak produk dan layanan jasa yang tidak konsisten dengan apa yang mereka fokuskan. Panduan-panduan penting yang ada di dalam produk dan layanan jasa harus tetap kita jadikan sebuah pedoman produk sampai kapanpun. Salah satu contoh branding produk yang tidak konsisten adalah mengubah target pelanggan pada pertengahan periode penjualan. Ini bukan hanya mengacaukan semua karyawan di bidang marketing atau pemasaran, namun proses branding produk yang tidak konsisten juga akan mengacaukan proses-proses lainnya.
Yap! itulah 4 kesalahan branding produk yang sering dilakukan oleh bisnis startup. Jadi, usahakan untuk menghindari empat kesalahan di atas ya, rekan-rekan Career Advice. Selamat mencoba!
Featured Career Advice
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja