
Communication
18 Tips Ampuh Presentasi yang Baik
By STUDiLMU Editor
Apakah yang Dimaksud dengan “Presentasi”?
Presentasi adalah suatu seni dalam berkomunikasi yang bertugas untuk menyampaikan pesan atau informasi penting di hadapan satu orang atau lebih, yang mana tujuannya adalah membuat audiensnya menjadi lebih mengerti dan memahami poin-poin penting yang disampaikan oleh sang presenter. Selain itu, presentasi juga bisa didefinisikan sebagai paduan berbicara di depan umum, dan segala hal yang disampaikan bisa saja dikritik oleh banyak orang.
Berpuluh-puluh bahkan ratusan pasang mata melihat ke arah kita yang sedang berdiri di depan mereka. Setiap kata yang terucap akan menjadi bahan pertimbangan atau bahkan cemoohan. Otak kita seakan menceritakan segala hal yang menyeramkan tentang presentasi di depan umum. Namun, jangan khawatir. Semua itu bisa kita selesaikan dengan 18 tips ampuh untuk memberikan presentasi yang baik di depan umum. Penasaran? Yuk, kita simak bersama-sama.
1. Peraturan 10-20-30.
Apa maksud dari angka 10-20-30? Ada apa dibalik angka-angka tersebut? Ini merupakan aturan presentasi yang ditemukan oleh Guy Kawasaki. Dalam presentasi, sebaiknya slide presentasi tidak lebih dari 10 slide, presentasi berlangsung tidak lebih dari 20 menit dan memiliki teks kurang dari 30 poin setiap font-nya. Ini bertujuan agar para audiens lebih cepat memahami apa yang kita sampaikan, sehingga mereka tidak terlalu pusing dengan presentasi yang lama dan membosankan.
2. Aturan 20-20.
Selain aturan presentasi yang Guy Kawasaki berikan (10-20-30), saran lain mengatakan bahwa kita perlu membuat 20 slide dan setiap slide dijelaskan tidak lebih dari 20 detik. Itulah mengapa peraturan presentasi ini disebut sebagai aturan 20-20. Aturan ini bertujuan agar presentasi yang kita berikan bisa disampaikan dengan seringkas mungkin.
3. Datang lebih awal, bahkan sangat awal.
Kita adalah sang pembawa acara, sang pelaku presentasi. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah terlambat. Ada banyak hal yang perlu kita persiapkan sebelum melakukan presentasi. Mempersiapkan laptop, infocus, dan lain sebagainya. Datang lebih awal juga akan membuat kita merasa lebih tenang, karena dapat beradaptasi dengan suasana sebelum presentasi dimulai.
4. Tarik nafas panjang, dan buang.
Tenang. Kita tidak akan bisa melakukan presentasi dengan baik jika kita dalam keadaan gugup. Tarik nafas yang panjang dan buang nafas, lakukan itu secara beraturan sampai rekan pembaca merasa lebih tenang dan lega. Jika kita merasa tenang, maka otak akan bekerja dengan lebih baik saat kita melakukan presentasi.
5. Lakukan kontak mata.
Saat melakukan presentasi, jangan menundukkan mata ke bawah. Ini hanya akan membuat kita terlihat malu, takut atau tidak percaya diri. Coba buat kontak mata dengan semua hadirin yang duduk atau berdiri di depan Anda. Dengan begitu, para hadirin akan merasa bahwa Anda juga memperhatikan mereka, bukan asyik dengan dunia kita sendiri.
6. Perlambat, namun tidak terlalu lambat.
Seorang pembicara yang merasa gugup saat melakukan presentasi, dia cenderung berbicara dengan sangat cepat, sampai-sampai apa yang dia bicarakan terdengar tidak jelas. Mengapa mereka berbicara dengan sangat cepat? Ini dilakukan tanpa mereka sadari, agar presentasi dapat segera berakhir. Kita perlu menghindari hal ini, dan cobalah menyampaikan poin-poin presentasi secara perlahan, namun tidak terlalu lambat.
7. Jangan membaca, tapi jelaskan!
Membaca bukan hanya membuat para pendengar bosan dengan poin-poin presentasi yang kita sampaikan, namun ini juga mengindikasikan bahwa kita tidak terlalu paham dengan apa yang ingin kita sampaikan. Jadi, pastikan rekan-rekan Career Advice benar-benar paham tentang apa yang ingin disampaikan, dan presentasi akan berjalan dengan lancar.
8. Pilih 15 kata.
Dalam ilmu komunikasi, berbicara terlalu panjang tidak akan menjadi efektif bagi para pendengarnya. Jadi, pastikan kita merangkum 15 kata (saja!) yang kita tarik untuk meringkas setiap ide yang ingin kita sampaikan. Apabila rekan pembaca masih tidak bisa menggunakan 15 kata, tulis ulang dan cobalah mengatakannya lagi.
9. Pidato adalah bercerita.
Jika poin-poin presentasi yang ingin disampaikan memang panjang, bungkuslah presentasi Anda menjadi sebuah cerita ringan yang pendek. Sst! Pembicara yang hebat tahu bagaimana menggunakan cerita untuk menciptakan hubungan emosional antara ide-ide kepada para pendengar.
10. Proyeksikan suara dengan baik.
Saat melakukan presentasi, kita tidak perlu berteriak-teriak atau berbicara kencang agar orang lain dapat mendengarnya. Cobalah untuk berdiri tegak dan membiarkan suara kita beresonansi dengan baik di udara.
11. Jangan Merencanakan Gerakan.
Biarkan gerakan tubuh yang kita berikan berjalan apa adanya, sesuai dengan pesan yang kita sampaikan kepada para hadirin. Apabila kita merencanakan gerakan apa yang akan kita gunakan saat presentasi berlangsung, ini malah akan aneh. Apalagi saat gerakan yang kita berikan tidak cocok dengan apa yang kita ucapkan. Hmm, yang ada malah membingungkan para pendengar. Contoh, Anda berencana untuk menggunakan gerakan kepalan tangan, namun itu dipraktikkan saat Anda menjelaskan poin yang membahagiakan. Bukannya menyemangati para hadirin dengan kepalan tangan tersebut, mungkin malah membuat mereka takut, hehe.
12. Sesekali menghibur para audiens.
Presentasi yang diberikan di depan umum tidak selalu harus membosankan. Untuk membuat suasana presentasi menyenangkan dan terasa ringan, sesekali rekan-rekan Career Advice perlu menghibur para audiens agar mereka semakin merasa tertarik dengan presentasi Anda. Namun kita juga perlu selalu ingat ya, presentasi yang baik harus menghibur dan tetap informatif.
13. Katakan “Itu Pertanyaan Yang Bagus!”
Apabila ada pertanyaan yang disampaikan oleh audiens, kita bisa mengapresiasi mereka dengan mengatakan “Wah, itu pertanyaan yang bagus!” atau “Terima kasih, saya sangat senang Anda menanyakan pertanyaan seperti ini”. Tahu tidak, saat rekan pembaca mengatakan salah satu dari pernyataan tersebut, Anda bisa sambil mengatur ulang apa yang ingin dijawab pada pertanyaan tersebut.
14. Latihan, Latihan dan Latihan!
Latihan akan membuat kita semakin luwes. Seperti pepatah Inggris yang mengatakan “Practice makes perfect!” Ini benar adanya loh, semakin kita berlatih, berlatih dan berlatih, maka semakin kita bisa memberikan presentasi yang terbaik.
15. Jangan minta maaf, jika tidak melakukan kesalahan.
Permintaan maaf hanya patut diucapkan ketika kita melakukan kesalahan. Hindari penggunaan kata maaf atas ketidakmampuan kita, atau karena kita merendahkan diri di depan para audiens. Selain itu, hindari meminta maaf karena kita merasa gugup atau kurangnya waktu persiapan. “Ups, maaf saya merasa gugup” atau “maaf ya jika presentasi saya tidak lancar, ini karena saya merasa gugup”. Percayalah, ini hanya membuat kita terlihat tidak profesional. Lagipun, sebagian besar audiens tidak dapat melihat kecemasan kita, jadi santai saja ya.
16. Minta maaf jika memang bersalah.
Namun, apabila rekan pembaca memang melakukan sebuah kesalahan, ya tentu saja rekan pembaca harus meminta maaf dengan tulus. Misalnya, rekan pembaca datang terlambat, 30 menit dari waktu yang telah ditentukan. Maka, rekan pembaca harus meminta maaf kepada para audiens yang telah lama menunggu.
17. Posisikan diri sebagai audiens.
Saat kita membuat materi presentasi, kita perlu melihat perspektif dari audiens. Apakah mereka akan memahami apa yang kita sampaikan? Apakah grafis yang saya tampilkan cukup jelas? Bagaimana caranya agar audiens tidak merasa bosan? Dan lain sebagainya.
18. Tersenyum
Saya tahu rekan pembaca mungkin merasa sangat deg-degan, khawatir, takut dan segalanya menjadi satu. Tapi, jangan lupa tersenyum ya! Percayalah, semua akan baik-baik saja.
Setelah membaca tips ampuh presentasi yang baik di atas, apakah rekan pembaca sudah siap memberikan performa terbaik pada presentasi selanjutnya? Saya yakin Anda pasti bisa. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya
-
Communication
Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia Kerja
-
Communication
Mengenal Fungsi Komunikasi dan 4 Contohnya dalam Bisnis
-
Leadership
Pengertian Kepemimpinan secara Umum dan 6 Jenis Kepemimpinan
-
Leadership
Mengenal Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi dan 5 Keutamaannya
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Keterampilan Sosial dalam Kerjasama Tim?
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Kerjasama Tim? dan Bagaimana Perusahaan Mendorongnya?
-
Leadership
Apa itu Etika Bisnis? dan 6 Cara Menulis Kode Etik untuk Bisnis