
Communication
Cara Presentasi yang Baik: Kendalikan Diri Sendiri
By STUDiLMU Editor
Di satu kelas kecil berjumlah tujuh orang tentang presentasi, saya pernah meminta peserta untuk menjawab kuis singkat seputar pembicara, dengan menggunakan aplikasi online. Pertanyaannya sederhana, “Mata kuliah/pelajaran apa yang tidak Anda sukai saat masih sekolah/kuliah? Mengapa?”. Jawaban peserta bervariasi seputar mata pelajaran/kuliahnya. Namun uniknya, jawaban tentang alasan mereka tidak menyukainya seragam, yaitu karena guru atau dosennya. Saat saya minta mereka satu persatu menjelaskan lebih spesifik, jawaban mereka mungkin sama dengan yang akan Anda berikan pada saya.
Seorang peserta menjawab bahwa ia membenci Fisika. Alasannya adalah karena tak kunjung paham, terlalu membingungkan. Saya coba perjelas, apa yang membuat iya merasa bingung. Curhatnya kemudian berujung pada kesimpulan, kebingungannya diakibatkan ketidakcakapan sang guru saat mengajar. Menurut si mantan murid di hadapan saya waktu itu, sang guru akan menjelaskan secara panjang tentang apa saja bahasan di hari itu, menuliskan berbagai rumus di papan tulis sambil menggambar entah grafik atau kurva, dengan larangan untuk mencatat sebelum ia selesai menjelaskan. Luar biasa kaya ilmu yang beliau bagikan. Namun di akhir sesi, hanya segelintir orang yang bisa menyerap penjelasannya, atau bahkan sekedar mampu mengingat dari mana (lalu ke mana) mereka harus mulai mencatat (dari tiga papan tulis yang sudah dipenuhi berbagai rumus). Celakanya, jika ingin bertanya, maka itu artinya mereka meminta sang guru menjelaskan dari awal.
Peserta lain dengan menggebu-gebu menceritakan gurunya yang baik hati, namun ia tidak sukai mata pelajarannya. Sama, bidang Fisika, dan alasan yang juga sama; “Ga ngerti, Bu. Mungkin otak saya yang ga sampe.”. Rekan-rekannya tertawa. Saya ikut tertawa dan memintanya bercerita lebih banyak. Dalam gambaran si mantan murid, gurunya sosok yang tidak pernah marah dan sangat kebapakan. Pada saat mengajar pun, beliau akan menjelaskan dengan perlahan, cenderung seperti berbicara pada dirinya sendiri dalam nada datar, tanpa kontak mata (karena sambil sibuk menulis di papan), dan tidak keberatan bahkan jika muridnya ada yang tidur. Guru favorit karena begitu baiknya, namun membekas dalam ingatan hanya sebatas itu.
Satu peserta wanita dari departemen Accounting bercerita dengan wajah serius tentang betapa ia tidak menyukai pelajaran Akuntansi. Rekan-rekannya meledeknya sebagai ironis hingga kualat, dan ia tertawa mengamini. “Si ibu itu kalau jelasin satu arah, Bu. Boleh nanya tapi nanti kalau sudah mau bel selesai. Lha saya sudah lupa tadi apa aja yang mau ditanya. Sudah bingung semua.”. Kelas kami semakin riuh saat mereka saling tuding siapa yang mirip dengan deskripsi itu, dan celoteh-celoteh mempertanyakan hasil kerja peserta tadi. Satu pertanyaan yang memberi kami banyak hikmah dari jawaban-jawabannya.
Lucunya, ada satu peserta yang mengungkapkan bahwa ia pernah membenci pelajaran Kimia di tahun pertama SMU, hingga akhirnya ia bisa memahaminya di tahun ke dua bahkan mendapat nilai rata-rata delapan. Padahal ada materi yang sama, karena memang berkelanjutan. Rekan-rekannya kala itu menilai itu dikarenakan ia sudah tau duluan. Sementara ia sendiri merasa (dibuktikan dengan nilai rata-rata di angka enam), bahwa ia baru menikmati pelajaran itu saat SMU. “Ngerti, jelas (diterangkan) sama bapak itu. Ga tau juga kenapa, heran juga, koq dulu bisa ga masuk-masuk (ke otak) ya??”. Terangnya dengan raut serius pada peserta lain.
Mungkin Anda juga pernah merasakan apa yang peserta saya tadi rasakan. Tidak menyukai suatu mata pelajaran, karena tidak bisa menangkap apa yang disampaikan pemateri. Terlalu banyak, terlalu membingungkan, terlalu rumit dan kompleks, terlalu padat. Ibarat nasi goreng yang diisi ayam, sosis, telur, nugget, kornet, ikan teri, keju, mie, dan tambahan lainnya. Terlalu banyak hingga mengurangi kenikmatan saat mencerna rasanya.
Sering kali, tantangan terbesar seorang presenter atau pembicara adalah mengendalikan dirinya sendiri. Terutama bagi mereka yang memiliki banyak pengalaman dan kaya pengetahuan. Nampaknya ada banyak hal yang ingin dibagi, begitu banyak informasi yang penting audiensnya ketahui, yang seolah berebutan meminta giliran untuk diucapkan. Tantangan yang jika tidak berhasil mereka atasi, menjadi memori tersendiri bagi audiensnya di akhir presentasi. Tantangan yang akhirnya kami sebut sebagai “Pintar, tetapi tidak bisa membuat orang lain ikut pintar”.
Cara presentasi yang baik bukan selalu tentang menunjukkan betapa kayanya ilmu yang bisa kita bagikan. Presentasi seharusnya membuat audiens bisa ikut memahami apa yang kita ketahui, dan mengambil manfaat darinya. Bukan tentang pembicara menonjolkan dirinya, tapi tentang membantu audiensnya menyerap hal yang juga akan memperkaya pengetahuannya. Presentasi yang baik, adalah tentang mereka, tentang audiens kita.
Presentations aren’t about the presenter; they’re about the audience and what the audience needs. If the presenter is talking too much it’s usually a sign that he or she has forgotten who’s important.
- Simon Raybould-
Featured Career Advice
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Mengenal Tipe Orang yang Sulit, Si Tank.
-
Emotional Intelligence
Tips Menghadapi Tipe Orang yang Sulit
-
Happiness
Kekuatan Membantu Sesama dan Bersedekah dalam Dunia Bisnis
-
Self Improvement
Manfaat Koneksi Sosial Dalam Dunia Kerja
-
Self Improvement
Pikiran Positif dan Tingkat Stres
-
Self Improvement
Optimisme, Melihat Hal Baik di Berbagai Kendala
-
Teamwork & Collaboration
Membangun Koneksi dengan Rekan Kerja
-
Self Improvement
Meningkatkan Toleransi Terhadap Stres
-
Self Improvement
Memiliki Ketangguhan Hidup (Resiliensi)
-
Productivity
Kegiatan Sosial Secara Online yang Seru!
-
Tips of Management
Metode Stratifikasi, Cara Mudah untuk Mengklasifikasikan Berbagai Data
-
Tips of Management
Mengenal PICA (Problem Identification and Corrective Action) dalam Pemecahan Masalah
-
Tips of Management
Mengenal Diagram Pareto
-
Customer Service
Pentingnya menjaga Hubungan Baik dengan Pelanggan
-
Customer Service
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan dengan Service Excellent
-
Customer Service
Cara untuk Memahami Kebutuhan Pelanggan
-
Customer Service
Cara Terbaik untuk Menangani Keluhan Pelanggan
-
Customer Service
Pentingnya Seorang Customer Service Dapat Mematuhi Penjanjian Dengan Pelanggan
-
Marketing & Sales
Mengenal Aktivitas dan Fungsi Tenaga Penjual Ritel
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu