Leadership
Perjalanan Karir Seorang Leader
By STUDiLMU Editor
Salah seorang penulis sering ngeles dengan berujar “Itu karena the power of kepepet” (sambil nyengir salah tingkah) saat dipuji tentang hasil evaluasi kelas yang baik. Seperti Anda ketahui, perusahaan kami memang bergerak di bidang training and development. Sehingga salah satu hal yang selalu kami pantau adalah kualitas para trainer – facilitator kami. Ternyata walau telah bertahun-tahun memfasilitasi puluhan kelas, rasa tidak PD terkadang masih juga mampir sebelum bahkan hingga sesudah training berakhir. Penulis tidak ingin bersombong hati (walau kadang Ge-eR juga) bahwa pekerjaan yang ia lakukan sudah tepat, dan hasilnya sudah baik.
Ini mirip dengan kisah (konon nyata) yang pernah penulis baca, tentang seekor bebek. Siang itu seekor bebek menarik-narik celana seorang polisi. Karena merasa risih, polisi itu mengusirnya. Tapi lalu bebek itu berusaha mendapatkan perhatian sang polisi, Ray Peterson. Ia pergi ke atas tutup selokan di jalan. Dia duduk di sana. Ray mengacuhkannya. Bebek itu kemudian menarik lagi celana polisi ini. Lagi-lagi setelah mendapatkan perhatian Ray, dia pergi ke atas tutup selokan. Begitu terus berulang-ulang. Merasa ada sesuatu yang aneh, Ray akhirnya mendekati lubang tutup selokan ini. Setelah dilihat, ternyata ada delapan ekor anak bebek yang terjatuh ke dalam selokan itu. Ray langsung meminta pertolongan. Pertolongan datang. Dan selagi proses pertolongan berlangsung, si ibu bebek diam menunggu. Akhirnya dengan menggunakan truk derek, lubang penutup parit itu bisa dibuka. Sang ibu bebek bersama delapan anaknya berjalan beriringan menuju ke sungai dan berenang di sana. Kisah ini membuktikan bahwa ternyata hewan pun – di saat anaknya terancam – bisa melakukan sesuatu yang TIDAK pernah ia lakukan.
Sebenarnya kalimat “The power of kepepet” ini muncul sejak awal penulis memasuki dunia kerja. Atau mungkin sebenarnya jauh sebelum itu. Hampir setiap kali diminta melakukan hal yang terbilang baru, ia akan menyanggupi, disertai kekhawatiran akan kegagalan. Mencari berbagai referensi, bertanya ke beberapa senior atau orang yang dianggap tepat, lalu memulai pengerjaan tugas sesuai pemahamannya. Mempelajari hal-hal baru demi menyelesaikan tugas, bahkan melakukan hal nekat yang menantang nyalinya sendiri. Setelah melewati berbagai hal, kemudian menyajikan hasilnya saat batas waktu tiba – sambil berdoa dalam hati bahwa sudah sesuai dengan yang diharapkan pemberi tugas.
Seperti bocah lima tahun yang terpaksa ikut kelas Taman Kanak-kanak (walau sudah melancarkan aksi nangis meraung-raung menolak sekolah setiap pagi), lalu diminta menghapal lagu Indonesia Raya. Terpaksa dulu, akhirnya bisa. Atau pelajar Sekolah Dasar yang pemalu, yang diwajibkan menyanyikan satu lagu daerah dan satu lagu perjuangan sebagai ujian mata pelajaran Seni Musik. Walau sudah berdoa agar bel pergantian pelajaran segera berbunyi, toh pada akhirnya gilirannya akan tiba. Walau dengan rasa melilit di perut dan jemari yang dingin karena gugup, akhirnya dua lagu selesai dinyanyikan.
Begitu juga yang terjadi pada seorang leader. Baru atau berpengalaman puluhan tahun, setiap leader memulai karirnya dengan memaksakan diri, me-nekat-kan diri, untuk mempelajari pengetahuan baru, mencoba hal-hal baru, dan menerima tugas yang sama sekali baru. Menantang dan mendorong dirinya sendiri untuk melakukan hal di luar kebiasaannya. Menyelesaikan tugas yang sebelumnya tidak ada dalam bayangannya bagaimana pengerjaannya. Tugas yang diterima (mungkin) dengan terpaksa, karena merupakan mandat dari atasan. Tugas yang mau ga mau, suka ga suka, harus kelar. Ngerti ga ngerti, coba dulu. Ga ada orang lain yang disuruh, berarti ya harus bisa. Dan muncullah “The power of kepepet” tadi. Apapun hasilnya nanti, yang terpenting adalah memulai. Coba dulu, hasil belakangan. Kalau salah? Ya coba lagi. Belajar dari yang pertama, analisa, cari penyelesaian kendala, lalu lakukan dengan lebih baik.
Jadi sungguh tidak ada yang salah dengan ketidaktahuan. Tidak ada yang salah dengan ketidakpahaman. Melakukan kesalahan, tidak sepenuhnya salah. Gagal pun tidak salah. Lha kalau ga pernah salah, ya gimana mau belajar? Kalau ga pernah gagal, gimana bisa tahu cara untuk berhasil? Semua leader hebat juga memulai dari posisi Anda sekarang. Malahan, semakin senior usia dan jabatan mereka, semakin banyak kesalahan yang telah mereka lakukan. Semakin banyak kenekatan yang pernah mereka tunjukkan. Karena itulah, semakin kaya mereka akan ilmu dan pengalaman. Dan itu yang perlu kita lakukan sebagai leader.
Tidak perlu menunggu the power of kepepet muncul, Anda harus yakin dengan kemampuan yang Anda miliki. Ada banyak potensi yang sering kali tidak kita sadari miliki, dan baru dikenali saat berada pada kondisi kepepet. Yang artinya, memang sudah ada di dalam, hanya saja tidak muncul karena selama ini tidak pernah dibutuhkan atau tidak pernah diminta. Dan ini berarti ada lebih banyak potensi yang kita miliki, yang dapat kita asah untuk mengembangkan diri. Hanya butuh kemauan dan fokus untuk bisa melakukan.
Buang jauh-jauh gengsi ala boss, yang takut dibilang kurang pengalaman. Gengsi kalau sampai dilihat kurang paham, apalagi sampai gagal. Mendingan nyuruh orang lain daripada malu harus belajar dulu, nanya dulu, apalagi kalau sampai salah. Lho, Anda kan juga manusia? Atasan juga manusia, bukan kemeja dari kain katun, spandek, atau sifon. Setiap manusia melakukan kesalahan dan gagal. Yang menjadi pembedanya adalah kemampuan dan kemauan untuk mendapat pembelajaran dari setiap kesalahan dan kegagalannya. Pimpinlah diri Anda sendiri untuk menaklukkan keraguan terhadap kemampuan Anda. You learn more from failure than from success. Don’t let it stop you.
Featured Career Advice
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling