.jpg?auto=format)
Coaching
Perbedaan Coaching dan Metode lainnnya
By Susanti Yahya
Banyak pendekatan dilakukan perusahaan untuk mengembangkan karyawannya. dan coaching adalah salah satunya. Lantas, coaching itu apa sih? Coaching merupakan salah satu tools efektif yang mampu membuat karyawan dapat mengembangkan potensinya secara lebih maksimal. Dikarenakan coaching bisa membantu untuk mendorong para karyawan dalam memberikan kinerja terbaik mereka, maka coaching adalah salah satu komponen yang sangat vital untuk dimiliki setiap perusahaan.
Sebagai karyawan baru di perusahaannya, Rika memang kurang berpengalaman. Untuk itulah atasan Rika berinisiatif mengirimnya mengikuti training tak jauh dari lokasi kantor. Tetapi kendati memberi wawasan lebih luas, Rika merasa training kurang bermanfaat langsung bagi pekerjaannya. Training kebanyakan berupa ceramah tentang pengalaman pembicara yang diselingi tanya jawab. Apalagi ia merasa bahwa dengan berada di kelas training ia mengorbankan waktu produktif di tempat kerjanya, menunda tugas yang memang menumpuk. Jumlah tatap muka selama training sebanyak 8 kali pertemuan, yang berlangsung selama 2 bulan.
Lain lagi dengan penilaian atasannya. Atasan Rika berharap dengan training tersebut kinerja Rika bisa meningkat lebih cepat. Namun sayang, harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Perkembangan penjualan produk-produk yang dihasilkan Rika tidak signifikan. Pekerjaan Rika lebih banyak dihambat oleh relasinya dengan anak buahnya yang merasa terlalu banyak dibebani pekerjaan, sehingga tenggat waktu penyelesaian pekerjaan sering meleset. Di luar itu, persoalan terbesar Rika sebenarnya adalah kurangnya pengenalan produk yang laku di pasaran.
Kecewa dengan kinerja Rika, atasannya pun acap kali menyindir hasil kerja Rika terkait manfaat training berbiaya besar di depan teman-temannya. Hubungan Rika dengan atasannya menjadi kurang harmonis. Rapat-rapat evaluasi yang biasanya menjadi sarana komunikasi yang efektif antara atasan-bawahan menjadi tak ubahnya ajang pengadilan bagi Rika. Rika semakin tertekan dengan tuntutan atasannya dari hari ke hari.
Ada apa dengan training? Apa perbedaannya dengan coaching? Bagaimana coaching bisa saling melengkapi dengan training? Apa pula perbedaan coaching dengan pendekatan-pendekatan pengembangan kinerja karyawan lainnya, seperti mentoring, konsultasi, dan konseling? Untuk itu mari kita bahas satu per satu.
Training
Untuk membandingkan coaching dengan training, pertama kita bisa melihatnya berdasarkan materi. Dalam training, materi yang diberikan biasanya seragam. Tanpa membedakan keragaman kebutuhan pesertanya, materi training biasanya sama untuk semua. Seorang trainer akan berperan sentral dalam proses ini dan menitik beratkan pada isi (content) materi yang diajarkannya. Tak mengherankan bila training terkadang tidak bisa menjawab seluruh kebutuhan pesertanya. Berbeda dengan training, pendekatan coaching biasanya bersifat privat dan tidak untuk disebarluaskan. Jika materi training umumnya diberikan sama secara massal, materi coaching biasanya berbeda antara satu kasus dengan lainnya. Dari penjelasan tersebut, kita bisa membayangkan bahwa metode training dan metode coaching adalah dua hal yang sangat berbeda, karena metode coaching adalah metode yang terdiri dari berbagai materi yang sangat bervariasi. Dan, tentunya lebih tepat sasaran pada keahlian apa yang ingin ditingkatkan dari karyawan tersebut.
Perbedaan yang ke dua antara training dan coaching berkaitan dengan metodenya. Training merupakan gabungan mengajar, mendidik dan melatih seseorang untuk mendapatkan knowledge dan skill baru. Umumnya metode yang dikenal peserta dan digunakan dalam training biasanya ceramah satu arah: trainer bicara, peserta mendengarkan. Di sini praktik training sering diidentikkan dengan pengajaran (teaching).
Meski seringkali satu arah, pada training dengan peserta dewasa, seharusnya ceramah bisa berlangsung dalam dua arah. Ceramah ditanggapi dengan pengalaman peserta, sehingga trainer menyesuaikan materinya menurut pengalaman peserta. Pada kondisi tertentu di mana materi menuntut praktik, trainer mesti melakukan demonstrasi atau peragaan di depan peserta training, atau memandu peserta untuk mempraktekkan skill yang diharapkan untuk dimiliki peserta. Itu sebabnya seorang trainer seharusnya memiliki lebih banyak pengetahuan dan pengalaman dibandingkan peserta. Selain itu, tugas seorang trainer juga harus cerdas dalam menyampaikan materi training, terutama memastikan para peserta bahwa mereka memahami materi training dengan sangat baik.
Berbeda halnya dengan coaching. Dalam coaching, coach lebih banyak menggunakan pertanyaan, karena Coaching merupakan “The art of asking question”. Coach menggunakan kemampuannya untuk bertanya sehingga coachee mampu menemukan akar permasalahannya dan memunculkan solusinya sendiri. Coachee dianggap sesungguhnya sudah memiliki kemampuan yang memadai, sehingga coach tidak perlu membekalinya dengan pengetahuan teknis tambahan. Masalahnya lebih terkait dengan masalah psikologis seperti motivasi. Coaching jauh lebih personal dibandingkan training. Coaching membutuhkan pembangunan kedekatan dengan coachee, untuk mempermudah prosesnya. Karena itu dalam membangun suasana, coaching umumnya dibuka dengan pertanyaan atau obrolan ringan seputar keseharian coachee. Sedangkan training dapat diberikan oleh trainer yang tidak dikenal peserta sebelumnya. Agar coaching dapat berjalan dengan lancar, para coach dapat menyusun daftar pertanyaan coaching yang akan ditanyakan kepada para coachee sebelum coaching dimulai.
021 29578599 (Hunting)
021 29578602 (Hunting)
0821 1199 7750 (Mobile)
0813 8337 7577 (Mobile)
info@studilmu.com
Featured Career Advice
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi
-
Communication
Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin
-
Leadership
Apa Saja Teori Kepemimpinan yang Penting untuk Kita Ketahui?
-
Communication
5 Langkah dalam Komunikasi Efektif selama Krisis
-
Marketing & Sales
Pengertian Ekuitas Merek dan Keutamaannya
-
Communication
Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia Kerja
-
Communication
Mengenal Fungsi Komunikasi dan 4 Contohnya dalam Bisnis
-
Leadership
Pengertian Kepemimpinan secara Umum dan 6 Jenis Kepemimpinan
-
Leadership
Mengenal Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi dan 5 Keutamaannya
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Keterampilan Sosial dalam Kerjasama Tim?
-
Teamwork & Collaboration
Apa Itu Kerjasama Tim? dan Bagaimana Perusahaan Mendorongnya?
-
Leadership
Apa itu Etika Bisnis? dan 6 Cara Menulis Kode Etik untuk Bisnis
-
Emotional Intelligence
3 Alasan Mengapa Millennial Fokus Pada Kecerdasan Emosional