
Coaching is Leader's Role
By Susanti Yahya
Jack Welch, seorang tokoh yang dikenal karena kepemimpinannya saat ia menjabat sebagai Pemimipin dan Ketua Eksekutif dari General Electric (GE) pada periode 1981-2001, mewariskan kalimat bijak bagi para pemimpin. “Before you are a leader, success is all about growing yourself. When you become a leader, success is all about growing others”. Karena nyatanya memang seorang pemimpin akan semakin berkembang dengan membantu anggota timnya berkembang menjadi super team. Bukan dengan bersolo karir sebagai super man.
Tetapi tugas tersebut bukan hal mudah. Pengetahuan, kemampuan, kesibukan, jadwal padat, waktu minim, dan kendala dalam menghadapi banyak individu dengan karakter berbeda dalam tim menjadi tantangan yang datang dalam satu paket besar. Tidak heran jika banyak pemimpin dengan setengah patah arang bertanya, bagaimana lagi harus memasukkan agenda pengembangan karyawan di dalam daftar panjang pekerjaan? Sedangkan momen pengembangan diri pribadi pun disisipkan di sedikit waktu luang yang tersedia. Bagaimana pula bisa menyisipkan waktu bagi pengembangan mereka dengan tugas yang menumpuk dan target kerja terus berjalan?
Nyatanya, agar Sumber Daya Manusia (SDM) di sebuah organisasi dapat mencapai sasaran kerjanya, pemimpin berkewajiban untuk membantu setiap anggota timnya. Cara termudah adalah dengan memberikan coaching. Coaching adalah suatu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan dan kapasitas setiap orang sehingga berhasil mencapai sasaran kerjanya. Coaching dapat dilakukan kapan saja pemimpin merasa perlu, tidak bergantung pada jadwal tertentu. Coaching adalah membantu seseorang dengan cara yang dikehendakinya dan membantunya menuju arah yang dikehendakinya (O’Connor dan Lages, 2004). Coaching mendukung seseorang pada setiap level untuk menjadi apa yang mereka inginkan dan menjadi yang terbaik sejauh kemampuan mereka, tentu saja harus selaras dengan tujuan organisasi.
Dalam pepatah Jawa, prinsip Coaching dapat dikatakan sebagaimana prinsip seorang pemimpin; Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani– Di depan Menjadi Teladan, di tengah Memberikan Bimbingan dan di belakang Memberikan Dorongan. Coaching dilakukan secara periodik demi berlangsungnya proses belajar terus-menerus dan mencapai performa kerja secara progresif. Proses Coaching adalah bagian aktivitas manajemen yang bersifat strategis.
Dikutip dari artikel bertajuk “2013 Training Top 125: Verizon’s #1 Calling” yang dimuat trainingmag.com, bukti betapa powerfulnya coaching diungkapkan oleh Amy Hirsch, direktur Human Resources dari Verizon. Program yang mereka miliki, VZLeader1 (new front-line leaders) yang termasuk Coaching individual performance, dan aplikasi functional coaching, dan VZLeader2 (tenured front-line leaders) yang menempa Coaching team performance, membuktikan efektifitasnya. Verizon mendata 125% laba investasi (ROI) dan periode pay-back 5,3 bulan. Peserta program juga melaporkan perbaikan bisnis pasca pelatihan yaitu, 65% peningkatan kualitas, 73% peningkatan produktivitas, 80% peningkatan kepuasan karyawan, 53% peningkatan kepuasan pelanggan, dan 30% peningkatan penjualan. Metrix Global - Executive Briefing: Case Study on the Return on Investment of Executive Coaching pada perusahaan telekomunikasi Fortune 500 bahkan menuliskan bahwa ROI Executive Coaching menembus angka fantastis 529%!
Dengan metode coaching yang sederhana, dan beberapa tips yang dibutuhkan untuk menghadapi berbagai karakter karyawan dalam prosesnya, kita juga bisa merasakan manfaat yang sama bagi diri pribadi, tim dan organisasi kita. Langkah-langkah coaching berikut contoh kasus dalam setiap tahap akan memudahkan kita sama-sama bekembang menjadi pemimpin sekaligus good coach bagi anggota tim kita.
Dulu, pemimpin yang berhasil seringkali dicitrakan sebagai satu-satunya orang yang paling hebat di tempatnya. Dia menjadi hebat kalau bisa mengalahkan ketrampilan semua orang di teamnya. Untuk menjadi hebat, dia harus mengalahkan orang lain, menjatuhkan orang lain, sehingga dia makin menonjol. Kehebatannya makin didengar oleh atasan, dan dia makin bersinar. Kalau kita masih berpikir demikian, jangan-jangan kita termasuk orang yang mindsetnya gagal update? Walaupun tubuh kita berada di era sekarang namun pemikiran kita masih berada di jaman sebelum tahun 80-an. Karena jaman sekarang citra pemimpin yang hebat sudah jauh berubah.
"True leaders don't create followers, they create more leaders." Pemimpin dicitrakan hebat ketika dia mampu mencetak kader-kader yang hebat, bahkan lebih hebat dari dirinya. Pemimpin dicitrakan hebat ketika dia bisa cuti tanpa diganggu, ikut training tanpa dicari-cari, dan mampu mengerjakan hal-hal yang lebih strategik tanpa terus direpotkan oleh pekerjaan rutin yang bisa ditangani anak buahnya. Pemimpin yang hebat tidak terus menerus bersusah hati karena merasa tidak puas dengan begitu banyak hasil kerja team membernya. Juga tidak selalu dibuat stress oleh pekerjaan, akibat gatal ingin turun tangan sendiri. Semakin dia tidak diganggu anak buahnya, maka orang akan mempersepsikannya telah berhasil mencetak orang-orang hebat di bawahnya yang bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan mereka sendiri dengan hebat. Pemimpin seperti ini siap untuk menduduki posisi yang lebih tinggi lagi. Dia mencetak orang-orang hebat dibawahnya yang akan mengangkatnya untuk naik lebih tinggi lagi.
Untuk meningkatkan coaching skills, apakah Anda sudah belajar tentang coaching? Jika belum, silakan Anda belajar secara online dengan mengambil kelas online coaching di Studilmu.
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi