
Leadership
Pendekatan Kepemimpinan: Pemimpin Baik atau Pemimpin Keras?
By STUDiLMU Editor
Berdasarkan judul di atas, kira-kira karakter pemimpin seperti apa yang pembaca Career Advice inginkan? Pemimpin yang selalu baik namun bukan seorang yang keras, atau pemimpin yang keras namun tidak pernah memperlihatkan sisi baiknya?
Opini umum menyatakan bahwa pemimpin yang keras pasti akan menghasilkan karyawan yang tidak puas dengan pekerjaan mereka dan tidak merasa terikat dengan perusahaan. Kebenaran opini umum tersebut akan segera terjawab pada artikel ini. Apakah ini hanya sekedar opini umum belaka, atau memang benar-benar terjadi pada kebanyakan karyawan di dunia?
Penelitian kami menunjukkan bahwa para pemimpin hebat nyatanya melakukan hal yang berbeda. Mereka bukanlah pemimpin yang selalu baik, namun mereka berhasil membimbing para karyawan menjadi orang-orang yang berkomitmen tinggi, terlibat dan lebih produktif.
Sebuah penelitian dengan responden yang terdiri dari 160.576 karyawan yang bekerja untuk 30.661 pemimpin di ratusan perusahaan di seluruh dunia, menemukan bahwa nilai komitmen para karyawan berada rata-rata di kuartal bawah bagi mereka yang bekerja dengan para pemimpin yang keras.
Predikat pemimpin yang keras ini adalah peringkat yang diberikan oleh atasan mereka, rekan-rekan kerja, dan berdasarkan umpan balik langsung 360° terhadap penilaian kepemimpinan mereka. Para pemimpin ini mendapatkan peringkat persentil ke 10 terbawah.
Di sisi lain, rata-rata nilai komitmen para karyawan yang bekerja dengan para pemimpin yang baik berada di persentil ke-90. Tidak hanya berhenti disitu, persentil ini melonjak ke-20 teratas.
Dalam kata lain, mereka yang bekerja dengan para pemimpin yang dilabelkan sebagai pemimpin yang keras, merasa lebih tidak bahagia daripada kolega lainnya yang bekerja di bawah kepemimpinan para pemimpin yang baik. Dan, para karyawan yang bekerja di bawah naungan para pemimpin yang benar-benar hebat berhasil menunjukkan komitmen yang lebih dibandingkan karyawan lainnya.
Lantas, apa faktor sebenarnya yang mendorong hal ini terjadi?
Kami merasa tertarik untuk menganalisis hal ini. Berbekal dengan pengalaman yang kami miliki selama bekerja di industri pelatihan dan pengembangan, akhirnya kami menyimpulkan dua pendekatan umum yang sering diterapkan oleh para pemimpin ini. Apa saja dua pendekatan kepemimpinan yang dimaksud?
Pendekatan pertama adalah pemimpin yang disebut sebagai “pengemudi” dan yang kedua disebut sebagai “peningkat”.
Perbedaan dari keduanya adalah, pemimpin yang dilabelkan sebagai “pengemudi” adalah orang-orang yang sangat hebat dalam menetapkan standar keunggulan yang tinggi, selalu berhasil menyemangati karyawan untuk mencapai tujuan sehingga memberikan kinerja yang maksimal, membantu karyawan untuk tetap fokus pada tujuan, dan melakukan segala upaya untuk menyemangati dirinya dan tim untuk bersama-sama menuju target yang telah mereka tetapkan bersama.
Tidak ada yang tidak mungkin bagi para pemimpin “pengemudi” ini, mereka yakin dengan itikad yang kuat, segala upaya maksimal yang telah diberikan dan juga kekompakan tim, mereka dapat meraih apapun yang menjadi tujuan mereka.
Bagaimana dengan para pemimpin yang dilabelkan sebagai “peningkat”? Para pemimpin ini juga memiliki keunggulan lainnya. Mereka sangat hebat dalam menyelesaikan konflik yang ada, memecahkan segala kekhawatiran yang dirasakan oleh para karyawannya, mereka rela menyempatkan waktu untuk memberikan umpan balik kepada karyawan dan terus mendukung mereka untuk menjadi yang terbaik, membimbing para karyawan dan menjaga kepercayaan para karyawan. Dalam kata lain, pemimpin yang menggunakan pendekatan ini adalah pemimpin yang sering dijadikan sebagai panutan.
Nah, jika kedua pendekatan kepemimpinan tersebut memiliki keunggulannya masing-masing, pertanyaan selanjutnya adalah “pendekatan kepemimpinan mana yang paling berhasil dan efektif untuk diterapkan?”
Hasilnya cukup mengejutkan, survei informal yang kami lakukan menunjukkan bahwa mereka akan lebih terlibat dan termotivasi saat memiliki pemimpin yang menggunakan pendekatan “peningkatan”, bukan “pengemudi”.
Hmm, mengapa bisa begitu ya? Ini karena mereka percaya bahwa untuk meningkatkan komitmen dari para karyawan adalah dengan menjadi orang-orang yang baik. Dalam kata lain, seseorang yang menjadi panutan dan dipatuhi oleh orang lain.
Tidak sampai disitu saja, kami terus melakukan survei lainnya. Dalam survei lain, kami bertanya kepada para karyawan, pemimpin mana yang lebih efektif dalam membimbing mereka menjadi karyawan yang memiliki kinerja yang baik? Dengan menggunakan skala satu hingga lima, mereka lebih memilih pemimpin yang berani membantu untuk memberikan peningkatan dalam karier mereka.
Hanya 8,9% karyawan yang bekerja dengan pemimpin yang menerapkan pendekatan “pengemudi” atau “pengontrol” merasa bahagia dan terikat. Dan 10% karyawan mengatakan bahwa mereka sangat mencintai pemimpin yang dapat membantu peningkatan kualitas diri mereka. Mereka itu adalah pemimpin yang menggunakan pendekatan “peningkatan”.
Intinya, karyawan akan senang memiliki pemimpin yang ‘mengendarai’ mereka menuju tujuan bersama, namun tidak akan ada karyawan yang selalu suka dengan tuntutan, tuntutan dan tuntutan.
Lalu, apa inti dari analisis yang telah dilakukan ini?
Kami akhirnya menyimpulkan bahwa kedua pendekatan kepemimpinan ini (pengemudi dan peningkat) adalah dua pendekatan kepemimpinan yang sangat diperlukan satu dengan yang lainnya. Kedua pendekatan kepemimpinan tersebut tidak bisa berjalan ‘sendirian’ saja. Faktanya, 68% karyawan yang bekerja untuk para pemimpin yang mereka nilai sebagai pemimpin yang ‘peningkat’ dan ‘pengemudi’ mendapatkan nilai 10% teratas. Para karyawan tersebut merasa sangat puas dengan pekerjaan mereka dan benar-benar merasa terlibat dengan organisasi atau perusahaan mereka. Mari kita lihat grafik di bawah ini:

Jadi, kedua pendekatan kepemimpinan ini saling dibutuhkan, dan akan memberikan hasil yang terbaik jika kedua pendekatan ini dipadukan menjadi sebuah kesatuan.
Para pemimpin dengan karyawan yang sangat terlibat akan tahu bagaimana cara menuntut lebih dari para karyawan, dan di saat yang bersamaan juga bisa menjadi pemimpin yang memberikan perhatian lebih, pengembangan, bimbingan, kepercayaan serta orang-orang yang sangat kolaboratif.
Rekan pembaca pasti pernah melihat dayung perahu kan? Nah, sebuah perahu akan berjalan lebih cepat dan terarah saat memiliki dua dayung, bukan hanya satu. Dua pendekatan kepemimpinan ini harus diterapkan secara bersamaan menjadi sebuah kesatuan yang tidak terpisahkan, demi memberikan hasil yang maksimal.
Jadi, apakah rekan-rekan Career Advice sedang belajar menjadi seorang pemimpin yang baik, efektif dan berhasil? Jika “ya”, yuk sama-sama kita coba menerapkan dua pendekatan kepemimpinan hebat ini. Semangat terus ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru
-
Emotional Intelligence
Cara Mengatasi Burnout
-
Enterpreneurship
Mengenal Copyright
-
Tips of Management
Jenis Asuransi yang Diperlukan oleh Pekerja
-
Marketing & Sales
Dari Pengertian Hingga Strategi Digital Marketing
-
Resume & Interviewing
Cara Membuat CV yang Menarik HRD!
-
Productivity
Menerapkan Grit di Tempat Kerja
-
Motivation
Memahami Resesi. Apa Resesi Itu Sebenarnya?
-
Generation Millenials & Z
Kian Minimalis untuk Rumah ala Milenial
-
Self Improvement
Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Generation Millenials & Z
Menariknya Kerja di Startup!
-
Tips of Management
Mempersiapkan Dana Darurat untuk Peristiwa Tak Terduga
-
E-learning
Kartu Prakerja dan Pelatihan Online
-
Self Improvement
7 Tips Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru
-
Productivity
Semakin Produktif dengan Makanan Sehat
-
Communication
Komunikasi Bisnis: Verbal & Non-verbal
-
Leadership
Kepemimpinan di Masa Krisis (Leadership in Crisis Time)
-
Generation Millenials & Z
Parenting Gaya Millennials
-
Motivation
3 Tips Never Give Up
-
Motivation
Sumber dan Faktor yang Menghilangkan Gairah Kerja
-
Self Improvement
Bekerja di Luar Passion? Siapa Takut!
-
Self Improvement
Pengertian Tidur, Manfaat Tidur, Serta Hubungan Antara Tidur dan Kinerja
-
Leadership
Budaya Organisasi: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Karakteristiknya
-
Leadership
Etika Bisnis: Definisi, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya dalam Perusahaan
-
Self Improvement
Pengertian Hutang dan 8 Cara Mengelola Hutang secara Efektif
-
Self Improvement
Pengertian Kartu Kredit dan 20 Cara Menggunakannya Secara Efektif
-
Self Improvement
Kerja Online: Pengertian, Manfaat dan Contoh Kerja Online
-
Self Improvement
Kerja Sampingan: Definisi, Manfaat dan Mengapa Ini Penting untuk Karyawan?
-
Leadership
Integritas: Pengertian, Contoh, Kebiasaan dan Cara Membentuknya
-
Enterpreneurship
Usaha Rumahan: Definisi, Kelebihan dan Kekurangan, serta Hal yang Perlu Disiapkan
-
Enterpreneurship
10 Pertimbangan Sebelum Membeli Bisnis Waralaba
-
Self Improvement
Manajemen Keuangan, Manfaat dan Tips Manajemen Keuangan untuk Karyawan
-
Leadership
Pengertian Manajemen, Tujuan Manajemen dan Keterampilan Manajemen
-
Generation Millenials & Z
Generasi Milenial, Fakta Generasi Milenial dan Tantangan Generasi Milenial
-
Mindset
Pengertian dan Manfaat Positive Thinking, serta Bagaimana Ini dapat Mengubah Hidup Kita?
-
Marketing & Sales
Negosiasi, Ciri-Ciri Negosiasi dan Contoh Negosiasi
-
Communication
Apa Saja Unsur-Unsur Komunikasi yang Perlu Kita Ketahui?
-
Leadership
Pengertian Fungsi Kepemimpinan dan 15 Fungsi Kepemimpinan
-
Communication
Pengertian Komunikasi secara Umum dan Tujuan Komunikasi
-
Self Improvement
Apa Itu Tujuan Hidup dan Bagaimana Mencari Tujuan Hidup?
-
Motivation
6 Langkah Utama untuk Tetap Mempertahankan Motivasi Hidup
-
Innovation
Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi