
Marketing & Sales
6 Pertanyaan Untuk Mendapatkan Umpan Balik Tentang Kualitas Produk
By STUDiLMU Editor
Pengertian Feedback (Umpan Balik) dan Kualitas Produk
Umpan balik atau feedback adalah informasi tentang reaksi terhadap suatu produk atau kinerja individu yang berkaitan dengan suatu tugas atau pekerjaan yang mereka lakukan, yang mana umpan balik atau feedback ini akan digunakan sebagai dasar perbaikan dari hasil pekerjaan sebelumnya.
Feedback atau umpan balik ini menjadi suatu bagian yang sangat penting untuk menilai apakah pekerjaan atau usaha yang sudah diterapkan sebelumnya sudah mencapai target yang diharapkan atau sudahkah semua itu berjalan sesuai prosedur yang ditetapkan. Jika belum, maka hal ini dapat dijadikan sebagai feedback atau umpan balik untuk pengembangan selanjutnya.
Bagaimana dengan pengertian “Kualitas Produk”? Seperti yang sudah dibahas pada artikel kami sebelumnya, kualitas produk adalah gabungan beberapa fitur yang diperlukan dan diinginkan oleh para konsumen yang dapat memberikan rasa kepuasan pada mereka ketika menggunakan produk (barang) yang ditawarkan oleh produsen, yang tentunya gabungan fitur ini tidak memiliki kecacatan atau kekurangan yang dapat menurunkan level kepuasan pelanggan.
Feedback adalah Bagian Penting untuk Pengembangan Kualitas Produk, Benarkah Pernyataan Ini?
Masih ada banyak orang yang takut menerima feedback atau umpan balik. Mereka menganggap bahwa feedback atau umpan balik dapat menghancurkan image perusahaan atau bisnis mereka. Ada juga yang berpikir bahwa feedback atau umpan balik adalah tanda bahwa seseorang, terutama pesaing merasa iri dengan produk yang kita miliki.
Ups! Nyatanya semua pemikiran tersebut tidaklah benar loh. Ketika ada seseorang konsumen atau pelanggan yang mau secara tulus dan jujur memberikan kita feedback atau umpan balik terkait kualitas produk yang kita miliki, ini menandakan bahwa orang tersebut peduli dengan perkembangan kualitas produk kita di masa depan.
Jadi, feedback atau umpan balik bisa dikatakan sebagai sebuah anugerah yang luar biasa. Tidak semua orang bisa mendapatkan feedback atau umpan balik yang tulus dan jujur. Mengapa? Karena tidak semua orang mau peduli dengan proses pengembangan bisnis yang kita miliki.
Pada artikel kali ini, kami akan membahas tentang bagaimana cara meraih umpan balik (feedback) untuk pengembangan kualitas produk kita. Dalam hal ini, kita bisa meminta feedback atau umpan balik dari orang-orang di sekitar kita seperti, keluarga, rekan kerja, bahkan anggota tim kita sendiri.
Berusaha untuk mendapatkan feedback atau umpan balik yang jujur dan solid juga perlu menerapkan strategi yang tepat. Misalnya, menanyakan feedback dengan menggunakan kata-kata yang tepat, sehingga orang-orang yang kita tanyakan dapat memberi jawaban yang jujur dengan kalimat yang sopan.
Feedback atau umpan balik yang jujur dan solid akan membantu kita dalam memperbaiki kualitas produk, dan tentunya ini dapat menjadikan produk kita berkembang menjadi lebih baik. Logikanya, jika kita tidak pernah meminta feedback atau umpan balik dari orang lain, ini sama saja membuat kita terus berputar-putar di roda yang sama dan menganggap bahwa produk kita telah memiliki kualitas yang luar biasa. Padahal, belum tentu orang lain juga menganggap produk kita adalah yang terbaik.
Menurut website entrepreneur, ada 6 pertanyaan yang bisa kita ajukan kepada orang lain untuk mendapatkan umpan balik demi memperbaiki kualitas produk kita. Berikut adalah penjelasannya.
1. “Apa yang ada dalam Pikiran Anda ketika Melihat Produk Kami?”
Kesan pertama memang sangat diperlukan bagi para konsumen, terutama ketika mereka memutuskan untuk membeli atau menggunakan suatu produk. Cobalah untuk berinteraksi dengan konsumen, kolega, keluarga atau anggota tim kita dengan menanyakan pertanyaan ini dan meminta feedback atau umpan balik mereka yang jujur. Jawabannya bisa saja sangat bervariasi dan dari beberapa jawaban yang diberikan dapat menjadi fokus utama kita dalam memperbaiki kualitas produk yang ada.
2. “Bagaimana Kami bisa Memperbaiki Kualitas Produk Ini Menjadi Lebih Baik?”
Pertanyaan pertama yang bisa kita ajukan untuk mendapatkan feedback atau umpan balik yang solid adalah menanyakan pendapat orang lain tentang “bagaimana perusahaan kami dapat memperbaiki kualitas produk menjadi lebih baik?” Jawabannya mungkin akan bervariasi. Misalnya, seseorang akan menjawab “kualitas pelayanan pelanggan dari produk Anda harus ditingkatkan. Pelayanan pelanggan seharusnya ada selama 24 jam, bukan hanya 8 jam saja”.
Pertanyaan ini jauh lebih baik dan tepat daripada pertanyaan “Apakah Anda menyukai produk kami?” atau “Apakah Anda pikir kualitas produk kami sudah sesuai dengan yang pelanggan harapkan?” Kedua pertanyaan ini seperti mengarahkan kita pada jawaban “ya” atau “tidak”. Ketika kita sudah mendapatkan jawaban “tidak”, kita pasti akan malas untuk mendengarkan jawaban selanjutnya.
Berbeda dengan pertanyaan yang kami anjurkan di atas, pertanyaan tersebut akan memberikan kelonggaran dan kebebasan pada orang lain untuk menjawab pertanyaan kita dengan jujur.
3. “Apa Masalah yang Anda Miliki ketika Menggunakan Produk Kami?”
Pertanyaan kedua ini dapat membantu kita untuk menemukan permasalahan yang selama ini mungkin dirasakan oleh para konsumen. Dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada pada produk, kita akan lebih mudah dalam berpikir tentang hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk. Pertanyaan seperti ini juga akan mengundang feedback atau umpan balik yang jujur dari para konsumen dan orang lain yang kita tanyakan.
Untuk memudahkan proses feedback atau umpan balik, kita bisa menyediakan fitur khusus di dalam website produk agar para konsumen dapat melaporkan kesulitan mereka secara langsung. Selain itu, kita juga perlu mencantumkan nomor telepon dan URL web agar kita bisa segera memberikan tanggapan dan tindakan lebih lanjut.
4. “Apa Kelemahan yang ada pada Desain Produk Kami?”
Pertanyaan ketiga ini secara langsung meminta bantuan orang lain, baik konsumen, kolega atau bahkan anggota tim kita untuk langsung menunjukkan masalah inti yang ada pada desain produk kita. Ketika seseorang diajukan pertanyaan seperti ini, maka mereka tidak akan ragu untuk memberikan feedback atau umpan balik tentang kelemahan atau kekurangan yang dimiliki produk kita.
Mengapa? Karena pertanyaan ini jelas menanyakan tentang satu atau beberapa kekurangan dari produk yang dimaksud. Jika kita hanya bertanya, “Menurut Anda, bagaimana produk kami?” Ini akan membuat orang lain menjadi ragu untuk menjawab. Mereka akan menjadi bingung karena merasa tidak pasti, sebenarnya kita sedang bertanya tentang kelebihan atau kekurangan dari produk tersebut? Mengetahui kelemahan produk tidak akan membuat bisnis kita langsung bangkrut kok! Justru ini akan membantu kita dalam meningkatkan kualitas produk.
5. “Apa yang Membuat Anda Tidak Merekomendasikan Produk Ini?”
Rekan-rekan kerja, kolega atau kerabat, serta para pelanggan adalah sumber daya terbaik yang kita miliki untuk bisa memperbaiki kualitas produk yang ada sekarang. Mereka bisa membantu kita untuk mendengar pendapat dan ulasan dari orang-orang di sekitarnya “apakah mereka suka atau malah membenci produk kita?” Dari reaksi yang didapatkan dari orang-orang disekitarnya, kita bisa mendapat feedback atau umpan balik yang pasti dari orang yang kita tanyakan, apakah mereka akan merekomendasikan produk kita atau malah sebaliknya.
6. “Apakah Anda akan Membeli Produk Kami Sekarang?”
Pertanyaan ini sangat sering digunakan oleh para produsen atau bagian marketing untuk mencari tahu apakah calon konsumen benar-benar tertarik dengan produk kita atau tidak. Logikanya, jika mereka menganggap bahwa produk kita memiliki kualitas produk yang mereka cari selama ini, maka mereka tanpa ragu akan membeli produk kita, bahkan detik itu juga.
Namun, jika mereka masih merasa ragu untuk membeli produk kita saat itu juga. Jangan berkecil hati, karena kita tetap bisa menanyakan feedback atau umpan balik dari mereka terkait kualitas produk kita. Jika mereka tidak memiliki permasalahan apapun terhadap kualitas produk kita, mungkin masih ada yang mengganjal dari harga produk yang kita tentukan. Dalam hal ini, kita bisa berusaha untuk menyesuaikan harga produk dengan harga yang diharapkan oleh mayoritas pelanggan kita.
Yap! Itulah 6 pertanyaan ampuh yang bisa membantu kita dalam meraih feedback atau umpan balik dalam meningkatkan kualitas produk. Selamat menanyakan 6 pertanyaan di atas kepada orang-orang di sekitar kita dan meraih umpan balik atau feedback yang solid demi kualitas produk yang semakin meningkat. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Mengenal Tipe Orang yang Sulit, Si Tank.
-
Emotional Intelligence
Tips Menghadapi Tipe Orang yang Sulit
-
Happiness
Kekuatan Membantu Sesama dan Bersedekah dalam Dunia Bisnis
-
Self Improvement
Manfaat Koneksi Sosial Dalam Dunia Kerja
-
Self Improvement
Pikiran Positif dan Tingkat Stres
-
Self Improvement
Optimisme, Melihat Hal Baik di Berbagai Kendala
-
Teamwork & Collaboration
Membangun Koneksi dengan Rekan Kerja
-
Self Improvement
Meningkatkan Toleransi Terhadap Stres
-
Self Improvement
Memiliki Ketangguhan Hidup (Resiliensi)
-
Productivity
Kegiatan Sosial Secara Online yang Seru!
-
Tips of Management
Metode Stratifikasi, Cara Mudah untuk Mengklasifikasikan Berbagai Data
-
Tips of Management
Mengenal PICA (Problem Identification and Corrective Action) dalam Pemecahan Masalah
-
Tips of Management
Mengenal Diagram Pareto
-
Customer Service
Pentingnya menjaga Hubungan Baik dengan Pelanggan
-
Customer Service
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan dengan Service Excellent
-
Customer Service
Cara untuk Memahami Kebutuhan Pelanggan
-
Customer Service
Cara Terbaik untuk Menangani Keluhan Pelanggan
-
Customer Service
Pentingnya Seorang Customer Service Dapat Mematuhi Penjanjian Dengan Pelanggan
-
Marketing & Sales
Mengenal Aktivitas dan Fungsi Tenaga Penjual Ritel
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu
-
Happiness
Quality Time dengan Pasangan yang Sibuk Bekerja? Bisa!
-
Productivity
Time Blocking, Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen Waktu
-
Productivity
Work From Home, Mengenal Budaya Kerja Baru
-
Tips of Management
Perencanaan Kerja di Tahun yang Baru