×
STUDILMU Career Advice - 10 Kesalahan Fatal yang Menghancurkan Bisnis Plan
Entrepreneurship

10 Kesalahan Fatal yang Menghancurkan Bisnis Plan

STUDILMU Users By STUDiLMU Editor

Pengertian Bisnis Plan

Bisnis plan adalah pernyataan formal dan tertulis yang terdiri dari tujuan-tujuan sebuah bisnis dan cara mencapai tujuan tersebut. Sayangnya, banyak para pebisnis atau pengusaha yang gagal dalam membuat bisnis plan dalam usaha mereka. Sehingga, ini memberikan pengaruh yang buruk pada bisnis mereka di kedepannya nanti. Nah, artikel ini juga akan membahas beberapa kesalahan fatal yang dapat menghancurkan bisnis plan kita dan tentunya perlu untuk kita hindari jauh-jauh. 

10 Kesalahan Fatal yang harus dihindari dari Bisnis Plan

Strategi bisnis atau bisnis plan yang tepat tentunya akan membawa kita pada kesuksesan di dunia bisnis. Namun, bagaimana dengan bisnis plan yang salah atau kurang tepat? Apakah itu tidak akan menjadi sebuah masalah bagi masa depan bisnis kita? No! tentu saja ini akan sangat berbahaya bagi setiap pergerakan bisnis. Bisnis plan yang salah akan mengarahkan bisnis kita pada kehancuran. 
 
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di dalam bisnis, kita perlu menghindari 10 kesalahan fatal yang akan kami jelaskan pada artikel kali ini. Menurut website allbusiness, kesalahan-kesalahan fatal yang perlu kita jauhi adalah sebagai berikut: 
 

1. Buta dengan Target Pelanggan yang Sesungguhnya. 

Salah satu tujuan utama di dalam bisnis adalah menciptakan produk dan layanan jasa yang bisa menjadi solusi tepat bagi permasalahan yang dihadapi para pelanggan. Namun, akankah sangat mustahil jika produk dan layanan jasa kita dapat mengatasi semua konflik dan keluhan yang dihadapi oleh semua orang di dunia ini. Oleh karena itu, di dalam bisnis plan kita memerlukan target pelanggan, dimana kita membuat target pelanggan yang lebih spesifik dari sebelumnya. 
 
Mereka yang masuk ke dalam target pelanggan kita adalah orang-orang yang permasalahannya menjadi fokus kerja kita. Jadi, jangan sekali-kali mendirikan bisnis tanpa tahu siapa yang akan menjadi target pelanggan kita. 
 
Dalam hal ini, kita perlu mengetahui pelanggan potensial kita dari dalam ke luar dengan memahami demografi dan karakteristik para klien potensial kita. Mengapa memiliki target pelanggan sangatlah penting? Dengan memiliki target pelanggan, setiap usaha pemasaran yang kita berikan akan dilakukan secara efektif dan efisien.
 

2. Tidak Memperdulikan Kepentingan Pelanggan. 

Kesalahan fatal kedua yang sering dilakukan oleh pebisnis adalah menghiraukan apa yang menjadi kepentingan para pelanggan. Bagi sebagian orang, bisnis adalah kegiatan untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya, tanpa harus fokus pada kepentingan pelanggan. Ini adalah bentuk pemikiran yang salah dan bisa membawa bisnis kita pada kehancuran. Seni dalam berbisnis adalah membantu menyelesaikan permasalahan orang lain, meskipun tujuan lainnya adalah untuk mendapatkan keuntungan. Namun, bukan berarti ‘laba’ menjadi fokus utama kita dalam berbisnis. 
 

3. Tidak Berfokus pada Prospek. 

Oke-oke saja jika kita ingin mempromosikan bisnis kita di dalam situs web dan akun-akun media sosial lainnya demi menarik perhatian para pelanggan. Namun, jangan sampai kita lebih dominan menggambarkan “siapa diri kita?” di dalam situs web dan media sosial, tanpa memberitahu calon pelanggan tentang “nilai apa yang bisa kita berikan kepada mereka?”
 
Para pelanggan akan merasa risih bahkan malas dengan produk atau layanan jasa yang seperti ini. Kembali lagi, bisnis adalah tentang pelanggan, bukan tentang para penjualnya secara keseluruhan. Oleh karena itu, kita perlu menarik perhatian dari para calon pelanggan dan memahami nilai apa yang mereka butuhkan dari sebuah produk atau layanan jasa. Sehingga, mereka lebih mengenal dan tertarik dengan produk-produk dan layanan jasa kita. 
 

4. Menjual Produk atau Layanan Jasa kepada Orang Asing. 

Masih ingat tidak dengan nasihat ibu kita semasa kecil, “kalau ada orang yang menawarkan permen, jangan diambil dan dimakan ya, itu berbahaya!” Manusia secara alamiah memang tercipta sebagai seseorang yang tidak mudah mempercayai orang baru dan memiliki rasa kecurigaan dengan orang-orang asing. 
 
Sama halnya dengan berbisnis, kami tidak menyarankan rekan-rekan Career Advice untuk menjual produk dan layanan jasa Anda kepada orang asing. Percayalah, kita akan mengalami kesulitan dua kali lipat dalam mempromosikan barang dengan orang asing, dibandingkan dengan orang-orang yang mengenal kita dan kita juga mengenal mereka. Bisnis plan yang baik adalah fokus dalam mempromosikan produk pada orang-orang yang sudah tidak asing lagi bagi kita. 

5. Tidak dapat Melacak Data. 

Mempromosikan produk dan layanan jasa melalui media sosial memang bisnis plan yang bagus, namun jika kita tidak dapat melacak data yang ada, ini akan menjadi permasalahan lain. Kita harus bisa melacak data dari hasil promosi berbayar yang kita lakukan di media sosial. Apabila kita tidak mampu melakukan hal ini, maka sama saja seperti buang-buang uang untuk hal yang tidak terlalu berguna. 
 

6. Memasang Iklan Berbayar, namun Tidak Memiliki Arahan yang Tepat. 

Ya, benar. Memasang iklan berbayar memang keren, namun kita juga perlu membuat halaman arahan yang tepat yaitu, mengoptimalkan konversi. Selain itu, kita juga perlu memasang piksel pemasaran ulang untuk menargetkan kembali pengunjung situs web yang kita inginkan. Dengan kata lain, metrik tidak akan memberikan arti apapun tanpa jalur konversi yang jelas untuk klien dan pelanggan kita. 
 

7. Menghasilkan Konten yang Terlalu Banyak, namun Sedikit Promosi. 

Coba deh kita pikir-pikir lagi, buat apa kita membuat konten dengan jumlah yang banyak, namun kita memberikan usaha yang sedikit dalam mempromosikannya? Sama saja kita buang-buang waktu, tenaga, dan uang, bukan? Oleh karena itu, kita perlu menghindari kesalahan ini. Jangan sampai segala usaha dan tenaga yang kita berikan untuk membuat konten menjadi pekerjaan yang sia-sia. 
 

8. Ketika Memasarkan Produk, Kita Tidak Membuat Persona Pembeli. 

Persona pembeli adalah sebuah metode untuk memahami target pelanggan. Apabila persona pembeli ini dilakukan secara benar dan tepat, maka kita akan mengirim pesan pemasaran yang tepat, menghindari pembuatan iklan yang salah dan membantu kita untuk menemukan kesalahan pemasaran lebih awal sebelum terlambat. 
 
Lalu, bagaimana jika kita tidak menyertakan persona pembeli pada bisnis plan kita? Hasilnya, strategi bisnis kita tidak akan berjalan dengan baik. 
 

9. Tidak Memiliki Konsistensi. 

Tidak peduli sehebat apapun bisnis plan yang kita terapkan, jika kita tidak memiliki konsistensi yang kuat, maka semua upaya pemasaran ini hanyalah sia-sia. Itulah mengapa konsistensi sangat diperlukan pada setiap bisnis plan yang kita buat. 
 
Konsistensi pada bisnis plan juga menandakan bahwa kita harus mempertahankan bahasa, tampilan dan nuansa merek yang sama dan senada. Dengan konsistensi yang kita terapkan ini, kita akan memiliki koherensi dan keharmonisan yang membangun citra baik pada merek produk atau layanan jasa kita. Jadi, jangan lupa untuk tetap konsistensi, ya. 
 

10. Tidak Peduli dengan Pelayanan Pelanggan. 

Bua tapa membangun bisnis dengan produk dan layanan jasa yang bagus, memasarkannya secara besar-besaran dan menerapkan strategi bisnis lainnya, jika pada akhirnya kita tidak peduli dengan pelayanan pelanggan? 
 
Pelanggan adalah Raja dan Ratu, jika mereka mengeluh atau mengalami kesulitan, orang pertama yang memiliki kewajiban untuk menenangkan mereka adalah KITA dan hanya kita lah yang bisa memberikan solusi pada permasalahan mereka. Mengapa? Karena masalah dan keluhan yang mereka miliki berkaitan dengan produk dan layanan jasa kita. 
 
Sudah banyak pelanggan yang lari dan berpindah hati ke produk para kompetitor, ketika mereka tidak lagi mendapatkan kepuasan dan pelayanan pelanggan yang baik dari produk yang mereka pilih sebelumnya. Jadi, jangan sampai hal ini terjadi pada kita ya, rekan-rekan pembaca. 
 
Yap, itulah 10 kesalahan fatal yang perlu kita jauhi karena kesalahan-kesalahan tersebut dapat membahayakan bisnis plan kita. Tetap semangat dan selamat berbisnis ya, rekan-rekan Career Advice.

Featured Career Advice