×
STUDILMU Career Advice - Memiliki Ketangguhan Hidup (Resiliensi)
Self Improvement

Memiliki Ketangguhan Hidup (Resiliensi)

STUDILMU Users By STUDiLMU Editor

1.    Temukan tujuan Anda
Dalam menghadapi krisis atau tragedi, menemukan tujuan hidup dapat memainkan peran penting dalam pemulihan Anda. Dengan berpegang pada tujuan hidup maka kita akan lebih mantap mengarungi badai kehidupan yang mungkin muncul.


2.    Percaya pada kemampuan Anda
Memiliki keyakinan pada kemampuan Anda sendiri untuk mengatasi tekanan hidup dapat memainkan peran penting dalam resiliensi. Menjadi lebih percaya diri dengan kemampuan Anda sendiri, termasuk kemampuan Anda untuk menanggapi dan menghadapi krisis, adalah cara yang bagus untuk membangun resiliensi untuk masa depan.

Jika Anda mendengar komentar negatif di kepala Anda berlatihlah segera untuk menggantinya dengan yang positif, seperti, "Saya bisa melakukannya", "Saya adalah teman/ibu/pasangan yang baik", atau "Saya hebat dalam pekerjaan saya."

Penelitian telah menunjukkan bahwa harga diri Anda memainkan peran penting dalam mengatasi stres dan pulih dari peristiwa sulit. Ingatkan diri Anda tentang kekuatan dan pencapaian Anda.

3.    Mengembangkan jejaring sosial yang kuat
Sangat penting untuk memiliki orang yang dapat Anda percayai. Memiliki orang-orang yang peduli dan suportif di sekitar Anda bertindak sebagai penguat Anda selama masa krisis. Meskipun hanya berbicara tentang situasi dengan teman atau orang yang dicintai tidak akan membuat masalah Anda hilang. Namun itu memungkinkan Anda untuk berbagi perasaan Anda, mendapatkan dukungan, menerima umpan balik positif, dan menemukan solusi untuk mempermudah Anda keluar dari masalah.


4.    Merangkul perubahan

Fleksibilitas adalah bagian penting dari ketangguhan. Dengan belajar bagaimana menjadi lebih mudah beradaptasi, Anda akan lebih siap untuk merespons ketika menghadapi krisis kehidupan. Orang-orang yang tangguh sering memanfaatkan peristiwa ini sebagai kesempatan untuk berkembang ke arah yang baru. Sementara beberapa orang mungkin hancur oleh perubahan mendadak, individu yang sangat tangguh mampu beradaptasi dan berkembang


5.    Jadilah optimis
Tetap optimis selama masa-masa kelam bisa jadi sangat sulit, tetapi mempertahankan harapan adalah bagian penting dari ketangguhan. Apa yang Anda hadapi mungkin sulit, tetapi penting untuk tetap berharap dan positif tentang masa depan yang lebih cerah.
Berpikir positif bukan berarti mengabaikan masalah untuk fokus pada hasil yang positif. Ini berarti memahami bahwa kemunduran bersifat sementara dan bahwa Anda memiliki keterampilan dan kemampuan untuk mengatasi tantangan yang Anda hadapi.


6.    Merawat diri Anda sendiri
Saat Anda stres, Anda bisa dengan mudah mengabaikan kebutuhan Anda sendiri. Kehilangan nafsu makan, mengabaikan olahraga, dan kurang tidur adalah reaksi umum terhadap situasi krisis. Alih-alih, fokuslah untuk membangun keterampilan pengasuhan diri Anda, bahkan ketika Anda sedang bermasalah. Luangkan waktu untuk kegiatan yang Anda sukai.
Dengan memenuhi kebutuhan fisik Anda sendiri, Anda dapat meningkatkan kesehatan dan ketangguhan Anda secara keseluruhan dan sepenuhnya siap menghadapi tantangan hidup.
7.    Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mampu menemukan solusi untuk suatu masalah lebih mampu mengatasi masalah daripada mereka yang tidak bisa. Setiap kali Anda menghadapi tantangan baru, buatlah daftar singkat tentang beberapa cara potensial yang dapat Anda lakukan untuk memecahkan masalah tersebut.
Bereksperimenlah dengan berbagai strategi dan fokus pada pengembangan cara logis untuk mengatasi masalah. Dengan melatih keterampilan pemecahan masalah Anda secara teratur, Anda akan lebih siap untuk mengatasi tantangan yang lebih sulit.


8.    Menetapkan target
Situasi yang menyulitkan mungkin tampak tidak dapat diatasi. Orang yang tangguh mampu melihat situasi ini dengan cara yang realistis dan kemudian menetapkan target yang masuk akal untuk mengatasi masalah tersebut.
Ketika Anda mendapati diri Anda kewalahan oleh suatu situasi, mundurlah selangkah untuk menilai apa yang ada di hadapan Anda. Pikirkanlah solusi yang mungkin, dan kemudian memecahnya menjadi langkah-langkah yang dapat dikelola.


9.    Mengambil tindakan
Jika Anda hanya menunggu masalah hilang dengan sendirinya, itu hanya akan memperpanjang krisis. Mulailah bekerja untuk menyelesaikan masalah dengan segera. Meskipun mungkin tidak ada solusi cepat atau sederhana, Anda dapat mengambil langkah-langkah kecil untuk membuat situasi Anda lebih baik dan tidak membuat stres.

Fokus pada kemajuan yang telah Anda buat sejauh ini dan rencanakan langkah Anda selanjutnya, daripada berkecil hati dengan banyaknya pekerjaan yang masih harus diselesaikan.
Secara aktif mengerjakan solusi juga akan membantu Anda merasa lebih memegang kendali. Daripada hanya menunggu sesuatu terjadi, bersikap proaktif memungkinkan Anda membantu mewujudkan tujuan Anda.


10.    Terus tingkatkan keahlian Anda
Resiliensi mungkin membutuhkan waktu untuk dibangun, jadi jangan berkecil hati jika Anda masih berjuang untuk mengatasi peristiwa yang sulit. Setiap orang dapat belajar untuk menjadi tangguh Terus meningkatkan keahlian Anda dapat membuat fokus Anda tertuju pada apa yang Anda kerjakan, bukan apa yang membuat Anda sedih/terluka. Ini adalah hal yang baik bagi diri Anda.

 


Dari berbagai macam cara di atas, Anda telah lebih memahami tentang resiliensi atau ketangguhan. Bagi banyak orang, menggunakan strategi yang tercantum di atas mungkin cukup untuk membangun resiliensi mereka. Tetapi terkadang, seseorang mungkin masih mengalami kesulitan dalam membuat kemajuan. Resiliensi adalah hal penting bagi diri sendiri, Ini akan membantu Anda untuk dapat membantu menyesuaikan keadaan dengan baik.

 


Source:
https://www.verywellmind.com/ways-to-become-more-resilient-2795063
https://www.apa.org/topics/resilience
https://www.mindtools.com/pages/article/resilience.htm
https://hbr.org/2016/06/627-building-resilience-ic-5-ways-to-build-your-personal-resilience-at-work


 

1234 Halaman Selanjutnya

Featured Career Advice