
Generation Millennials & Z
5 Cara Merangkul Konsumen Generasi Millennial melalui Instagram
By STUDiLMU Editor
Siapa Saja kah yang termasuk ke dalam “Generasi Millennial”?
Setelah melakukan studi lebih dari satu dekade, akhirnya Pew Research Center menemukan banyak fakta yang berkaitan dengan generasi millennial, yang mana umur tertua dari generasi ini sudah memasuki umur 38 tahun, dan tentunya generasi milenial sudah disusul dengan generasi-generasi baru setelahnya. Itulah mengapa saat ini telah muncul variasi generasi seperti, generasi x, y, z.
Agar pembahasan tentang generasi millennial ini menjadi semakin jelas, maka tim Pew Research Center sepakat untuk menetapkan tahun 1996 sebagai tahun terakhir dari kelahiran generasi millennial. Pew Research Center memutuskan para anak muda yang berumur 23 sampai 38 tahun adalah orang-orang yang termasuk ke dalam generasi millennial.
Jadi, jika ada yang bingung tentang generasi millennial tahun berapa lahirnya atau tahun kelahirannya sampai kapan? Maka kita sudah menemukan jawabannya sekarang dari tim penelitian ini. Selain itu, kita tahu bahwa karakteristik generasi millennial memang cukup unik dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Oleh karena itu, diperlukan cara-cara khusus untuk bisa merangkul generasi millennial di dalam masyarakat.
Bagaimana Cara Merangkul Konsumen Generasi Millennial melalui Instagram?
Nah menurut website business dot com, ada 5 cara yang bisa kita terapkan untuk merangkul konsumen generasi millennial dan cara ini bisa dilakukan melalui Instagram app loh, rekan-rekan. Tapi sebelumnya, kita harus tahu terlebih dahulu mengapa generasi millennial sangat suka dan tertarik dengan platform sosial yang satu ini?
Instagram adalah salah satu platform sosial yang sangat sering digunakan oleh para generasi millennial. Bahkan, bisa dikatakan bahwa generasi millennial adalah generasi yang paling banyak menggunakan Instagram dibandingkan generasi lainnya. Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa 60% pengguna Instagram berusia di antara 18 sampai 29 tahun. Nah, kisaran umur ini masuk ke dalam umur millennial yang sudah kami bahas sebelumnya kan? Coba bayangkan deh, 60% pengguna Instagram adalah para millennial, maknanya hanya 40% yang berasal dari generasi lain. Instagram memang platform sosial yang sangat mengasyikkan. Kita bisa memposting foto, memberi komentar, bahkan memberikan tanda “love” sebagai isyarat kita menyukai postingan tersebut. Tidak hanya itu, Instagram juga media sosial yang mudah untuk diunduh dan dibuat. Kita bisa membuat akun Instagram di PC atau membuat akun Instagram lewat Hp.
Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 42% dari para pengguna tersebut selalu mengunjungi akun Instagram mereka setiap harinya, minimalnya satu hari sekali. Waw, ini menandakan bahwa Instagram dapat menjadi platform sosial yang cukup efektif dalam merangkul banyak generasi, terutama generasi millennial. Dengan kata lain, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa generasi millennial adalah angkatan yang lebih suka berinteraksi di media sosial, ketimbang berinteraksi secara langsung di dunia nyata.
Itulah mengapa 5 cara yang akan kami bahas di dalam artikel ini akan membantu rekan-rekan pembaca untuk merangkul para konsumen yang berasal dari generasi millennial melalui aplikasi Instagram. Langsung saja yuk kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Pahami bahwa Generasi Millennial Memiliki Motivasi dan Semangat yang Tinggi (Passionate).
Jika kita ingin merangkul konsumen millennial untuk bergabung ke dalam bisnis kita, maka Instagram memang platform sosial yang tepat untuk kita gunakan. Akan tetapi, kita juga perlu tahu bagaimana karakteristik yang dimiliki oleh generasi millennial tersebut. Nah, salah satu karakteristik utama yang mereka miliki adalah para millennial merupakan orang-orang yang memiliki motivasi dan semangat yang sangat tinggi. Sehingga, mereka dapat dikatakan sebagai orang yang sangat passionate terhadap hidupnya.
Jika kita berpikir bahwa iklan-iklan produk yang dipasang di Instagram adalah upaya yang cukup untuk menarik konsumen millennial, maka kita berada di dalam mindset yang salah. Nyatanya, kita perlu memberikan usaha yang lebih banyak lagi untuk bisa menarik perhatian para konsumen millennial. Kita harus merasa lebih bersemangat untuk mengiklankan produk kita kepada para konsumen millennial. Jika mereka memiliki semangat yang tinggi, maka semangat kita harus lebih dari mereka.
Tidak peduli apapun produk yang kita promosikan, entah itu adalah produk kesehatan, make up untuk kecantikan, gadget, dan lain sebagainya. Kita sangat memerlukan gairah dan semangat yang tinggi untuk membuktikkan bahwa produk kita adalah yang paling cocok dan paling bermanfaat untuk mereka.
Dengan kata lain, jika sebagai produsen atau penjual kita tidak merasa percaya diri dengan merek produk yang kita tawarkan, maka konsumen millennial juga tidak akan merasa tertarik dengan produk kita. Jangan lupa untuk mempersempit target yang kita miliki agar para konsumen milenial merasa lebih tertarik dengan produk kita. Target yang spesifik akan membuat mereka merasa bahwa “Wah, produk ini keren banget! Saya rasa belum pernah ada produk yang seperti ini sebelumnya”.
Sebagai contoh, kita memiliki target untuk membuat restoran kekinian dengan konsep taman dan desain yang disukai generasi millennial. Namun, konsep ini sudah banyak diterapkan oleh pebisnis lain. Itulah mengapa kita perlu mengerucutkan target kita kembali. Misalnya, menyediakan makanan penutup (dessert) kekinian dengan rasa yang unik dan nama makanan yang belum pernah ada seperti, “Kue coklat anak zaman now”. Lalu, jangan lupa untuk memposting gambar daftar menu makanan restoran kita di Instagram profile khusus bisnis kita ya, dan cantumkan caption yang unik serta memikat. Dijamin deh akan ada banyak generasi millennial yang penasaran untuk mencobanya.
2. Generasi Millennial Suka Menonton Video Promosi yang Unik, Jadi Buatlah Video yang Menarik.
Gambar atau foto produk yang sangat Instagramable dan beresolusi tinggi memang sangat menarik perhatian para millennial, namun video yang unik akan jauh lebih menarik bagi para konsumen millennial.
Video menjadi tren yang paling diminati oleh para pengguna Instagram. Dalam hal ini, kita tidak perlu membuat video promosi yang berdurasi lama kok, rekan-rekan. Cukup buat video promosi dengan durasi sampai 1 menit saja, itu akan menjadi nilai positif yang menarik hati para konsumen millennial. Meskipun durasinya tidak lama, kita tetap perlu berusaha untuk memberikan kesan yang mendalam pada 7 detik pertama dalam video tersebut. Jika kita berhasil melakukan hal ini, maka para millennial akan bertahan sampai video tersebut selesai.
Oh ya, perlu diingat juga untuk tidak terlalu basa-basi terhadap iklan yang kita sertakan di dalam video. Millennial sangat suka terhadap hal yang transparan, tidak ditutup-tutupi dan tidak penuh omong kosong. Ada alternatif lain yang bisa rekan pembaca gunakan selain membuat video promosi 1 menit. Kami yakin pasti rekan pembaca tahu apa itu Instastory, bukan? Instastory adalah video singkat yang bisa kita tampilkan kepada para pengikut Instagram kita, namun video ini hanya berlaku sampai 24 jam ke depan saja. Lebih dari itu, videonya akan hilang secara otomatis.
Nah, kita bisa menggunakan Instastory sebagai platform promosi kita di akun Instagram. Eits! Kita juga bisa menambahkan caption dan sticker-sticker lucu loh di dalam video singkat tersebut, dan ini akan membuat video promosi kita semakin disukai para konsumen millennial.
3. Membuat Konten Promosi yang Dibuat oleh Para Konsumen Produk Kita Terdahulu.
Kita perlu tahu bahwa generasi millennial tidak akan mudah percaya dengan iklan-iklan komersial. Mereka menganggap bahwa iklan komersial hanyalah konten palsu yang tidak dapat dipercaya, kecuali orang-orang yang sudah menggunakan produk tersebut juga ikut memberikan testimoni yang positif terhadap produk yang ditawarkan.
Oleh karena itu, jika kita ingin merangkul konsumen millennial untuk mencoba dan mencintai produk kita, maka kita perlu membuat konten-konten yang berisikan testimonial positif dari para konsumen terdahulu di dalam konten yang kita promosikan kepada generasi millennial.
Cara lain yang bisa kita lakukan adalah mengadakan beberapa kontes kecil untuk para pengguna Instagram agar mau mencoba produk kita selama beberapa minggu atau beberapa hari, dan tuliskan manfaat yang mereka rasakan beserta foto atau gambar yang menjadi bukti pemakaian, lalu posting foto dan caption tersebut ke dalam akun Instagram.
Sebagai contoh, kita menjual produk pelangsing tubuh, lalu kita ajak para pengguna Instagram untuk menggunakan produk pelangsing kita selama periode waktu tertentu. Katakanlah mereka harus mencoba produk kita selama 2 minggu. Setelah itu, ajak para pengguna produk kita untuk memamerkan hasil produk tersebut pada tubuh mereka dan posting di Instagram dengan tag nama akun bisnis kita. Mereka bisa memperlihatkan foto full body dengan membandingkan foto sebelum pemakaian produk kita. Dengan begitu, mereka bisa memberikan ulasan positif terhadap produk kita di Instagram. Berita baiknya, generasi millennial akan merasa 50% lebih percaya pada produk yang kontennya dibuat oleh para konsumennya sendiri.
4. Buat Topik Promosi Kita Menjadi Trending.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa generasi millennial adalah generasi yang sangat cinta terhadap tren yang sedang booming di kalangan masyarakat. Jadi, ini merupakan tugas kita untuk membuat topik promosi atau topik pemasaran kita menjadi suatu topik yang hangat dibicarakan oleh para millennial di Instagram. Namun, kita perlu menjauhi beberapa topik sensitif yang akan menimbulkan perselisihan di antara individu. Beberapa topik tersebut adalah topik politik dan SARA (suku, agama, ras dan antargolongan).
5. Maksimalkan Promosi Produk Kita melalui Online.
Pemasaran produk melalui Instagram menjadi satu hal yang sangat efektif bagi para produsen atau pebisnis. Jika kita benar-benar ingin merangkul konsumen generasi millennial, maka kita perlu memaksimalkan promosi produk kita melalui online, karena “tempat tinggal” generasi millennial memang berada di dunia maya (online). Jadi, jangan sia-siakan setiap kesempatan yang kita miliki untuk mengambil hati millennial dan mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli produk atau layanan jasa kita.
Yap! Itulah 5 cara yang bisa kita terapkan dalam merangkul konsumen generasi millennial melalui Instagram. Jadilah pebisnis hebat yang melibatkan para millennial lewat Instagram, yakinlah bahwa rekan-rekan pembaca bisa melakukan ini semua dengan sangat baik. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advice
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table
-
E-learning
Tipe-tipe Kecerdasan Manusia
-
E-learning
Meningkatkan Daya Ingat
-
E-learning
Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar
-
E-learning
Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus
-
E-learning
Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus
-
E-learning
Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses
-
Tips of Management
Memahami Supply Chain Management
-
Communication
Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling
-
Communication
Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi
-
Communication
Apa Itu Storytelling
-
E-learning
Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015
-
Tips of Management
7 Langkah Mudah Membuat Mind Map
-
Tips of Management
Mengenal Jenis-Jenis Mind Map
-
Tips of Management
Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map
-
E-learning
Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!
-
E-learning
Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!
-
Generation Millenials & Z
Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z
-
Generation Millenials & Z
Berbagai Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menciptakan Keceriaan Lintas Generasi di Tempat Kerja
-
Generation Millenials & Z
Menghadapi Generation Gap di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Menghadapi Tipe Orang Negatif di Lingkungan Kerja
-
Emotional Intelligence
Mengenal Tipe Orang yang Sulit, Si Tank.
-
Emotional Intelligence
Tips Menghadapi Tipe Orang yang Sulit
-
Happiness
Kekuatan Membantu Sesama dan Bersedekah dalam Dunia Bisnis
-
Self Improvement
Manfaat Koneksi Sosial Dalam Dunia Kerja
-
Self Improvement
Pikiran Positif dan Tingkat Stres
-
Self Improvement
Optimisme, Melihat Hal Baik di Berbagai Kendala
-
Teamwork & Collaboration
Membangun Koneksi dengan Rekan Kerja
-
Self Improvement
Meningkatkan Toleransi Terhadap Stres
-
Self Improvement
Memiliki Ketangguhan Hidup (Resiliensi)
-
Productivity
Kegiatan Sosial Secara Online yang Seru!
-
Tips of Management
Metode Stratifikasi, Cara Mudah untuk Mengklasifikasikan Berbagai Data
-
Tips of Management
Mengenal PICA (Problem Identification and Corrective Action) dalam Pemecahan Masalah
-
Tips of Management
Mengenal Diagram Pareto
-
Customer Service
Pentingnya menjaga Hubungan Baik dengan Pelanggan
-
Customer Service
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan dengan Service Excellent
-
Customer Service
Cara untuk Memahami Kebutuhan Pelanggan
-
Customer Service
Cara Terbaik untuk Menangani Keluhan Pelanggan
-
Customer Service
Pentingnya Seorang Customer Service Dapat Mematuhi Penjanjian Dengan Pelanggan
-
Marketing & Sales
Mengenal Aktivitas dan Fungsi Tenaga Penjual Ritel
-
Teamwork & Collaboration
Mendesain Proses Hiring yang Berbeda
-
Leadership
Memimpin Secara Virtual
-
Tips of Management
Investasi yang Sebaiknya Dimiliki Oleh Karyawan
-
Emotional Intelligence
Mindfulness Dalam Kerja
-
Teamwork & Collaboration
Melakukan Kolaborasi Secara Virtual
-
Marketing & Sales
Fitur Live Streaming Sebagai Strategi Sosial Media Marketing
-
Productivity
Aktivitas untuk Mengatasi Kebosanan di Kantor
-
Leadership
Melakukan Delegasi Dalam Bekerja
-
Leadership
Perbedaan Bos dan Leader
-
Enterpreneurship
Mengenal dan Membuat Laporan Keuangan Sederhana
-
Enterpreneurship
Mengenal 6 Tipe Pelanggan Sulit
-
Self Improvement
Keseimbangan Untuk Ibu Bekerja
-
Self Improvement
Berpenampilan Profesional Saat Work From Home
-
Coaching
Sukses Menjadi Staff Admin
-
Marketing & Sales
Mengenal Marketing B2P, Pemasaran dengan Karakteristik Individu